01. Sepatah Dua Kata

34.6K 910 108
                                    

Aku tidak pernah menyangka, apalagi berharap untuk dipertemukan dengan seorang pria dewasa bernama Nevan Arjunasetya saat diriku berkabung dilanda duka dan nestapa.

Dia tidak seperti saudara-saudaraku yang hanya datang dan pergi. Sebagian, malah pura-pura tidak kenal. Takut direpotkan olehku yang kini hanya sebatang kara.

Namaku Jelita Citra Zivanya. Umurku 20 tahun sekarang. Saat umurku 10 tahun, ayahku meninggal karena sakit, dan di penghujung umur 19, aku harus kehilangan ibuku juga dengan sebab yang sama yaitu sakit.

Mereka memiliki penyakit yang berbeda, namun punya ujung yang sama. Sama-sama meninggalkanku juga.

Aku hidup sendirian sekarang. Benar-benar sendiri, di rumah peninggalan orangtua yang berada di daerah Menteng, Jakarta Pusat.

Dan... sejak saat itulah, aku menjadi lebih dekat dengannya. Mas Nevan. Seorang tetangga yang selalu mendengarkan cerita-ceritaku dengan tulus dan sabar. Yang selalu membantu dan menopang diriku yang lemah dan sering putus asa. Aku tidak bisa menjabarkannya panjang-panjang. Hanya... aku merasa seperti tidak bisa jauh darinya.

Meskipun aku tahu, aku salah. Tidak seharusnya aku dekat dengannya. Dia sudah punya istri di kota berbeda. Tapi aku tidak bisa, aku tidak mampu berbohong pada perasaanku sendiri tentangnya.

Tidak tahu akan berakhir bagaimana. Apa aku harus selalu menjadi simpanannya, atau kami akan berakhir bahagia di atas janji pernikahan.

Huh? Apa iya? Aku tidak banyak berharap.

Atau... dia berakhir meninggalkanku dan memilih istrinya. Tentu saja itu bagus, bukan? Tapi... itu tidak bagus untuk hatiku.

Sejujurnya, aku pun tidak mengerti mengapa hubungan kami harus berakhir dalam satu rasa jika membuat komitmen saja kami kesusahan. Namun... perasaan kami begitu kuat, agaknya. Meski begitu, aku tidak sampai hati menyuruhnya menceraikan Mbak Frizka, tapi... aku juga tidak bisa jika harus pergi darinya.

Mungkin kalian akan memanggilku pelakor. Tidak apa, terserah kalian.

Namun, bukannya mau membela diri, tapi... coba renungkan sebentar, kalaupun aku ingin 'merebut' tapi tidak ada respon dari orang yang ingin aku 'rebut', tentu keadaan seperti ini tidak akan terjadi.

Apalagi... Mas Nevan ini, selalu datang tanpa aku undang. Bisa dibilang, dialah yang memulai. Dan aku lihat-lihat, dia terlihat kesepian dan tidak bahagia. Jadi, tidak apa-apa kan kalau aku ingin menghiburnya juga?

Tidak sependapat? Tidak apa-apa.

✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:*


CATATAN PENULIS:

Cerita ini akan berisi tentang perselingkuhan. Yang tidak suka dengan tema kontroversial, sebaiknya tidak perlu melanjutkan membaca. Kalau penasaran, boleh. Kasih saran, boleh. Marah-marahin karakternya, juga boleh. Tapi kalau mengatur penulis, tidak perlu, ya. Cukup tinggalkan saja cerita ini🥰

Saya, selaku penulis tidak pernah membenarkan selingkuh dengan sebab apapun! Sekali lagi, ini hanya sebuah cerita belaka. Hanya sebuah imajinasi penulis yang minta untuk diluapakan.

Gambar-gambar hanya visualisasi untuk memudahkan penulis berimajinasi. Silakan bayangkan visual orang lain jika tidak berkenan dengan visualisasi yang disediakan😊👍🏻

Cerita ini murni buatan purpleliyy jika ada kesamaan dalam bentuk apapun, itu hanya sebuah kebetulan.

Silahkan simpan di perpustakaan jika berminat membaca chapter selanjutnya. Jangan lupa VOTE & KOMENTAR apa saja. Terimakasih, ya. See you~🙏💕

LOVING, CHEATING ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang