Bab 24

960 47 0
                                    

——"Gua berangkat sekolah dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

——
"Gua berangkat sekolah dulu. Inget apa pesan gua?" tanya Ken.

"Jangan keluar apartemen, jangan ngebuka pintu jika bukan temen - temen Ken, temen - temen aku dan anggota Ǽthernix, minum susu hamilnya, harus selalu ngabarin Ken selama sejam sekali" jawab Audie bosan.

Ken selalu mengulang pernyataan itu berkali - kali. Ia tahu semenjak kejadian hari sabtu kemarin. Audie menyesal tidak mendengarkan perkataan Ken. Jika seperti ini jadi ia sendiri yang susah. Tidak boleh kemana - mana dan harus tetap didalam apartemen serta mengirim pesan setiap sejam sekali?!

Ken yang mendengar jawaban Audie lantas tersenyum lalu menarik tengkuk Audie dan mendaratkan bibirnya diatas bibir pink alami Audie. Melumatnya dan mengigit. Lalu Ken menjauhkan wajahnya dan mengusap bibir Audie.

"Kebiasaan gak ada aba - aba dulu apa!" Audie dengan kesal menabok lengan kekar Ken.

"Sono berangkat, husss..."

Ken mengecup kening Audie, "gua berangkat, assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

Audie menutup pintu apartemennya. Dengan langkah pelan seraya mengusap perutnya sudah menonjol bahkan baru berusia 13 minggu membuat ia sadar bahwa didalam perutnya tidak hanya ada satu tetapi dua sekaligus.

Audie tidak sabar menunggu buah hatinya dan Ken. Menyambut mereka dengan sukacita dan derai airmata bahagia. Audie menunggu momen mengharukan itu nanti. Dan membesarkan buah hatinya dengan Ken bersama.

Dimasa kehamilannya ini, Audie tidak terlalu sering merasakan mengidam yang terlampau aneh bahkan termasuk jarang. Ia pernah bertanya kepada dokter kandungannya dan itu hal wajar. Bahkan Audie sempat bertanya ke ibu mertuanya dulu saat mengandung Ken dan Cavan ternyata ibu mertuanya itupun jarang merasa ngidam.

Terkadang Audie ingin merasakan apa yang ibu lainnya rasakan. Tapi ia tetap mensyukuri itu.

Audie sekarang melihat apartemennya. Melihat sekelilingnya. Audie bingung harus melakukan apa sekarang. Ken selalu melarangnya melakukan apapun tapi bukan Audie namanya jika tidak keras kepala.

Sebagai awalan Audie membereskan kamarnya lalu kegiatan lainnya akan ia pikirkan nantinya.

Semangat Audie!

***

Ken sudah sampai di sekolahnya dan ia menuju kelasnya yang sudah penuh dengan teman kelasnya. Ken duduk dibangkunya tepat disamping Aland yang sedang memakai headset dan membaca bukunya.

Ken menaruh tasnya diatas meja lalu menyenderkan tubuhnya dibangkunya.

"Ken" panggil Jax.

Ken menengok kearah belakang bangkunya dan melihat Jax yang sedang bermain ponsel. Disampingnya ada Hadwin yang sedang tertidur dengan bertumpu tas laki - laki itu.

DOULOUREUX (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang