Bab 14

1.4K 66 0
                                    

——

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

——

Keesokan harinya. 

Audie terbangun terlebih dahulu. Kemarin mereka menghabiskan waktunya untuk membersihkan apartemen yang tidak kecil. Setelah beristirahat mereka melanjutkan lagi sampai jam 8 malam dan mereka berdua langsung terlelap karena sangking lelahnya.

Lalu tepat pukul 04.35 Audie terbangun. Ia melepaskan rengkuhan Ken yang berada di pinggangnya tanpa membangunkan laki - laki itu. Audie bergegas keluar kamar untuk menyiapkan sarapan karena hari ini Ken akan berangkat sekolah.

Audie membersihkan dirinya lalu bergegas kedapur. Ia menyiapkan segala keperluan untuk menyiapkan sarapan. Audie membuka kulkas, ternyata persediaannya sudah ada walaupun tidak lengkap. Gadis itu mengeluarkan semua yang ia butuhkan, hari ini ia hanya memasak nasi goreng dengan potongan ayam suwir, entah mengapa ia tiba - tiba memasak makanan ini.

Gadis itu mulai memasak dengan bersenandung kecil. Sejujurnya ia tidak pernah merasa seringan ini, selama ia memasak di mansion Ayahnya ia tidak pernah merasakan seringan selega ini. Jika mengingat Ayahnya, Audie sangat merindukan beliau. Walaupun Ayahnya selalu kasar kepadanya tapi ia yakin suatu saat nanti Ayahnya akan memeluknya balik, sebagaimana mestinya. Audie yakin itu.

Tanpa ia sadari sedaritadi Audie diperhatikan oleh Ken. Dimana gadis itu bersenandung, sesekali menggoyangkan badannya, belum lagi yang telinga tersumbat headset, tangannya yang memotong atau menggoreng dengan lincah. Jadi, pemandangan ini yang akan ia lihat setiap pagi? Jika kesalahan yang ia lakukan dapat menghasilkan pemandangan indah ini, ia rela melakukan kesalahan yang sama dengan gadis yang sama tanpa ada rasa menyesal.

Ken berjalan mendekat kearah Audie yang tidak disadari oleh gadis itu. Dari belakang ia dapat mencium aroma khas dari Audie yaitu lemon dengan campuran bedak bayi. Sedikit aneh emang tapi ia menyukai itu.

Ken memeluk Audie dari belakang dan ia dapat merasakan jika tubuh gadis itu tersentak kaget. Tapi Audie tidak banyak komentar dan itu menjadi lampu hijau buat Ken.

Laki - laki bermata abu - abu itu makin mengendus aroma yang menguar dari Audie.

"Minggir dulu Ken, aku lagi buat sarapan" Audie berusaha menyingkirkan tangan Ken dari perutnya.

Tapi Ken justru makin mengeratkan pelukannya dan ia mulai menciumi leher Audie. Memberi gigitan kecil dan lidahnya mulai menari diatas kulit putih gadisnya. Napas Ken mulai memberat.

"Minggir dulu ya, kamu butuh makan soalnya kemaren kita ga makan. Kamu juga harus sekolah kan" ucap Audie seraya mengusap rahang Ken.

"Mau libur lagi" rengek Ken tetap mempertahankan posisinya.

"Bersyukur kamu masih bisa sekolah Ken"

Mendengar itu Ken jadi merasa bersalah, "Maaf gara - gara gua, lo ga bisa ngerasa sebebas dulu. Maaf Di" Ken memeluk Audie erat.

DOULOUREUX (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang