15. Tamat.

684 56 120
                                    

Perlu diingat,
Adam = Jungkook
Atha = Taehyung
Gale = Jimin
Gala = Yoongi
Benjamin = Namjoon
Bangkit = Seokjin
Rasendra = Suho
Radeya = Hoseok
Mbok lupa:v
*****
Jum'at malam Bangkit menginap dirumah Benjamin, rencana yang sudah dibuat jauh-jauh hari dan akhirnya terealisasikan malam ini, duduk berpangkuan diatas tempat tidur dengan Bangkit yang tengah menggenjreng asal gitar milik kekasihnya.

Hidungnya mengendus-ngendus bau yang tidak familiar, "yang, kok bau rokokmu beda?" Tanyanya karna begitu terganggu akan bau rokok kekasihnya, karna bau rokok yang biasanya bukan seperti ini.

"Mau?" Menyodorkan rokok elektrik miliknya didepan wajah Bangkit yang langsung mengerutkan keningnya kesal. "SEJAK KAPAN KAMU NGE-VAPE?!!!" Teriaknya sambil membalikkan badan menghadap Benjamin.

"Ssst, jangan teriak-teriak, Sayang. Kenapa? Aku baru nyoba." Mengelusi punggung Bangkit agar tidak berteriak keras. "Kamu lupa?!! Aku kan udah bilang jangan pernah nyoba vape karna aku ngga suka baunya!!" Volume suaranya sedikit ia lirihkan karna baru sadar bahwa ia sedang berada dirumah kekasihnya.

"Ha? Ah? Tentu ngga lupa! Ya kali aku lupa sama yang kamu suka atau ngga suka." Tanpa basa-basi langsung membuang vapenya pada tempat sampah pojok kamar, duduk tegak memeluk erat tubuh kekasihnya. Padahal benda itu baru saja ia beli tapi sudah tergeletak pasrah bersama kemasan-kemasan makanan ringan lainnya.

Bangkit bersedikap, matanya menyorot tajam meneliti raut wajah kekasihnya yang sangat ia tahu bahwa Benjamin tengah berbohong. "Udah jangan liatin aku begitu, tidur aja okey?" Mencari topik lain lalu membaringkan diri diatas tempat tidur dengan Bangkit tengkurap diatasnya.

"Ya! Jangan ngagetin! Lagian ini masih jam 7! Aku tau kamu pasti lupa kalo aku pernah bilang ngga suka sama bau vapor yakan?!!! Ngaku!" Menunjuk-nunjuk wajah Ben dengan telunjuknya, meminta jawaban yang sesungguhnya.

"Ssst, udah malem. Tidur yah." Menekan kepala kekasihnya agar tenggelam pada dada bidang miliknya. Bangkit langsung melotot meminta agar dekapan tangan Ben pada kepalanya terlepas namun malah makin ditekan, bisa-bisa ia sesak nafas.

Badannya terus menggeliat agar bisa lepas dari pelukan erat kekasihnya, tapi tenaga Ben begitu kuat tak bisa ia lawan membuatnya hanya bisa tidur terngkurap dengan pasrah yang malah keterusan ketiduran betulan.

Jarum jam menunjukan pukul sebelas malam, Benjamin dengan perlahan memindahkan kekasihnya dari atas badannya berpindah diatas tempat tidur, beranjak bangun untuk berganti pakaian, kaos hitamnya ia lapisi dengan jaket kulit berwarna senada tak lupa celana jeans dengan saku yang terkantongi pisau kecil, kembali menghampiri Bangkit untuk pamit.

"Aku pergi sebentar, hm." Bisiknya lalu mengecup dahi Bangkit lembut sangat lembut namun dapat membangunkan pemuda itu, "mau kemana?" Tanyanya dengan suara serak dengan mata menyipit melihat sang kekasih berpakaian begitu rapih.

"Kebangun, hm? Maafin aku malah bangunin kamu, sekarang tidur lagi, okey?" Mengelus lembut rambut kekasihnya berharap cepat kembali terlelap namun tak bisa, Bangkit tak bisa menutup matanya lagi, rasa khawatir dan tidak enak menyergap dirinya tak mau ditinggalkan oleh Ben sedetik saja.

"Ngga mau, kamu mau kemana make jaket segala?" Memegang pelan lengan Ben namun sangat terasa kencangnya seolah tak memperbolehkan Benjamin pergi sebentar saja. "Temenku ada masalah, mau bantu sebentar doang, ngga lama, janji. Tidur lagi, okey?" Ben berjanji dengan begitu lembut berharap Bangkit luluh tapi ternyata tak semudah itu.

"Temen yang mana? Ada masalah apa? Emang harus ditolong sama kamu? Temanmu kan banyak, suruh aja yang lain buat nolongin temanmu itu." Dari yang awalnya memegang pelan, berpindah jadi erat dan akhirnya bukan memegang lagi, namun memeluk erat lengan kanan Benjamin.

Orbit (BTS) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang