🏨PHEROMONES🏨
Tinggal dua suapan lagi untuk mengosongkan mangkuk saladku, tepat saat Kyuhyun turun dari kamarnya dan duduk di samping Jay, di depanku.
Tindakannya sukses menimbulkan tanda tanya di wajah Jay dan Young, karena jarang sekali kami kompak memiliki jadwal pagi dan sarapan bersama.
“Kami pacaran” kataku membuka suara setelah meja menjadi sepi obrolan sejak Kyuhyun bergabung, menyebabkan cereal Jay jatuh dari sendoknya dengan mulut mengaga─berlebihan, ck.
Sedangkan Kim Young melotot dengan bola mata yang hampir melompat ke mangkuk saladku. Tapi mengingat kemarin ia sempat menjadi setengah saksi masalahku dengan Kyuhyun, reaksi itu wajar ditunjukannya sekarang.
“Apa?” tanya Jay memastikan.
“Aku dan Kyuhyun, kami kekasih” kataku menunjuk diriku sendiri dan Kyuhyun.
“Apa ini tanggal satu april? April mop?” tanyanya dengan kepala dimiringkan meminta penjelasan.
“Tidak, aku memeriksa kalender tadi dan sudah pasti ini bukan tanggal satu april karena hari ini adalah tanggal dua puluh tujuh juni, jadwalku untuk pulang ke Pohang” jawab Young serius.
“Kalian?” tanya Jay lagi, mengarahkan sendok cerealnya padaku dan Kyuhyun.
“Tenang saja, hanya untuk tiga hari, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan” jawabku sesantai mungkin, sekaligus meyakinkan pada mereka─juga diri sendiri, jika tidak akan ada yang terjadi.
Semoga saja.
Argh, andai aku memenangkan catur itu.
Ck,
Sebaiknya aku meminta Jungsuk mengajariku untuk bermain. Pria jenius casino itu tidak mungkin tidak jenius catur juga kan?
“Lalu bagaimana dengan Jungsuk dan Seojin?” tanya Young.
“Jungsuk masih tetap pacarku”
“Begitu juga dengan Seojin” jawab Kyuhyun, mulai memasukan roti yang telah diolesi selai kacang olehnya tadi.
“Hye-ya, kau serius?” tanya Young lagi, wajahnya terlihat sama khawatir seperti tadi malam.
Aku menganggukan kepalaku dan mengambil gelas berisi air putih yang telah kusiapkan tadi.
“Jangan bermain terlalu jauh Hye-ya” katanya menatapku serius.
Apa Kim Young mengubah konsepnya menjadi all serious? Karena ia baru saja bertingkah seperti manusia paling serius sedunia.
Sejak tadi.
Dan tadi malam.
Aku mengendikan bahu, “Tenang saja, kau tahu aku Young-ah”
“Justru karena aku tahu kau, Kim Hyein. Teman tidak membiarkan temannya melakukan hal yang sudah pasti membuatnya terluka bukan?”
See? Dia menjadi super serius.
Aku tahu, keputusan ini akan membuat Kim Young khawatir, mungkin begitu juga dengan Jay─setelah aku menceritakan masa laluku padanya tempo lalu. Dan tidak menampik juga aku sendiri.
Aku sendiri juga khawatir.
Mungkin memang seharusnya aku tidak main-main dengan hal seperti ini.
Tapi mau bagaimana lagi? Saat aku merasa jantungku yang mulai berdetak menggebu hanya karena feromonnya, membuatku khawatir. Aku khawatir tentang suatu kalimat klise yang dikatakan orang-orang ternyata benar adanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHEROMONES
RomanceSebaiknya enyahkan stereotip; dokter itu pecinta buku dan membosankan. Karena, Kim Hyein─gadis itu bukan pecinta roman picisan, lebih mengarah ke pencinta casino dan club terlebih dengan tato di belakang telinga, tindikan dan rambut diwarna. Hidup...