Bab 12

1.5K 69 0
                                    

——

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

——

Dua hari telah berlalu, hari ini akan menjadi awalan dari semua yang telah terjadi. Audie tidak tahu harus mensyukuri ini atau tidak. Bersyukur karena Ken akan bertanggungjawab atau justru sedih karena Ayahnya yang seharusnya menjadi walinya tidak datang.

Papih Kenzo sudah kerumahnya untuk mengundang serta menjadikan Ayah Tristan sebagai wali, tetapi yang ada disana kosong. Ayah pergi entah kemana. Audie sedih mendengarnya karena ia memang tidak sepenting itu di mata Ayahnya. Maka yang menjadi walinya adalah Papih Kenzo.

Audie duduk didepan cermin dengan makeup tipis, kebaya putih dengan model modern yang nyaman tidak membuat perutnya sesak, rambut yang disanggul kecil membuat Audie terlihat anggun.

Cklekk

"Kyaaa! Audie lo cantik banget!" Audie yang mendengar teriakan Fay mengusap dadanya dan menatap sahabatnya horor.

"Teriakan lo tolong dikontrol ya, bumil kaget bego" ucap Manda tajam. Fay yang mendengarnya hanya cengengesan dan berbicara maaf tanpa suara.

"Kebayanya ga bikin lo sesek kan Di?" tanya Aline sembari berjalan mendekat kearah Audie dan dijawab gelengan kepala oleh gadis itu.

Fay, Aline dan Manda yang berada di belakang Audie lantas menatapnya sendu. Mereka sedih saat melihat temannya yang baru umur 17 sudah mau menikah karena accident. Ditambah mereka tidak bisa melakukan apapun.

"Maaf Di, kalo kita ga bisa bantu lo apa - apa" ucap Aline yang berusaha untuk tidak menangis.

"Cukup kalian yang terus disamping aku tanpa mengeluh dan selalu mendengar semua cerita membosankan aku. Itu lebih dari cukup. Aku ga minta apapun, cukup ada disamping aku apapun yang terjadi, ya?" Audie berbalik menatap kearah ketiga temannya yang sudah menangis.

"Ini hari pernikahan aku loh, masa kalian nangis" sambungnya sembari tersenyum.

Ketiga temannya memeluk Audie erat seakan sulit untuk melepaskan gadis itu. Diantara mereka yang polos dan lugu hanya Audie, yang menjadi sasaran jahil Fay adalah Audie, mereka menganggap Audie sebagai adik yang harus mereka jaga.

Saat mereka mendengar pertama kali jika ia diperkosa oleh Ken, mereka marah, sedih, terpukul dan hancur. Mereka menjaga Audie dengan sepenuh hati, lalu dengan satu malam dia menghancurkan Audienya. Audie mereka.

"Tenang makeupnya waterproof jadi kalo kita nangis 3 jam lamanya ga akan luntur Di" ucap Fay seraya mengelap air matanya dengan tisu.

Tok tok tok

Mamih Angel mengintip dari arah pintu, "rame ya? Mamih masuk ya"

Wanita paruh baya itu masuk ke dalam menghampiri keempat gadis. Lalu pandangannya jatuh kearah Audie yang sangat cantik dengan kebaya putihnya.

"Mamih seperti deja vu kalo ngeliat Audie. Mamih seperti melihat Andrea di kamu Audie" ucap Mamih Angel sembari menangkup wajah Audie.

DOULOUREUX (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang