Happy reading...
🏨PHEROMONES🏨
Seminggu berlalu.
Keadaan di rumah berjalan seperti biasa kecuali aku yang selalu memandang Kyuhyun kurang suka. Maksudku yah aku tidak menghindari bicara dengannya atau menghindari makan satu meja dengannya, hanya saja menambahkan sedikit pandangan; kuharap-kau-tidak-berada-disini padanya.
Kami─aku, Young dan Jay, sedang makan malam, sedangkan pria itu─Kyuhyun, belum menunjukan batang hidungnya sejak pergi kerja tadi pagi. Mungkin ada mahasiswa yang menyegatnya untuk memberikan materi tambahan, masalah skripsi atau mungkin tunangannya menabrak mobil orang lagi, entahlah aku tidak tahu, tidak mau tahu dan tidak peduli.
Berbagai jenis makanan terhidang di atas meja dicat putih dengan beberapa goresan dan noda hitam di sisi kiri─karena pantat panci, yang tidak bisa hilang walaupun sudah kami gosok dengan pembersih berlabel; jitu di kemasannya.
Dasar produk gagal.
Dan meja makan malam kali ini terlihat sedikit berlebihan. Kim ahjumma─Ibunya Young, tadi siang datang dan membawa berbagai jenis makanan, memenuhi kulkas kami dengan empat buah kantong plastik hitam penuh berisi makanan yang dia jinjing dengan heboh saat keluar dari bus sampai ke blok rumah kami.
Tenang saja,
Ibu Young masih cukup kuat untuk menenteng empat kantong plastik penuh berisi makanan jadi kalian tidak perlu repot-repot mencurigai kami sebagai anak tidak sopan karena tidak membantunya. Disamping itu Ibu Young juga datang tanpa pemberitahuan dan membobol rumah kami saat kami tidak ada disini─hanya meninggalkan secarik notes di pintu pendingin bertuliskan; panaskan makanannya anak-anak. Semoga kalian menyukainya. -Ibunya Young
Walaupun di notes itu bertuliskan panaskan tapi biar kuberi tahu, ia juga memasukan bahan sayuran mentah ke pendingin kami yang sudah pasti tidak akan cukup dengan dipanaskan saja karena perlu dicuci, dipotong, dibumbui dan lain sebagainya yang aku tidak begitu mengerti.
Dari ujung meja yang tidak dapat kujangkau dengan leluasa terdapat kimchi, budae jjigae, son tofu, bulgogi, japchae, selada dan berbagai macam side dishes diatas mangkuk kecil.
Dan entah apa yang merasuki Jay─sepertinya hantu perawan menantu idaman, karena pria itu tiba-tiba membuat eksperimen yang katanya itu adalah sup ikan pollack kering─bugeoguk.
Aku mulai menyalahkan Ibu Young yang meninggalkan beberapa sayuran mentah di pendingin kami─menginspirasi Jay untuk memasak.
Aku sangat sangat saaangat ragu untuk memakan masakannya.
Karena dari meja makan ini─yang terletak di depan dapur, aku bisa melihat dapur yang terlihat persis kondisi kamarku.
Kemana perginya Jay yang luar biasa rapi? Sepertinya ia melupakan prinsipnya saat melakukan hal yang bukan keahliannya.
Salahkan juga manajer Jay yang tiba-tiba memulangkannya lebih awal sehingga manusia kacamata punya banyak waktu untuk mengisi waktu luangnya dengan hal tidak berguna, seperti memasak. Dan jadwal shifku dan Young yang berakhir awal sehingga kami terjebak dirumah dan mendapati Jay sedang berusaha menghancurkan dapur.
Aku menggelengkan kepalaku saat melihat masakannya yang berhasil memunculkan bayangan rasa sayur-sayuran, beberapa kacang-kacangan dan ikan pollack kering dicampur kuah kental yang tidak karuan─hampir memuntahkan lambungku.
Kuharap itu hanya imajinasiku yang salah, karena Jay mengancam kami harus memakannya, jika tidak ia tidak akan mau membenahi lampu rusak di teras lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHEROMONES
RomanceSebaiknya enyahkan stereotip; dokter itu pecinta buku dan membosankan. Karena, Kim Hyein─gadis itu bukan pecinta roman picisan, lebih mengarah ke pencinta casino dan club terlebih dengan tato di belakang telinga, tindikan dan rambut diwarna. Hidup...