Perlu diingat,
Adam = Jungkook
Atha = Taehyung
Gale = Jimin
Gala = Yoongi
Benjamin = Namjoon
Bangkit = Seokjin
Rasendra = Suho
Radeya = Hoseok
Mbok lupa:v
******
Tiga bulan waktu yang harus siswa kelas 11 habiskan untuk melakukan kegiatan praktek kerja lapangan, banyak sekali pelajaran dan pengalaman yang mereka dapat. Mereka sudah kembali melakukan kegiatan belajar di sekolah.Anak Osis yang masih konsisten terus maju tanpa kepala dihadapkan oleh event olahraga tahunan yang memang biasa mereka adakan, ajang olahraga yang mencakup sekolah-sekolah satu kabupaten dari SMP dan SMA sederajat.
Kegiatan yang akan memperlombakan pertandingan futsal, basket, dan voli. Kegiatan besar yang sangat butuh koordinasi yang matang membuat Rasendra dan Gala mencak-mencak tak karuan, mereka sudah tak tahu harus melakukan atau membujuk Benjamin pakai apa.
Karna bebalnya pemuda itu yang selalu acuh padahal ia masih menjadi ketua Osis, pembina pun seakan tak ada inisiatif atau keinginan untuk menurunkan Ben dari jabatannya yang jelas-jelas ia sudah tidak pantas.
Anak Osis tengah melakukan dispensasi untuk membereskan GOR, seperti memasang jaring-jaring atau bahkan mengecat agar garis lapangan makin jelas dan tak membingungkan para wasit. Rasendra mangkir dari tugasnya, ia tengah berseteru dengan Benjamin dikantin sekolah.
"Tanggung jawab lo mana, anjing?! Omongan lo waktu orasi itu buat apa?! Bacotan doang! Anggota lo pada kelimpungan disana tapi lo bahkan ngga pernah peduli sedikitpun!!" Rasendra membentak Benjamin yang begitu acuh bersandar pada kursi kantin.
"Ya terus kenapa? Lo dari dulu yang minat jadi ketua osis, kan? Silahkan ambil, jangan urusin gue." Begitu santai tak berucap padahal banyak sekali siswa yang mendengar ucapannya.
"Fuck! Jangan bercanda, Ben! Lo harusnya yang sadar diri akan tanggung jawab lo! Jangan jadi pengecut! Tampang sangar! Badan kekar kalo ngga punya tanggung jawab buat apa?! Dasar banci!" Benjamin yang awalnya duduk santai kini sudah berdiri sambil menggebrak meja dengan keras.
Keduanya saling menatap tajam, ketara sekali sama-sama diliputi dengan kemarahan, saat Benjamin akan maju untuk memukul wajah Rasendra, Gala datang berteriak.
"STOP! Ke GOR, Sen. Anak-anak masih pada kelimpungan, ngga usah urusin Ben, dia ngga bakal dengerin ocehan lo." Ujar Gala yang langsung menimbulkan protes dari Rasendra. "Udah, percaya sama gue. Nanti Ben bakal balik ke Osis lagi, percaya sama gue." Rasendra pun pergi memilih menuju GOR meninggalkan Ben yang tertawa sombong tak mungkin sudi ia kembali untuk memimpin Osis.
"Gue? Balik ke Osis? Mimpi?" Kembali mengambil duduk dengan tawa mengejek sama dengan Gala yang juga mengeluarkan senyum miring saat melihat sosok pemuda tinggi yang sudah berdiri dibelakang Ben.
"Cowokku bukan orang yang ngga bertanggung jawab loh, Ben. Kalo kamu gitu ya udah putus." Bisik Bangkit pelan pada telinga kiri Benjamin yang langsung duduk tegak melotot pada Gala yang tersenyum sombong dengan wajah yang seolah berucap bahwa Ben tak bisa main-main dengannya, karna ia punya Bangkit disampingnya.
"Bangkit?! Fuck! Gala bangsat!" Umpatnya dengan suara keras pada Gala yang sudah pergi tersenyum bangga. "Kenapa dari kemarin kabur-kaburan dari Osis? Kenapa malah gini?" Bangkit mengambil duduk disamping Benjamin menepuk paha kekasihnya.
"Ngga kenapa-kenapa, males aja." Jawabnya yang bahkan tak mau menatap wajah Bangkit. "Kok ngga mau liat aku? Udah ngga suka sama aku? Yaudah." Bangkit pura-pura akan beranjak pergi yang langsung ditahan oleh Benjamin.
"Bangkit, jangan ngomong sembarangan, aku ngga suka." Karna nyatanya ia masih sangat menyukai pemuda itu, sangat suka akan wajah tampan Bangkit, sikap pemuda itu yang selalu perhatian bahkan memanjakannya begitu lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orbit (BTS) [TAMAT]
Teen FictionKata NASA, Orbit adalah suatu jalur berulang yang teratur dimana suatu objek mengelilingi objek lainnya. Cerita ini bukan menjelaskan tentang benda luar angkasa yang masuk dalam orbit, bukan. Tapi kisah beberapa orang yang seharusnya mengikuti jalur...