13 - Jalan yang Masih Abu-abu

222 35 60
                                    

Lee Seung Gi

Even the easiest thing is still difficult
Is this really the way I wanted
Every day and every day in doubt
I used to walk

(Lee Seung Gi – The Dreamers Dream)

---

Sehari setelah Suzy memberitahuku bahwa ia hamil, aku segera mengajaknya menemui dokter obgyn. Kata dokter yang memeriksa Suzy, usia kandungannya berkisar 5 minggu. Melalui USG, aku dan Suzy bisa melihat janin yang masih seukuran biji buah apel itu. Dokter pun memperdengarkan detak jantung janin yang sudah mulai bisa terdeteksi meskipun belum terlalu jelas.

Tak kusangka, aku malah lebih emosional dibanding Suzy. Tak terhitung berapa kali aku menyeka pelupuk mataku setelah dokter menunjukkan hasil USG kepada kami, apalagi saat detak jantung janin itu mulai diperdengarkan. Suzy pun sampai menyenggolku berulang kali agar berhenti menangis, tetapi aku tak bisa. Setiap melihat kembali hasil rekaman ultrasonografi di layar komputer, lonjakan bahagia sekaligus haru berebutan memenuhi hatiku.

Bagaimana bisa Suzy sempat berpikir bahwa aku akan meninggalkannya hanya gara-gara dia hamil? Padahal aku sangat bahagia dengan kabar ini. Aku akan memiliki anak, dan anak itu adalah anakku dan Suzy. Melihat sosoknya lewat USG saja sudah membuatku ingin membeli unit apartemen baru yang lebih besar dan kamar lebih dari satu dengan lingkungan yang ramah anak. Mana mungkin aku meninggalkan Suzy karena kehadiran calon malaikat kecil di antara kami?

Banyak hal yang kutanyakan pada dokter tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan Suzy di trimester pertama kehamilannya. Aku juga bertanya tentang makanan apa yang sebaiknya dikonsumsi Suzy selama masa kehamilannya. Kuingat semuanya baik-baik agar aku bisa menjaganya semaksimal mungkin. Aku ingin menjadi sosok yang bertanggung jawab bagi calon istri dan calon anakku.

Calon istri? Suzy memang belum memberi jawaban pasti dan aku pun belum bertanya kepadanya lagi. Tapi aku yakin ia mau menikah denganku setelah proses perceraiannya selesai. Kehadiran calon bayi di kandungan Suzy pun membuatku semakin yakin bahwa nantinya Suzy pasti mau menikah denganku. Saat keadaan sudah lebih baik, aku akan bertanya kembali kepadanya untuk memastikannya lagi.

Banyak hal yang mulai berubah semenjak kehamilan Suzy. Aku memastikan isi kulkas berupa bahan makanan segar dan sehat. Kubelikan susu untuk ibu hamil. Aku yang biasanya berbelanja asal ambil, kini memperhatikan betul-betul kandungan dari bahan makanan yang kubeli. Aku juga mengurangi membeli makanan-makanan instan seperti ramyeon atau makanan kalengan. Kusempatkan diri untuk membaca resep-resep makanan yang baik untuk ibu dan janin. Ini kali pertamaku bersiaga menjadi calon ayah, jadi kupastikan memberikan yang terbaik untuk Suzy dan calon anak kami dengan belajar sebanyak-banyaknya.

Aku juga mulai mengurangi pekerjaan di malam atau dini hari. Aku ingin malam hariku kuhabiskan bersama Suzy dan calon buah hati kami. Setelah pekerjaanku di kantor selesai dan semua target terpenuhi, aku buru-buru pulang. Acara makan-makan bersama rekan kantorku pun sering kulewatkan karena aku ingin segera pulang dan menemui Suzy.

Meskipun perut Suzy masih belum membuncit dan organ-organ janinnya belum lengkap, aku mulai membiasakan diri untuk mengobrol dengan si jabang bayi. Semua aktivitas baru ini cukup menyenangkan. Banyak hal yang akhirnya kuketahui tentang perkembangan bayi dalam kandungan serta tips-tips untuk membuat calon ibu tidak stres selama masa kehamilan.

Perubahan pun terjadi kepada Suzy. Ia jadi sensitif dengan bau yang berdampak pada keinginannya untuk makan. Nafsu makannya menurun, karena itulah aku mati-matian memutar otak agar bisa memasak makanan dengan bau yang tidak terlalu kuat tetapi rasanya tetap lezat. Perempuan itu masih mengalami morning sickness yang membuatku selalu mondar-mandir di depan pintu kamar mandi dengan penuh cemas.

CANDALA (Lee Seung Gi x Bae Suzy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang