scary night

144 27 4
                                    

"ALLAHUAKBAR!"

"Takbir mbak, takbir!"

Wushh

Minji melayangkan panci berwarna pink ke arah si hantu. Dan alhasil tembus lah.

"Ngagetin ih Yoohyeon!"

"Ya maaf hehe" si hantu pun cengar-cengir.

"Lagi ngapain sih unnie?" Yoohyeon duduk di meja makan sambil melihat Minji yang masih berkutat dengan alat masak nya.

"Kamu lihat aku ngapain hm?"

"Masak" jawab Yoohyeon.

"Nah itu tai"

"What?!"

"Tau maksudnya"

Yoohyeon pun mengangguk paham, dan tak lama kemudian masakan Minji pun tersaji di meja makan.

"Wah kelihatanya lezat nihh" Mata Yoohyeon berbinar menatap masakan itu. Lalu Yoohyeon pun mencomot siomay goreng yang ada didepannya.

"Heh! Tangannya dicuci dulu Yooh!"

Tak mempedulikan omongan Minji, si hantu pun dengan lahap menyantap makanan yang ada di meja.

"HEH YOOHYEON!"

"Allahuma bariklana fima razaktana waqina adaza bannar!" Yoohyeon pun tersentak ketika Minji menggertak nya.

"Sudah dibilangin kan! Cuci tangan dulu heh!"

Dengan malas Yoohyeon pun berdiri ke dan menuju ke arah wastafel untuk mencuci tangan nya.

"Kenapa sih harus cuci tangan, kan tangan ku higienis" gerutu Yoohyeon yang tengah mencuci tangan nya.

"Ga peduli, pokoknya sebelum makan harus cuci tangan Yooh"

Makan malam bersama si hantu pun berjalan dengan santai dan Minji pun menanyakan asal muasal si hantu, lalu Yoohyeon pun menceritakan nya dari awal sampai akhir.

"Yooh, temenin aku ke supermarket ya"

"Kenapa gak sendirian aja?"

"Kan kemarin kan kamu udah janji mau nemenin aku kemana aja"

"Hmm ya deh iya" Yoohyeon pun pasrah aja.

Akhirnya mereka berdua pun pergi ke supermarket menggunakan mobil Minji.

"Wih mobilnya bagus nih" ujar Yoohyeon melihat sekeliling mobil mevvah Minji.

Si Minji pun tidak menghiraukan perkataan Yoohyeon, ia memasang seatbelt dan mulai menjalankan mobilnya.

"Unnie, gak takut apa kalau nanti keciduk dispek"

"Ngapain takut, ya ngga lah" Minji berucap dan masih terfokus dengan menyetir mobilnya.

"Ngisi bensin dulu ya Yooh"

"Nee unnie"

Mereka pun sampai di pom bensin dan betapa terkejutnya Minji melihat beberapa hantu yang berkeliaran malam hari.

Yoohyeon memperhatikan Minji yang terlihat ketakutan ketika mengisi bensin.

"Unnie?"

"Unnie?"

"Minji unnie!"

"Yak! Kau mengangetkan ku!" Minji pun memukul Yoohyeon, dan seperti biasa Yoohyeon tak merasa kesakitan.

"Kenapa sih? Kok kelihatan ketakutan?"

"Hantunya banyak yang keliaran, jadi aku agak takut" bibir Minji bergetar dan ia menunduk takut.

Yoohyeon pun merasa iba dengan itu, dan tangan dinginnya itu menggenggam erat tangan Minji.

"Sudahlah unnie, kamu juga harus terbiasa dengan keadaan seperti ini" Yoohyeon menenangkan Minji.

"Hufft kau benar Yooh, aku harus berani!"

"Yeps!"

Akhirnya mereka berdua pun memasuki mobil dan Minji menjalankan mobilnya untuk ke supermarket.

"Yooh, kamu gak takut sama hantu di depan kita ini?" Tangan Minji memegang setir dengan kuat, keringat dingin keluar dengan deras di dahinya.

Ya bagaimana tidak, jelas jelas di depan lampu merah itu terdapat sesosok wanita dengan rambut panjang berlumuran darah.

"Oh, enggak kok. Dia teman ku"

"O-oke" Minji masih ketakutan sekarang.

"KENAPA SIH TUHAN HARUS MEMBERIKAN KU PENYAKIT INDIGO!"

"KENAPA SIH TUHAN HARUS MEMBERIKAN KU PENYAKIT INDIGO!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Bisa cek profil author, kapal damdong berlayar boss)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bisa cek profil author, kapal damdong berlayar boss)

dear ghost! [ jiu-yoohyeon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang