6 - Bara Itu Kembali Menyala

302 46 51
                                    

Bae Suzy

Stop saying, let's think about it again
We probably won't last a day
It's obvious we'll hurt each other
Stop saying you can't live without me
Please, meet someone
Who will love you more than I did

(SUZY feat Reddy - Sick And Tired)

---

Lagi-lagi, dia menjadi penyelamatku.

Aku tak tahu apa jadinya jika kemarin Seung Gi tak berada di sana dan menekan bel gerbang rumahku berulang-ulang. Bisa jadi, aku sekarang berada di rumah sakit, berjuang antara hidup dan mati karena babak belur dipukuli. Saat Dae Shin berada di puncak kemarahannya, bunyi bel yang bertubi-tubi membuatnya berhenti memukuliku dan menyuruhku untuk segera keluar dan menemui tamu yang datang. Aku sempat terkejut melihat Seung Gi berada di depan gerbang sebelum akhirnya dengan hati-hati kututup pintu rumahku dan berjalan menuju gerbang untuk menemuinya.

Pada akhirnya aku menyerah, aku memintanya untuk membawaku pergi dari siksa dunia ini. Entah keputusan yang tepat atau tidak, tetapi, aku benar-benar sudah tidak sanggup jika harus bertahan lebih lama lagi.

Kecerobohanku terbesarku adalah lupa mengganti pakaian yang kukenakan sebelum pulang. Aku terlalu panik hingga lupa aku masih memakai pakaian Seung Gi. Setibanya aku di rumah, Dae Shin langsung menyadarinya. Ibu mertuaku yang juga ada di rumah langsung menuduhku yang tidak-tidak, apalagi aku tak menjawab dari mana aku mendapat pakaian itu. Segala umpatan diucapkan oleh mertuaku, membawa-bawa nama orang tuaku yang tidak tahu apa-apa, menyesali karena telah merelakan anak satu-satunya menikah denganku.

Seharusnya aku jadi orang yang paling menyesal atas pernikahanku sendiri.

Tak kusebut nama Seung Gi barang sekali di hadapan mereka. Seung Gi telah banyak membantuku, aku tak mau ia ikut terseret dalam masalah rumah tanggaku. Lagi pula, pria itu memang tidak bersalah. Suami dan ibu mertuaku yang jadi masalah utama.

Kedatangan polisi ke rumah kami sempat menunda sejenak penghakiman atas diriku dari suami dan ibu mertuaku. Polisi meminta keterangan dari tentang peristiwa yang terjadi di Jembatan Mapo. Aku tak berani bicara yang sebenarnya, apalagi mereka berdua ikut duduk denganku di hadapan polisi. Aku hanya mengaku bahwa aku stres karena pekerjaan. Tanpa merasa berdosa sedikitpun, suami dan mertuaku malah berdrama, seolah merasa kasihan kepadaku dan mengecam siapapun yang membuatku jadi begini. Dalam hati tentu aku tertawa miris, secara tak langsung mereka mengecam diri mereka sendiri.

Sepeninggal polisi dari rumah kami, aku kembali jadi sasaran kemarahan mereka berdua. Aku dianggap mempermalukan keluarga mereka karena tindakanku, aku dianggap tidak berguna, aku dianggap tak tahu diri karena bertindak semauku sendiri oleh ibu mertuaku. Tak lupa, kejadian di meja makan pun kembali diungkit. Dae Shin hanya diam dan tak membelaku sama sekali, bahkan di kesempatan tertentu, ia malah mengompori ibunya dan membuat ibunya semakin berang kepadaku.

Kupikir, keadaan akan lebih baik setelah ibu mertuaku pulang. Rupa-rupanya aku salah mengira. Penyiksaan yang sesungguhnya baru terjadi sepeninggal mertuaku dari rumahku.

Entah berapa kali Dae Shin menamparku, memukulku, menendangku, hingga mengumpatku dengan kata-kata kasar. Sekali aku menjawab, maka aku mendapat tamparan dan tendangan berulang kali. Tubuhku remuk redam, satu-satunya yang membuatku berusaha untuk tetap bertahan adalah Seung Gi yang menunggu di luar. Sekalipun aku sangat ingin mati agar Dae Shin menyesali perbuatannya, tetapi, sisi hatiku yang lain memintaku untuk tetap bertahan.

Ada yang menungguku. Aku harus kuat.

Aku semakin sadar bahwa aku menikahi monster tatkala pria itu berkata kepadaku bahwa ia tak bisa hidup tanpaku. Ia mengungkapkan kata-kata manis seolah menyesal dengan perbuatannya hanya beberapa saat setelah ia memukuliku tanpa ampun.

CANDALA (Lee Seung Gi x Bae Suzy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang