Bab 29

829 46 26
                                    

——Ken berjalan kearah tempat bodyguard nya berkumpul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

——
Ken berjalan kearah tempat bodyguard nya berkumpul. Tanpa aba - aba Ken langsung memukul bodyguard yang menjaga tepat di pintu apartemennya.

"Jelaskan Carlos" titah Ken tajam.

Carlos selaku kepala bodyguard menundukkan kepalanya, "sebelum kejadian, ada kurir pengantar minuman yang anda suruh untuk dibagikan ke kita, Tuan Muda. Lalu tanpa ada rasa curiga kami meminumnya setelah itu kami pingsan. Dan saat kami semua bangun, Nyonya Muda sudah tidak ada di apartemen dengan keadaan pintu terbuka lebar"

Ken menarik rambutnya frustasi dan kakinya melemah. Detak jantungnya pun mencelos mendengar penjelasan anak buahnya. Ken tidak pernah kecolongan seperti ini. Sial.

Drrttt drrt

"Balikin istri gua, sialan!"

"Apa maksud lo, Kenneth?"

"Gak usah pura-pura bodoh, brengsek. Gua tau lo kan yang nyulik Audie?!"

"Demi Tuhan, gua gak nyulik Audie, sialan! Gua justru nyulik salah satu dari anak buah lo!"

Prangg

"Arghh bajingan" Ken membanting handphonenya dengan emosi yang sudah tidak terkendali.

Tidak lama kemudian teman-temannya menghampirinya ditambah dengan teman-teman dari pihak istrinya.

Jax menghampiri Ken yang masih mengusap kasar rambutnya, "Ken, gua nemuin mobil van hitam tepat di belokkan" Jax menjeda kalimatnya karena ia ragu untuk melanjutkan kalimatnya yang akan ia lontarkan.

Laki - laki itu menarik napasnya, "gua liat orang-orang itu ngegendong Audie yang gua yakini kalo dia pingsan dengan kepala yang ditutup kain" Jax seraya menyodorkan ipad-nya. Disana terdapat foto 3 orang laki-laki yang salah satunya menggendong perempuan yang Ken yakini adalah istrinya.

Setelah melihat itu, kaki Ken pun melemas. Ia tidak mampu melihat kondisi istrinya. Sial.

Rasanya sakit sekali. Ken tidak mampu menahannya. Ia membutuhkan istrinya dan anak-anaknya. Dia tidak pernah membayangkan ada posisi ini.

Ia sempat berfikir jika Zeon yang menculik istrinya. Tapi melihat laporan yang Jax berikan, ini tidak ada sangkut-pautnya dengan Zeon. Bahkan masalah yang ditimbulkan oleh Zeon sudah dibereskan oleh anggota Ǽthernix yang lainnya. Lagipula ia tahu Zeon tidak berani mengambil resiko sebesar itu untuk mencelakai istrinya.

Ken berjanji. Siapapun yang menculik istrinya, ia tidak akan mengampuninya. Dan ia akan menunjukkan jika mati sangat tidak pantas untuknya.

***

Sementara ditempat lain, Audie mengerjapkan matanya perlahan seraya menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya.

Audie mengedarkan pandangannya kearah sekeliling. Ini bukan kamarnya, tempat ini sangat asing untuknya. Kamar bercat putih yang hanya diisi oleh kasur kecil serta jendela yang besar tetapi terdapat teralis di jendela tersebut, hanya itu. Tidak ada perabotan lain yang mengisi kamar ini.

DOULOUREUX (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang