chapter 11

11.6K 1.5K 41
                                    

#

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#

#



#

#

'Ting!'

Bunyi dentingan pedang saling beradu, membuat ke dua lawan jenis itu semakin bersemangat memainkan pedangnya, keringat yang membanjiri tubuh pun di abaikan karena fokus dalam permainan.

"Ya, kau cukup tangguh untuk ukuran pembunuh bayaran" ucap Jenia dengan senyum mengejeknya.

"Terimakasih atas pujian anda, tuan putri" balas Dean dengan senyum menyebalkannya, membuat Jenia menatapnya sinis.

"Kenapa kau bicara terlalu formal padaku?" tanya Jenia sembari mengayunkan pedangnya cepat, membuat Dean merasa kewalahan karena serangannya yang sangat cepat, kuat dan akurat tersebut.

"Tentu saja karena anda adalah orang yang gila hormat, bukankah anda sendiri yang mengatakannya beberapa hari lalu?" tanya Dean sembari menangkis serangan mematikan yang Jenia layangkan.

"Dasar bodoh. Apa kau tak mengerti? Itu hanya omong kosong ku saja" ucap Jenia dengan nada malasnya, kemudian semakin menambah kecepatan pedangnya, membuat Dean yang sudah kewalahan tak bisa lagi menangkis serangan bertubi-tubinya, hingga membuat pedang pria itu terjatuh dan tertancap di atas tanah.

"Kau kalah" Jenia tersenyum angkuh seperti biasa, membuat Dean menatapnya sinis.

"Dasar sombong" gumam Dean yang sayup-sayup Jenia dengar.


🌸🌸🌸


Saat ini Jenia dan Dean tengah berjalan di lorong istana menuju ruang rapat para petinggi kekaisaran.

"Sial, aku baru mengingatnya. Tiga hari sebelum di selenggarakanya debutante Jenia asli, akan ada permasalahan di wilayah utara kekaisaran. Di sana terdapat banyak monster buas sekaligus para bandit kelas kakap.

Dan inilah masalahnya. Pihak kekaisaran tidak mampu menyelesaikan masalah ini, hingga banyak warga utara yang tewas karena di bunuh para monster ataupun bandit. Ha...dan yang paling membuatku jengkel adalah bagian di mana keluarga Freya yang akan turut membantu menyelesaikan permasalahan ini dengan menggerakkan bantuan prajurit yang telah mereka latih secara diam-diam.

Dan masalah itu akhirnya terselesaikan berkat campur aduk tangan mereka, hingga kaisar bodoh itu memberikan hadiah berupa kenaikan Count Charles menjadi seorang Duke yang terhormat. Cih! Tak kan ku biarkan!" batin Jenia, sembari mempercepat langkahnya menuju ruang rapat.

PUTRI YANG DITINGGALKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang