🏨PHEROMONES🏨
Aku turun untuk mengambil susu vanila dan menonton acara pertandingan voli favoritku, tapi mendapatkan Kyuhyun sedang bersama Seojin di ruang tamu.
Dan mengabaikan Seojin yang memberikan senyum ramah padaku saat aku menyeberangi ruang tamu menuju dapur.
Aku memang mengajak Jungsuk untuk datang kemari kemarin. Memperkenalkannya sebagai pacar baruku.
Bukannya apa-apa, hanya saja aku ingin mempertegas statusku. Karena Kyuhyun yang semakin menjadi-jadi belakangan ini. Bukan, aku tidak goyah tapi pria ini... entahlah, saat dekat dengannya kepalaku seperti dipenuhi alkohol dan bisa melakukan kesalahan apa saja. Jadi lebih baik membangun jarak.
Tapi lihatlah sekarang, pria ini membawa Seojin kemari. Ck.
Aku meliriknya tidak suka dan mendudukan pantatku di sofa depan TV, tidak menghiraukan mereka yang juga ada disana.
Pria itu sempat memalingkan wajahnya ke arahku tepat saat aku melihat ke arah mereka. Tapi kami hanya berpandangan selang dua detik sebelum memutus kontak mata kami.
Menyadari wanita Seojin itu tidak kaget saat melihatku disini sepertinya Kyuhyun sudah menceritakan situasi kami.
Baguslah, lagipula aku juga tidak ingin terjadi kesalahpahaman.
Aku mulai muak saat break pertandingan terasa sangat lama. Ditambah genggaman tangan Seojin yang tidak pernah terlepas dari lengan Kyuhyun. Jadi daripada berperan sebagai obat nyamuk aku memutuskan untuk berjalan ke halaman belakang.
Aku melepaskan sandal rumahku dan menikmati sensasi geli saat telapak kakiku ditusuk rumput pendek samping kolam sambil meregangkan sendi yang mulai kaku karena tidak bergerak seharian.
Sampai aku melihat sebuah kaki di samping kakiku saat aku sedang melakukan gerakan menunduk.
“Aku tidak menyangka kalian tinggal bersama” kata gadis itu.
Aku menghembuskan napas dan menegakan tubuh, “Aku juga tidak pernah menyangka” jawabku menyetujuinya.
“Hyein-ssi... ” panggilnya.
Aku mengalihkan wajahku menatapnya untuk melihat gurat ragunya disana.
“Kuharap tidak ada yang perlu kukhawatirkan” katanya pelan, setelah raut wajah penuh pertimbangannya.
Aku tertawa renyah, “Tentu saja tidak akan ada yang terjadi”
“Syukurlah, aku tahu kau wanita yang baik” katanya. Entah kenapa terdengar seperti sebuah peringatan tapi disampaikannya dengan sangat halus.
Gadis ini masih sama seperti saat pertama kali bertemu di persimpangan.
Manusia tidak berubah secepat itu.
“Dan mengenai yang waktu itu, aku ingin minta maaf” tambahnya─menyinggung Ferrariku.
“Itu sudah dibayar jadi tidak perlu meminta maaf, lagipula tunanganmu langsung menuntaskannya” sindirku.
“Terimakasih, kalau begitu aku masuk ke dalam dulu” katanya, kemudian pergi begitu saja.
Aku terkikik geli.
Entah kenapa tapi aku merasa cukup tersinggung. Gadis itu cukup pandai mengatakan sesuatu dengan sangat halus hingga membuat seseorang merasa terusik tapi tidak bisa membalas apapun.
Mungkin ini yang biasanya dideskripsikan sebagai foxy oleh orang-orang.
~🏨🏨🏨~
Sejak korea maju ke babak final pertandingan voli putra, aku memutuskan untuk begadang. Itulah alasanku masih duduk di ruang tamu dengan kondisi TV menyala pukul satu dini hari walaupun aku besok ada shift pagi.
Jangan tanyakan keberadaan Young dan Jay. Mereka sedang tertidur lelap di kamar mereka masing-masing.
Young tidak tertarik dengan jenis pertandingan olahraga apapun. Sedangkan Jay, manusia itu hanya peduli dengan sepak bola. Yah, walaupun kadang Jay bersedia menemaniku untuk menonton pertandingan voli, tapi karena besok ia kerja pagi jadi ia menolak permintaanku mentah-mentah, bahkan setelah kutawarkan seember ice cream favoritnya.
Dan aku cukup waras untuk tidak mencoba bertanya pada Kyuhyun, itu cukup... berbahaya.
Jadi aku menonton sendiri, walaupun aku yakin suara teriakkanku kadang cukup kuat untuk mengusik tidur seisi rumah.
Sial.
Aku melihat Kyuhyun melewati ruang tamu saat pria itu ke dapur. Kemudian ikut duduk di sampingku setelah menyelesaikan urusannya di dapur, bukannya langsung menuju kamarnya.
“Kau masih pacaran dengan pria itu?” tanyanya tiba-tiba, membahas Han Jungsuk─calon mantan pacarku sebulan lagi.
“Tentu saja” jawabku memainkan bidak catur yang sedari tadi kugenggam.
Oh mengenai catur ini, sebenarnya kami bertiga─Aku Young dan Jay kadang bermain bersama─untuk mengisi waktu luang. Jadi selalu kami letakan di bawah kaki meja ruang tamu.
“Mau bermain?” tanya Kyuhyun, menaikkan sebelah alis.
TBCBy the way, check out my new project; Not So Scientific.
~🎆🎆🎆~
Jasa James Watson dan Wrick yang sangat spektakuler, luar biasa berguna untuk kaum manusia masa kini. Penemuan mereka mengenai rantai double helix DNA membuka lembaran baru dalam dunia genetika. Membuka jalan untuk mempelajari replikasi, transkripsi dan translasi gen.
Terutama disaat seperti ini. Saat ditemukannya suatu virus baru dengan struktur yang sama sekali belum pernah diketahui dunia sains.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHEROMONES
RomanceSebaiknya enyahkan stereotip; dokter itu pecinta buku dan membosankan. Karena, Kim Hyein─gadis itu bukan pecinta roman picisan, lebih mengarah ke pencinta casino dan club terlebih dengan tato di belakang telinga, tindikan dan rambut diwarna. Hidup...