7.

444 56 51
                                    

Perlu diingat,
Adam = Jungkook
Atha = Taehyung
Gale = Jimin
Gala = Yoongi
Benjamin = Namjoon
Bangkit = Seokjin
Rasendra = Suho
Radeya = Hoseok
Mbok lupa:v
*****
Jam istirahat pertama Radeya berjalan melalui selasar kelas menuju ruang seni, karna ada barang miliknya yang tertinggal disana, sedang asyik melangkah tiba-tiba dua gadis anak tari menghadang langkahnya dengan begitu angkuh.

"Oooo, jadi ini ketua dance yang katanya paling jago, tapi malah buat timnya sendiri kalah karna jatuhin diri diatas panggung? Hebat banget!" Ujar salah satu gadis yang berperawakan pendek dengan badan yang sedikit berisi, menatap angkuh pada Radeya tak lupa dagunya yang terangkat tinggi menantang.

"Maksud lo?" Sebenarnya ia sangat malas meladeni dua gadis dari ekstra tari yang memang tidak suka padanya ini, entah mengapa tapi mereka berdua selalu mencari-cari kesalahan Radeya lalu dibeberkan kemana-mana, padahal ia tidak berbuat hal yang salah pada kedua gadis itu.

"Ck! Jangan pura-pura tolol--eh, kan lo emang tolol yah. Harusnya lo mikir dong! Tim lo itu udah mati-matian latihan sampe malem tapi kalah cuma karna ketuanya yang ngga becus diatas panggung! Sadar dir--aww!!" Ocehan yang awalnya penuh makian berakhir rintihan sakit.

Rasendra tiba-tiba datang lalu melemparkan ponsel miliknya ke wajah gadis yang tengah memaki-maki Radeya, ia tak bisa melihat temannya diolok-olok dikatai tidak becus karna nyatanya kekalahan yang menimpa kemarin itu bukan sepenuhnya salah Radeya.

"Jaga mulut lo! Kali-kali otak coba yang dimajuin bukan cuma bacotnya aja!" Rasendra melangkah berdiri didepan Radeya menatap nyalang kedua gadis yang menghalangi jalan temannya, ia bahkan tak peduli pada ponselnya yang jatuh ke lantai akibat ia lempar pada wajah.

"Sen, jangan kasar dong sama cewek, yang kita omongin kan bener, Radeya ngga bec--"

"Bacot!! Lagipula gue bukan tipe orang yang ngga akan pernah bertindak kasar ke cewek, apalagi yang udah ganggu temen gue!" Sebenarnya teman yang dimaksud Rasendra hanya Radeya, ia tak mungkin bertindak kasar seperti ini jika temannya yang lain dihina, hanya Radeya seorang.

"Ra, kok kamu kasar sama aku, wajahku perih banget karna lemparan pons--"

"HEH?!! NGAPAIN MANGGIL RASENDRA PAKE 'RA'??" Karna nyatanya orang yang memanggil Rasendra dengan sebutan 'Ra' hanya Radeya, teman-teman pemuda itu yang lainnya memanggil dengan sebutan Sendra, jelas saja Radeya mengamuk karna gadis itu menggunakan panggilannya untuk Rasendra.

"Panggil gue Sendra." Suara Rasendra begitu dalam dan tajam, apalagi pandangan matanya yang tidak santai dan tak ingin dibantah. "Tapikan itu panggilan sayangku buat kamu, Ra." Tiba-tiba Radeya maju menampar mulut si gadis yang begitu lancang.

"Kalo ngomong dipikir dulu, anjing! Biasanya juga pake Sendra! Sok-sok ikut-ikut gue pake Ra! Jangan pernah manggil Rasendra kaya gitu lagi!! Sadar diri! Lo bukan siapa-siapanya dia anjing! Dasar ngga jelas!" Radeya melangkah menabrakkan pundaknya pada pundak si gadis yang begitu malang, karna sudah dilempar ponsel dengan keras ditambah tamparan dibibir, sungguh siksaan yang begitu nikmat.

Rasendra tersenyum miring saat melihat amukan Radeya untuk gadis tadi, ia mengambil ponselnya yang ternyata terdapat retak dilayar, berjalan membuntuti temannya yang memasuki ruang seni.

"Itukan panggilan sayangku buat kamu, Ra." Radeya mengikuti cara bicara si gadis tadi yang sok lembut dan centil. "Seneng?! Hah?! Seneng?! Dapet panggilan sayang dari cewek, seneng?!!" Lanjut berujar dengan marah tak lupa pelototannya pada Rasendra yang hanya tertawa manis.

"Lo kenapa? Gue bahkan ngga senyum sama sekali waktu dia ngomong gitu, terus darimananya kalo gue seneng, De." Mengambil duduk didepan Radeya yang bersandar pada tembok bersila, lumayan mendinginkan tubuh karna ada AC diruang seni.

Orbit (BTS) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang