Bab 26

960 47 0
                                    

——Sudah sebulan berlalu, sejauh ini tidak ada hal buruk yang terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

——
Sudah sebulan berlalu, sejauh ini tidak ada hal buruk yang terjadi. Ya, hanya gangguan kecil seperti Nadine yang malam - malam bertamu ke apartemennya, teror yang datang tanpa henti atau Nadine yang tiba - tiba bertengker didalam apartemennya dengan pakaian yang sangat minim. Untungnya, Ken bukan laki - laki yang mudah tergoda.

Seperti saat ini, disaat Audie dan Ken pulang dari jelajah kuliner mereka yang merupakan aksi ngidam Audie. Disaat mereka pulang, ada Nadine yang sudah duduk dengan hotpants dan baju tanpa lengan.

"Lo gak cape tiap hari ada di apartemen gua? Gak punya tempat tinggal lo?" sarkas Ken.

Ken benar - benar muak dengan segala macam aksi yang dilakukan oleh Nadine.

Audie merasa benar - benar jengkel dan juga jengah dengan segala sikap yang dilakukan oleh perempuan yang sedang duduk di kursi pantry. Dengan wajah datar Audie melangkahkan kakinya menuju Nadine berada.

"Mau sampai kapan kamu bertingkah seperti perempuan kurang belaian kaya gini, Nadine?"

"What?! Kurang belaian kata lo?" jedanya, lalu Nadine turun dari kursi pantry dengan bersedekap dada ia berjalan kearah wanita hamil yang memasang raut wajah datar.

"Lo denger ya Audie. Gua akan merebut apapun yang sudah seharusnya menjadi milik gua saat itu. Tapi lo dengan gak tau dirinya menjadi penghalang antara gua dan Ed" sambungnya.

"Oh ya? Gimana kita tanya Ken-nya langsung. Apa benar jika kamu yang seharusnya menjadi milik Ken sebelum dia ketemu aku" bisik Audie tegas.

Audie menatap kearah Ken seakan meminta jawaban atas pertanyaannya.

"Gua bukan milik siapapun. Tapi sekarang gua milik Audie sepenuhnya, Nad. Seharusnya lo tau itu" jawab Ken tegas.

"Ed, gua udah sayang sama lo sejak kita umur 7 tahun. Selama itu gua sayang sama lo. Apa itu gak cukup buat lo ngeliat perjuangan gua?" tanya Nadine sendu.

"Sorry"

Nadine menatap marah Audie. Tapi tidak lama terlintas cara licik diotaknya. Nadine tahu ini akan merusak segala rencana yang sudah mereka rencanakan. Tapi tidak apa - apa ia akan membereskannya nanti berasa dengan yang lain.

Dengan cepat Nadine berjalan kearah Ken dan menarik tengkuk laki - laki itu. Nadine mencium bibir Ken.

Audie yang melihat jika Ken dicium oleh Nadine segera berjalan kearah kedua orang itu. Audie menarik rambut Nadine dan menyeret gadis itu untuk keluar dari apartemennya.

Plak

Audie menampar Nadine dengan keras saat sudah sampai didepan pintu apartemen.

"Berani sekali kamu mencium suamiku. Kali ini aku tidak akan diam aja. Liat apa yang akan aku lakukan ke kamu" bisik Audie.

Audie masuk kedalam apartemen meninggalkan Nadine yang masih terpaku ditempatnya. Ia tidak menyangka jika Audie dapat berkata seperti itu. Karena yang Nadine tahu, Audie adalah gadis polos dan sangat baik, jauh dari kata kasar. Tapi apa yang ia dengar barusan itu berbeda dari apa yang ia tahu.

DOULOUREUX (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang