23 - Lepas

188 31 47
                                    

Lee Seung Gi

I suit you
I won't ever make you cry
I wish for your happiness more than you do
Someone who sees the same things and feels the same things
That person is right here
Me, who is right next to you

(Lee Seung Gi – Meet Someone Like Me)

---

Aku nyaris kehilangan anakku. Nyaris. Beruntung, aku dan Suzy masih diberi kesempatan untuk bisa bertemu dengannya beberapa bulan mendatang.

Terjatuh memang tidak serta-merta menyebabkan keguguran. Namun, Suzy tidak dalam keadaan siaga saat pria yang terburu-buru di Stasiun Gangneung menabraknya. Hal itu menyebabkan tubuh Suzy terbanting cukup keras dengan posisi yang terbilang membahayakan bagi kandungannya. Suzy mengalami pendarahan ringan sehingga ia harus bed rest setidaknya sampai usia kandungannya 13 minggu, kira-kira sebulan lagi. Rencana kami untuk menginap di Gangneung memang terwujud, sayangnya kami harus menginap di sebuah rumah sakit kecil yang berlokasi tak jauh dari stasiun.

Saat malam pertama menginap di rumah sakit itu, aku sama sekali tak bisa tidur. Semalaman aku terjaga, memastikan Suzy bisa beristirahat sepenuhnya dan memastikan ia tak lagi mengalami kontraksi akibat terjatuh. Aku tak berani mengabari orang tuanya, khawatir ibunya akan mengomelinya dan justru membuat Suzy merasa stres. Aku hanya mengatakan pada mereka bahwa kami menginap di Gangneung beberapa hari untuk belajar beradaptasi dengan lingkungan sini. Orang tuaku pun tidak kuberi tahu untuk mengurangi kekhawatiran berlebihan dari mereka. Seung Chan satu-satunya orang yang kukabari sekaligus menjadi orang yang kujadikan tempat untuk menumpahkan ketakutanku.

Tak bisa kugambarkan rasa bersalahku selama Suzy dirawat di rumah sakit. Seharusnya, aku membiarkan Suzy tetap di rumah orang tuanya waktu itu meskipun Suzy memaksa untuk ikut. Aku merasa sia-sia karena tak berhasil menerapkan semua yang kupelajari untuk menjaga ibu yang sedang hamil muda. Apalagi, saat ia mengeluh merasakan kram di perutnya, aku malah ikut panik, padahal seharusnya aku bisa menenangkan Suzy dalam keadaan seperti itu.

Mempelajari teori memang mudah, berbeda dengan menerapkannya.

Setelah menjalani rawat inap di rumah sakit selama 3 hari, Suzy diizinkan pulang. Keadaannya sudah lebih baik, ia tak lagi merasakan kram perut. Sebelum membawanya pulang, aku berkonsultasi dengan dokter soal perjalanan kami ke Seoul. Dokter memberiku beberapa saran yang bisa kulakukan agar Suzy tetap merasa aman dan nyaman selama perjalanan. Dengan saran dari dokter sekaligus kesiagaan Seung Chan yang menjemput kami di Stasiun Seoul, aku berhasil membawa Suzy kembali ke apartemenku dengan selamat.

Dengan keadaan Suzy yang kurang baik, aku meminta tambahan perpanjangan waktu ke kantorku sebelum bertugas di Gangneung. Tak dapat dipungkiri, insiden itu membuat kepindahan kami ke Gangneung sedikit terhambat. Butuh waktu beberapa hari bagiku untuk mengurus rumah baru kami di sana. Aku tak bisa serta-merta menyelesaikan urusan pengecekan rumah yang ditawarkan dalam sehari mengingat aku meninggalkan Suzy sendirian di rumah. Beberapa hari aku bolak-balik ke Gangneung untuk mengecek satu-persatu hunian yang ditawarkan. Aku tak bisa memeriksa lebih dari satu rumah setiap harinya karena aku terus memikirkan Suzy yang sendirian. Ia pasti sangat bosan tanpa aku.

Seung Chan sempat menawarkan diri untuk membantuku menjaga Suzy di rumah, tapi, Suzy menolaknya. Ia tak mau mengganggu pekerjaan Seung Chan karena harus menemaninya. Meskipun begitu, pada akhirnya, setiap pulang bekerja Seung Chan langsung ke apartemenku untuk menemani Suzy sampai aku kembali dari Gangneung. Seung Chan tak mau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada calon kakak ipar dan juga calon keponakannya.

Sangat melegakan melihat betapa Seung Chan peduli kepada Suzy. Kupikir, akan sulit baginya untuk dekat kembali dengan Suzy semenjak ia mememrgoki kami untuk pertama kalinya. Ternyata, pikiranku salah besar.

CANDALA (Lee Seung Gi x Bae Suzy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang