Happy reading! Hope you enjoy!
Jungkook melangkahkan kakinya cepat dikoridor sekolah yang sepi, matanya menatap tajam kedepan, nafasnya terlihat memburu.
Emosinya membludak saat melihat seorang pemuda tengah menarik kasar kerah baju Taehyung. "YAAAAK! BERHENTI MENGGANGGUNYA!" Jungkook mendorong kasar pemuda itu.
Pemuda itu tersungkur, tapi belum membuat Jungkook berhenti, matanya masih menatap tajam pada pemuda itu, seperti seorang singa yang baru saja diusik.
"Jungkook-ah, Hajima." Taehyung menarik Jungkook untuk menjauh dari pemuda itu.
"LEPASKAN AKU! " Jungkook menepis kasar tangan Taehyung, matanya kini ia alihkan pada kakaknya itu.
"Shit," Umpatan itu keluar saat melihat sudut bibir Taehyung yang membiru. "Jangan menghalangiku." Ujar Jungkook dingin, ia mendekat kearah pemuda yang masih berada di tanah.
"Brengsek." Kepalan tangannya mengenai wajah pemuda itu dengan tepat, membuat darah segar mengalir dari sudut bibir pemuda itu.
"JUNGKOOK-AH! HAJIMA!"Taehyung berteriak panik, berusaha menyadarkan Jungkook yang saat ini memukuli pemuda itu seperti orang gila.
Taehyung berlari dari tempat itu, berusaha mencari bantuan dari orang lain. Ia menghelas nafas lega saat melihat Jimin yang sedang berbincang dengan siswa lain tidak jauh darinya. "JIMIN-AH!! JUNGKOOK! " Taehyung menarik tangan Jimin, tanpa memedulikan apapun yang ada disekitar mereka.
"Hey! Ada apa? Kenapa wajahmu lebam? " Tanya Jimin khawatir saat melihat sudut bibir Taehyung yang membiru.
"Itu tidak penting, Jungkook! Lihat!" Taehyung menunjuk sosok Jungkook yang masih terus memberikan pukulan-pukulan kencang pada pemuda itu.
Jimin membulatkan matanya terkejut saat melihat itu, "JUNGKOOK-AH! BERHENTI!!" Jimin merarik kasar tangan Jungkook, tapi Jungkook menepis tangannya tidak kalah kasar.
Ah shit, pemuda yang dipukuli oleh Jungkook kini sudah tidak berdaya.
BUAKKK.......
"JIMIN-AH! KENAPA KAU MEMUKUL JUNGKOOK?!" Taehyung berseru marah saat Jungkook tersungkur karena kepalan tangan Jimin.
Taehyung dengan terburu-buru menghampiri Jungkook, berusaha memastikan adiknya itu baik-baik saja. Kepalan tangan Jimin berhasil membuat pelipis Jungkook membiru. "SUDAH KUBILANG BERHENTI! KAU GILA MELAKUKAN HAL SEPERTI INI?!" Jimin menatap Jungkook marah, matanya memerah, dimatanya tersirat rasa kekecewaan karena Jungkook yang menyelesaikan masalahnya dengan kekerasan.
"Dia memukul Taehyung Hyung!" Jungkook berdiri, tidak memedulikan Taehyung yang berusaha menahannya.
Matanya kini menatap tajam pada Jimin, "Apakah aku harus diam saya melihatnya memukul Hyung-ku?! Masalahnya ada padaku! Kenapa dia memukul Hyung-ku?!" Bentak pemuda itu marah, ia tahu siapa pria yang baru saja dipukukinya, salah satu siswa yang menyerah dengan Taekwondo karena keberadaan Jungkook disana.
"Jungkook-ah, berhenti." Taehyung menarik lengan Jungkook untuk menjauh dari Jimin, mereka berdua memiliki tempramen yang buruk.
"Kau ingin dikeluarkan? Kau bisa menyelesaikannya tidak dengan kekerasan, Kau bisa melaporkannya pada pihak sekolah! Kenapa kau menjadi seperti ini?!" Tanya Jimin frustasi, masalah ini bukanlah masalah kecil, pemuda itu kini masih tersungkur ditanah sambil mengerang pelan, wajahnya penuh dengan lebam. Rasa kekhawatirannya pada Jungkook kini semakin bertambah.
"Kau pernah berjanji padaku, kau tidak akan menyelesaikan masalah dnegan kekerasan. Aku tidak pernah mengajarimu Taekwondo untuk memukuli orang diluar arena." Jimin menatap Jungkook kecewa, amarahnya sudah padam, tersisa rasa bersalah karena sudah memukul Jungkook, dan rasa kecewanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jamais-vu : Solitude [JJK]
Fanfiction[END] Jungkook hanya berusaha agar benteng dan pilar-pilar pertahanan yang ia buat selama ini tetap utuh dan kuat. Hingga pilar-pilar pertahanannya mulai runtuh, saat benteng yang berusaha ia buat kokoh agar tetap bertahan akhirnya roboh. Jungkook...