20 - Menuju Hari Baru

173 28 35
                                    

Bae Suzy

All of my life
You are all of my life
When I look at myself
I changed so much after meeting you
I began to have dreams
And I wanted to make your dreams come true too

(Park Won – All of My Life)

---

Hingga hari ini, aku masih harus berjuang dengan morning sickness-ku.

Agenda pertamaku di pagi hari setelah mengganggu Seung Gi yang masih tidur adalah bergegas ke kamar mandi dan memuntahkan apapun yang bisa dikeluarkan dari perutku. Beruntung, belakangan ini, intensitas mual dan muntahku berkurang sehingga aku bisa lebih lama menghabiskan waktu di ranjang bersama Seung Gi sebelum memulai hari.

Namun, pagi ini, aku kembali mual dan muntah setelah dua hari tidak mengalaminya. Tubuhku terasa lemas setelah beberapa menit berkutat di kamar mandi. Padahal, nanti aku akan mengemasi barang-barangku dari tempatku bekerja. Kekhawatiran mulai menyelimutiku. Barang-barangku di kantor cukup banyak, sanggupkah aku membereskannya sendirian dalam keadaan seperti ini? Meminta bantuan Seung Gi jelas tidak mungkin karena dia masih harus mengurus pemindahtugasannya, sementara menunda membereskan barang-barangku mungkin akan menghambat kegiatan di kantorku.

Aku berjalan keluar dari kamar mandi dengan langkah gontai. Kulihat, Seung Gi tengah menyiapkan sarapan di meja makan. Terkadang, aku merasa kasihan kepadanya. Ia banyak mengerjakan pekerjaan rumah tangga dengan aku yang hanya sedikit membantu karena aku sekarang mudah lelah. Tapi, aku sangat bersyukur. Seung Gi tak pernah terlihat keberatan melakukan pekerjaan rumah tangga. Meskipun seharian ia melakukan liputan di beberapa tempat, saat pulang, ia tetap membantuku mengurus rumah, bahkan megambil alih semuanya dan menyuruhku untuk beristirahat.

Mendengar pintu yang terbuka, Seung Gi langsung mengalihkan pandangannya kepadaku. Senyuman yang terukir di wajahnya langsung luruh, berganti raut penuh khawatir. Sepertinya, keadaanku terlihat kurang baik hingga ia menatapku seperti itu.

"Suzy-ah? Kau baik-baik saja?" Seung Gi menghentikan aktivitasnya. Aku tersenyum tipis dan mengangguk. Kulangkahkan kakiku menuju ke arahnya dengan lemas. Tubuhku langsung bergelayut manja kepada pria berlesung pipi itu. Ia merengkuh bahuku dan mengusap puncak kepalaku sekilas.

"Kau yakin baik-baik saja?" tanyanya khawatir. Aku menghela napas malas.

"Entahlah, aku merasa tubuhku sangat lemas. Mungkin karena sudah dua hari aku tidak mual dan muntah? Aku seperti mengeluarkan semua tenagaku untuk muntah hari ini," ucapku sedikit melebih-lebihkan di kalimat terakhir. Seung Gi kembali tersenyum dan mengecup pipiku sekilas.

"Kalau begitu, duduklah. Sarapan yang kubuatkan ini pasti bisa membuatmu segar kembali," ucap Seung Gi yang kemudian menarik kursi dan menuntunku untuk duduk.

Tangannya dengan cepat menyajikan nasi, sup doenjang, telur goreng, serta acar segar ke hadapanku. Aroma masakannya langsung menyapa hidungku dengan sopan begitu makanan itu tersaji di depanku. Tak lupa, ia juga menyiapkan menu yang sama untuk dirinya sendiri. Dua 'paket' sarapan ala Lee Seung Gi tertata begitu rapi dan menggiurkan di meja makan. Ia turut menarik kursi di sebelahku dan duduk di sana.

"Coba kau cicipi dulu," pintanya sembari menyerahkan sendok dan sumpit kepadaku. Sup doenjang buatannya menjadi menu pertama yang kucicipi.

Rasa pasta kedelai menyatu dengan lobak putih dan zukini. Kuah sup rebusan disempurnakan oleh rasa tahu putih yang kuat dan lembut. Dari rasa kaldunya, aku meyakini Seung Gi memakai ikan teri dan rumput laut dengan kualitas terbaik, terbukti dari rasanya yang kuat di lidah. Meskipun tingkat keasinannya sedikit berlebih, tetapi, sayuran yang menjadi bahan utama sup ini bisa menetralkannya.

CANDALA (Lee Seung Gi x Bae Suzy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang