Bab 28

883 44 1
                                    

——"Inget pesan aku—"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

——
"Inget pesan aku—"

"Jangan keluar rumah sendirian, kabarin kalo mau pergi, gak boleh kecapean, jangan telat makan siang, jangan lupa tidur siang, ya ya ya aku inget semua pesan kamu, Ken" Audie memutarkan matanya bosan. Pesan yang dilontarkan oleh Ken tidak pernah berkurang akan selalu bertambah.

Lama - lama Audie bosan juga dengarnya. Tapi ia mengerti karena diusia kandungan yang memasuki trisemester kedua membuat Ken menjadi makin posesif dan protektif kepadanya. Bahkan, ia tidak mengizinkan Audie untuk berjalan kekamar mandi sendiri.

Audie menyalami suaminya dengan wajah kesal. Dan disambut kekehan tanpa suara dari Ken. Semakin bertambahnya umur kandungan Audie, membuat gadis itu makin menggemaskan.

"Suami mau sekolah dicemberutin, dosa tau"

"Konsep darimana itu?" ketus Audie.

Dan ini adalah salah satu perubahan Audie, gadis itu menjadi lebih galak, sensitif, ketus dan jutek.

"Gak percaya? Tanya Mama gak percaya. Udah ah, aku berangkat" Ken berjalan menjauhi pintu apartemen tetapi saat dipertengahan, Ken berbalik dan melihat jika istrinya masih didepan pintu apartemen.

"Nanti ada beberapa bodyguard Papa yang jaga apartemen seperti biasa" sahut Ken.

Mendengar itu membuat wajah Audie makin datar. Lalu, Ken melanjutkan langkahnya setelah mengedipkan sebelah matanya kearah sang istri.

Saat sampai di basement, ponsel Ken berdering. Ia mengambil ponselnya yang berada di kantong celananya lalu mengangkatnya.

"Gimana?"

"..."

"Okay, good"

Ken mematikan sambungan teleponnya lalu bergegas ke sekolah. Beberapa saat kemudian, Ken sampai di parkiran sekolah dan ia melihat teman - temannya yang masih nangkring diparkiran sekolah seolah menunggunya. Ken turun dari motor hitamnya lalu menghampiri teman - temannya.

"Ken" panggil Jax.

"Hm"

"Peluru kedua, kapan diluncurkan?" tanya Jax.

"Nanti, setelah peluru pertama benar - benar tepat membunuhnya minimal membuat mereka sekarat"

"Udah mau bel" celetuk Hadwin.

Seperti biasa saat inti Ǽthernix berjalan di lorong koridor tidak sedikit gadis yang histeris melihat mereka. Ini sudah menjadi makanan sehari - hari mereka. Awalnya mereka agak risih, kecuali Arran dan Ned. Karena masih tidak biasa menjadi pusat perhatian.

Dari arah berlawanan ada seorang gadis bertubuh gemuk menghampiri mereka. Ahh... lebih tepatnya menghampiri Hadwin.

"Dia lagi" Hadwin berdecak saat melihat gadis bertubuh gemuk itu menghampirinya.

DOULOUREUX (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang