¤Aku mencintaimu
Percayalah padaku! ¤*
*
==I Choose You==
Mew menatap sendu seorang laki laki yang sudah tertidur pulas dilengannya. Mata gulf sembab karena terlalu lama menangis. Mew mengusap bekas air mata yang menjejak di pipinya yang lembut dan merapikan beberapa anak rambut yang mengganggu mata gulf. Hati mew sakit melihat orang yang sedang berada dipelukannya ini tengah bersedih.
Mew menarik tubuh gulf mendekat, membawa tubuh kurus itu semakin masuk kepelukannya. Nafas hangat dan teratur gulf berhembus pelan dileher mew. Mew tersenyum tipis. Mendaratkan sebuah ciuman pucuk kepala gulf.
" Maaf sekali saja" bisiknya kemudian ikut memejamkan matanya.
Mew terlalu menyayangi gulf. Rasa suka dan sayang yang tiba tiba menggerogoti tubuhnya tak bisa ia kendalikan lagi. Baginya, gulf kini layaknya porselen yang benar benar harus ia jaga. Tak boleh tergores sedikitpun. Sebuah porselen yang harus ia rawat dengan sepenuh hatinya. Ini pertama kalinya mew mempunyai perasaan sedalam itu untuk seseorang. Kini mew akui, Ia sudah jatuh terlalu dalam pada pesona laki laki manis itu. Gulf sudah meluluhkan dan hampir memiliki seluruh hatinya.
****
Saat pagi datang, mew membuka matanya terlebih dahulu. Ia tersenyum saat menyadari gulf masih tertidur dan ini sudah hampir jam setengah 8. Laki laki manis itu melewati jam olahraga paginya.
Tak lama, gulf membuka mata. ia terkejut mendapati mew tidur disampingnya. Ingatan dimana ia menangis terisak dipelukan mew membuat gulf meringis merutuki kebodohannya.
"Pagi~" Sapa mew dengan senyuman menggoda.
"Pa,pagi p'mew.. " gulf membalas. Ia tiba tiba terkesima. Menatap wajah tampan yang begitu dekat dengannya. Bahkan bangun tidur seperti ini pun, mew masih terlihat sangat tampan. Gulf kesal, betapa tidak adilnya tuhan menciptakan mew. Seluruh wajahnya terpahat sempurna. Dan matanya selalu bisa membuat gulf terhipnotis kapan saja.
"Sudah lebih baik sekarang? "
"Umh " Gulf mengangguk pelan.
"Syukurlah" mew memeluk tubuh gulf dan meletakkan kepalanya dipundak gulf. Sontak saja anak manis itu membulatkan matanya dan hampir saja ia lupa untuk bernafas. Jantungnya tiba tiba saja berdetak sangat cepat.
"P, phi kenapa tiba tiba peluk gulf? "
Mew mengangkat kepalanya " Aw , kamu boleh peluk phi, tapi phi gak boleh peluk kamu gitu? " mew memasang wajah seolah olah sedang kesal. " semalem siapa yang nangis-nangis peluk phi kenceng gitu? "
Gulf memalingkan tatapannya dari mew, "I,itu kan.. G, gulf... "
"tunggu! " mew menegakkan badannya, ia memposisikan wajahnya tepat diatas wajah gulf. " Kamu lagi malu sama phi? "
"A, apa? Nggak kok. Siapa juga yang lagi malu? " bantahnya. Gulf merasa ingin membenamkan tubuhnya kedalam kasur. Nafas hangat mew beberapa kali menerpa wajahnya karena posisinya tepat diatas wajah gulf. Ia merasa wajahnya semakin memanas. Dan jantungnya semakin berdetak dengan kencang. Apalagi saat menyadari posisi nya dengan mew. Laki laki tampan itu mengurung tubuh gulf dengan kedua tangan besarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEWGULF : I CHOOSE YOU
Fanfictie"P'mew siapa yang akan phi pilih ? P'art atau aku ?" suara gulf terdengar lirih. Mew terdiam, matanya menatap sendu pemilik manik hitam legam didepannya . Ia kemudian menatap genggaman ditangan kanannya lalu beralih menatap genggaman ditangan kiri...