¤Aku tidak tau
mencintaimu bisa sebahagia ini¤*
*
==I Choose You==
Langit hitam pekat. Tak ada bintang gemerlab yang bertaburan seperti biasa. Bulan yang bersinar terangpun juga tak tampak. Terdengar jelas bunyi hujan yang bergemuruh berusaha menerobos atap atap rumah. Udara dingin menusuk tulang. Terlebih saat ini sudah pukul 3 dini hari. Tapi itu justru tak membuat mew untuk berjalan kekasurnya dan tidur seperti kebanyakan orang saat ini. Laki laki berusia 23 tahun itu tengah fokus mempersiapkan ujian terakhirnya. Membalik halaman. Membaca. Membalik halaman dan membaca lagi. Hingga sudah tak terhitung berapa lembaran buku yang sudah ia pahami.
Orang orang mungkin berpikir, dia anak yang tekun. Ah, dia sangat ingin menjadi dokter karena itu dia berusaha mati matian. Impiannya adalah menjadi dokter. Benarkah seperti itu? Tidak! . Bagi mew, satu satunya yang menjadi alasan ia berjuang sekeras ini hanyalah agar ia bisa terus melakukan apa yang benar benar ingin ia lakukan. Mew ingin bernyanyi !. Mew mencintai musik. Agar bisa menyanyi, satu satunya yang harus mew lakukan adalah menjadi seorang dokter. Seperti kata ayahnya.
Mew menutup buku. Menegakkan tubuhnya, ia menyandar pada kursi belajar. Jari jarinya memijit pelan pelipis yang saat ini sudah terasa berdenyut. Kepalanya sakit. Entah karena ia belajar terlalu keras atau karena kekurangan tidur. Ah, dan sekarang mew mimisan!.
Mew mengambil beberapa lembar tisu yang ada didepannya dan mulai menyeka hidungnya yang mengeluarkan darah.
Mew tertawa kecil, tidak!, jangan katakan mew gila, mew hanya tiba tiba terbayang omelan kekasih kecilnya. Wajah imut itu begitu mendebarkan hati dengan mulut kecilnya yang bergumam tak jelas. Bisa mew pastikan, jika gulf melihatnya mimisan, anak manis itu akan mengomel sepanjang hari. Karena seperti itulah gulf, ia peduli, ia khawatir. Semakin membuat mew jatuh hati.
Mew mengeluarkan ponsel, dengan tangan kiri yang masih menutupi hidungnya. Tadi sebelum tidur, gulf mengirimkan sebuah foto selfie pada mew. Sangat manis, deretan gigi gigi putihnya tampak. Kedua mata bulatnya hampir memicing, dengan pose yang selalu sama. 2 jari. Rambut rambutnya masih basah. Dibawahnya gulf menulis pesan ' Gulf baru selesai mandi 555' 'Phi masih belajar? Jangan tidur malam lagi na' 'luvluv' disertai dengan banyak emoticon hati. Pacarnya lucu, sangat lucu. Setiap kali membaca pesan dari gulf, bibirnya tak pernah tak terangkat, matanya tak pernah tak berbinar dan jantungnya tak pernah tidak berdebar.
Mengulum senyum, jari jari mew bergerak mengusap foto yang dikirimkan gulf. Ah, tidak! Mew melakukan kesalahan. Seharusnya ia tidak melihat foto gulf. Karena sekarang mew merindukannya. Ia mendesah frustasi. Seandainya saja gulf tidur bersamanya ia tidak akan merindukan anak manis itu hingga seperti ini. Apa mew membawa gulf untuk tidur bersamanya saja? Dengan begitu ia bisa memeluk anak itu sepanjang malam. Wajah mew berbinar. Grace! Wajah yang baru berseri seri itu kembali hilang. Mengingat grace, pupus sudah harapannya tidur bersama gulf. Kenapa gulf harus memiliki kakak posessesif seperti grace? Mew tiba tiba kesal. Teringat oleh mew, ketika gulf tidak sengaja tertidur dirumahnya, grace menjemput dan membawa adiknya itu pulang. Ia berteriak " Ingat ya mew! Gue belum ngerestuin lo sama adek gue! " cih, grace benar benar menjadi penghalang cintanya.
Mew merebahkan kepalanya. Mimisannya sudah berhenti. Syukurlah. Dengan sebelah wajah yang menceca bukunya itu, mew menatap wajah gulf yang ada dilayar ponselnya dengan senyum merekah. Bergumam, " Pagi cepatlah datang " . Setelah itu, tampa sadar mew jatuh tertidur. Dengan sebelah tangannya yang masih memegang ponsel. Dan foto gulf yang masih terlihat dilayar ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEWGULF : I CHOOSE YOU
Fanfic"P'mew siapa yang akan phi pilih ? P'art atau aku ?" suara gulf terdengar lirih. Mew terdiam, matanya menatap sendu pemilik manik hitam legam didepannya . Ia kemudian menatap genggaman ditangan kanannya lalu beralih menatap genggaman ditangan kiri...