15 - Hari Pengakuan

211 33 81
                                    

Lee Seung Gi

Being different is special
And being the same is destiny
I got sick of those sayings
You say you will love me more tomorrow than you do today
But I can only love you more today than I will tomorrow

(Park Won - Try)

---

Hari bersejarah ini akhirnya tiba.

Aku dan Suzy akan mengakui hubungan kami di depan Dae Shin dan ibunya hari ini. Kami sangat berharap pengakuan ini akan mempermudah proses perceraian Suzy dan Dae Shin. Seperti yang sudah dijelaskan Yong Seok beberapa waktu lalu, perceraian Suzy lebih rumit dibanding perceraianku karena posisi Suzy dan Dae Shin yang sama-sama bersalah dalam pernikahan mereka. Harus ada taktik ekstra agar perceraian mereka bisa selesai tanpa memakan banyak waktu.

Semalam, tidurku tak nyenyak. Selain gugup karena memikirkan bagaimana pengakuan ini akan berjalan nantinya, aku juga memikirkan keadaan Suzy. Sebelum tidur, ia bercerita bahwa ia sempat bersitegang dengan rekan kerjanya sekaligus tetangga baruku, Cha Eun Jun. Setelah kejadian itu, ia juga masih harus menemui Dae Shin dan membuat janji untuk bertemu. Pikiran Suzy tentang perceraiannya ditambah berurusan dengan dua orang yang tak disukainya dalam sehari membuat kondisi fisiknya sedikit menurun. Sepulang bekerja kemarin ia jatuh pingsan dan langsung kularikan ke klinik terdekat. Beruntung, kata dokter, keadaan Suzy dan janin di kandungannya baik-baik saja. Suzy harus menenangkan pikirannya dan banyak beristirahat untuk beberapa hari ke depan.

Menjelang pagi, aku kembali terbangun setelah lelap sekitar satu jam. Kutempelkan punggung tanganku ke dahi wanita yang tertidur dalam pelukanku ini. Aku menghela napas penuh kelegaan. Setelah semalaman aku khawatir karena suhu tubuhnya yang tak kunjung turun, kini suhu tubuhnya sudah mendekati normal. Kuharap saat ia bangun nanti, ia sudah pulih sepenuhnya.

Dalam kesempatan ini, kuamati lekat-lekat wajah cantik wanita yang masih bernapas tenang dan terbuai dalam alur mimpinya itu. Aku mengusap rambutnya perlahan agar ia tak terusik. Rasa bersalah dalam hatiku semakin menjadi-jadi. Aku membuat Suzy terjebak dalam situasi yang sangat sulit. Seharusnya, aku membiarkannya bercerai dengan suaminya dulu baru kuperjuangkan kembali dirinya agar menjadi milikku dengan cara baik-baik.

Tapi ... kalau kami tak menjalin hubungan ini, mungkinkah Suzy akan lepas dari Dae Shin? Kurasa tidak. Aku meyakini Suzy akhirnya mau mengambil keputusan untuk bercerai karena ia telah mendapatkan kebahagiaan dariku. Seandainya tidak bertemu denganku, seandainya aku tidak mengajaknya untuk memulai hubungan ini, Suzy pasti akan kembali terjebak dalam tipu daya Dae Shin. Pria sialan itu memang pandai memainkan kata-kata. Untung saja senjataku adalah pembuktian, jadi aku pantas memenangkan peperangan ini.

Aku mengusap pipi putih Suzy dengan lembut. Tak dapat kusembunyikan senyumanku melihat wajah polosnya saat tertidur lelap seperti ini. Terkadang, aku masih tak percaya bahwa wanita cantik ini tengah mengandung buah cinta kami. Semuanya berjalan begitu cepat hingga aku masih kesulitan mencerna bahwa Suzy telah menjadi bagian dari hidupku. Rasanya seperti mimpi. Aku yang dulu sempat putus asa dan mulai mengikhlaskannya kini berhasil mendapatkannya nyaris seutuhnya.

Sebentar lagi. Sebentar lagi Suzy akan sepenuhnya jadi milikku. Sebentar lagi kami akan menjemput kebahagiaan sebagai buah dari jalan kami yang begitu rumit ini.

Kembali kudekap tubuh wanita yang begitu kucintai itu. Aku mengusap punggungnya dengan hati-hati. Kupejamkan mataku kalau-kalau aku bisa tertidur lagi barang sejenak sebelum bersiap untuk hari besar ini. Membayangkan kata-kata kasar yang akan didapatkannya setelah kami mengaku membuatku merasa tak rela. Suzy tak pantas mendapat hujatan apapun. Atas hubungan yang salah ini pun aku lebih patut disalahkan karena secara gamblang aku yang memanfaatkan situasi goyahnya rumah tangga Suzy untuk mendapatkannya kembali.

CANDALA (Lee Seung Gi x Bae Suzy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang