Menuju Arena!!

15.5K 1.9K 166
                                    

Awas typo!!!
Hai ~Uci:)


~~~~

~~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tap

Tap

Tap

Bunyi sepatu ratusan juta hitam mengkilap itu bergema di sepanjang lorong perusahaan. Pria paruh baya yang masih terlihat sangat tampan itu berjalan angkuh dengan sorot mata tajam dan wajah yang datar dan dingin. Dan disampingnya juga terdapat pria yang berumur sekitar 60 tahun yang masih terlihat gagah, juga berjalan dengan angkuh serta wajah yang datar dan dingin. Di belakang kedua pria itu ada banyak bodyguard yang berjejer mengikuti mereka.

Semua orang menundukkan kepala mereka hormat. Tapi bisa dilihat para karyawan itu menunduk dan juga memejamkan mata mereka takut serta keringat dingin saat kedua pria itu lewat.

Ya, dialah JEVRON ANANDRA LOUIS dan sang ayah BAGAS AKARA LOUIS. Sang Raja Bisnis dan Sang Raja Mafia, keluarga terkejam dan terbengis yang pernah ada.


"Selamat siang Tuan"

Sapaan dari sekretaris tidak digubris sama sekali oleh kedua pria itu, ayah dan anak itu duduk di ruang kerja yang terlihat sangat mewah. Dan pastinya dengan wajah yang datar dan dingin.

"Apa benar yang kau katakan tadi?" Tanya Jevron the to point, pada sekretaris nya.

"B—benar tuan, orang ini sudah membobol salah satu perusahaan k—kita" ujar sekretaris dengan gugup. Keringat dingin sudah membasahi pelipis nya, takut akan reaksi dari kedua tuan nya karena ada yang berani membobol salah satu perusahaan mereka.

"Apa kau sudah mencari tau siapa orang itu?" Nada dingin menyeramkan itu langsung menginterupsi sang sekretaris. Ya, Bagas menatap tajam sekretaris itu yang berdiri dengan gelisah saat ini.

"Su—sudah tuan, ta—"


BRAKK!!



"TAPI APA?!!!! PEKERJAAN MU MEMANG BENAR-BENAR TIDAK BECUS!!!" Jevron menggebrak meja dengan keras hingga meja tersebut retak. Bahkan sekretaris nya sekarang sudah bergetar ketakutan saat melihat kemarahan di wajah atasannya.

"Jevron tenanglah, kita dengarkan dia dulu. Jika memang dia tidak becus dia akan tau apa konsekuensi yang akan dia dapatkan" ucap Bagas dengan tenang namun tidak dengan tatapan nya yang terus mengintimidasi sang sekretaris.

"Lanjutkan" perintah Bagas dengan dingin, membuat sang sekretaris menegang.

"Tuan, orang ini hanya membobol perusahaan yang baru kita bangun tiga bulan lalu jadi sistem keamanan nya belum teruji dengan pasti tuan" ujar sekretaris nya dengan hati-hati agar tak salah bicara. Bisa-bisa dia kehilangan nyawa nya.

"Oh, benarkah? Ternyata cuma hacker kelas bawah" ucap Bagas dengan seringai di bibirnya.

"Ta—tapi tuan, orang ini sudah membobol empat perusahaan terbaik di kota ini. Da—dan semuanya perusahaan yang kita tanami saham yang sangat besar tuan" sekertaris itu gugup bukan main, nyawa nya seakan berada di atas ambang. Sedetik kemudian


TRANSMIGRASI: ANTAGONIST NOVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang