5 - Sayap Pelindung

261 46 41
                                    

Lee Seung Gi

The mysterious end of that season
I think, did I really love you?
Somewhere, all those times that we were together
I look back to those times, as if I could touch it, as if it was yesterday

(Lee Seung Gi – Return)

---

"Seung Gi-ya!"

Mendengar namaku dipanggil, aku segera menoleh ke sumber suara. Jang Yoo Seok, ketua klub jurnalistik yang kuikuti melambaikan tangannnya. Aku mengangkat tanganku untuk membalas sapaannya. Pria itu lantas berjalan mendekat, mungkin mengira bahwa aku memanggilnya, atau ia memang sengaja ke sini untuk mencariku.

Kampus ini memiliki banyak gazebo yang bisa dimanfaatkan untuk berkumpul para mahasiswanya. Ada yang cukup luas sehingga bisa digunakan untuk berkumpul para anggota komunitas kampus, ada pula yang tak terlalu besar, cocok bagi kami mahasiswa yang ingin mengerjakan tugas di area kampus atau mengobrol dengan satu-dua orang.

Siang ini, aku menempati salah satu gazebo kecil yang tak jauh dari gedung kuliahku. Setumpuk buku dan laptop terbuka menjadi pemandanganku. Musim gugur yang hampir tiba sepenuhnya membuat siang itu tak terlalu terik, sehingga aku betah berada di gazebo ini berlama-lama.

Yoo Seok duduk di hadapanku dan langsung menutup laptopku. Aku memutar bola mataku sebal, sementara ia tertawa senang melihatku kesal. Kulipat tanganku di depan dada.

"Kalau kau ke sini hanya untuk menggangguku mengerjakan tugas, lebih baik kau pergi," ucapku sembari membuka kembali laptopku. Yoo Seok berdecak.

"Kapan kau beristirahat, Seung Gi-ya? Jadwal liputanmu banyak, kau juga banyak menulis artikel, tugas-tugasmu selalu selesai tepat waktu dengan nilai sempurna, belum lagi kau juga mengikuti komunitas jurnalistik di luar kampus. Pernahkah kau tidur lebih dari tiga jam sehari?" tanya Yoo Seok. Aku terkekeh dengan mata yang fokus ke laptopku.

"Tentu saja pernah," ucapku. "Tiga setengah jam sudah lebih dari tiga jam kan?"

Yoo Seok meraih satu buku yang tak terlalu tebal dan memukulkannya ke kepalaku. Aku hanya mengaduh pelan dan tertawa senang.

"Di mana Suzy? Biasanya kau selalu bersamanya," tanya Yoo Seok. Aku mengendikkan bahu.

"Tadi aku mengajaknya ke sini, tapi katanya ada urusan dengan dosen dan akan menyusul," jawabku. "Aku juga menunggunya sejak tadi tapi dia tak kunjung muncul."

"Sepertinya belakangan ini dia sering menemui dosen ya? Berarti isu yang beredar selama ini memang benar," ucap Yoo Seok yang berhasil membuatku langsung mengalihkan pandanganku.

"Isu? Isu apa?" tanyaku bingung. Ia mendaratkan satu pukulan lagi di kepalaku dengan buku tadi.

"Kau kan sahabatnya, bagaimana bisa kau tak tahu?" tanya Yoo Seok. "Selama ini apa yang kalian obrolkan huh? Kalian hanya merancang tempat persmbunyian untuk makan ya?"

"Jawab dulu pertanyaanku. Isu apa yang kau maksud?" cecarku.

"Dia terpilih untuk pertukaran pelajar ke Birmingham sekaligus melanjutkan studi magister di sana," ucap Yoo Seok.

"A ... apa katamu?" Aku tak percaya dengan apa yang kudengar barusan. Birmingham? Inggris? Suzy akan ke sana dan aku tidak tahu apa-apa?

"Ya begitulah. Aku juga pernah bertanya kepadanya, tapi Suzy tak menjawab dengan jelas. Ia selalu mengalihkan pembicaraan setiap kali aku bertanya soal itu. Salah seorang dosen juga ada yang pernah memberikan clue bahwa yang terpilih dari jurusanmu, tapi dosen itu tak menyebutkan nama karena yang bersangkutan tidak mau diekspos sebelum benar-benar berangkat. Melihat kesibukannya belakangan ini, sepertinya memang benar Suzy," tambah Yoo Seok. "Memangnya kau tak mengajukan permohonan juga?"

CANDALA (Lee Seung Gi x Bae Suzy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang