5.

515 67 29
                                    

Perlu diingat,
Adam = Jungkook
Atha = Taehyung
Gale = Jimin
Gala = Yoongi
Benjamin = Namjoon
Bangkit = Seokjin
Rasendra = Suho
Radeya = Hoseok
Mbok lupa :v
*****
Hari ini semua pembelajaran dikosongkan karna adanya orasi calon ketua Osis, calon-calon yang terpilih oleh kakak-kakak Osis kelas 12 sekarang tengah bersiap naik ke atas panggung dilihat oleh seluruh siswa untuk menyampaikan visi dan misinya tak lupa menjawab semua pertanyaan yang ditanyakan oleh siswa ataupun guru pembina.

Semua siswa bertepuk tangan walau ada yang malas mendengarkan, ada yang sibuk bermain dengan temannya, berbaring diatas rumput begitu acuh akan baju yang akan kotor atau malah bergosip tentang calon calon ketua osis diatas.

Bangkit duduk bersama Radeya selurus dengan panggung, keduanya mengobrol sesekali mendengarkan orasi para calon, "De, menurut lo siapa yang bakal menang?" Tanya Bangkit sembari meminum air mineral dari dalam botol yang dibelinya dari kantin.

"Jelas Benjamin seorang! Pendukung setia, nih!" Radeya menepuk dada kirinya dengan kepalan tangan seolah berkata ia tangan kanan Benjamin. "Bukannya lo temen deket Rasendra? Kok ngga dukung dia?" Walaupun memang ia begitu dekat dengan Rasendra rasa-rasanya Benjamin lebih cocok untuk mengambil posisi ketua.

"Bukannya ngga dukung, tapi kayaknya sih yang bakal menang Benjamin, soalnya banyak banget kakak kelas yang dukung dia, walaupun nih emang tingkahnya itu malah kaya anak nakal tapi tanggung jawabnya beuh! Ngga ada lawan." Walaupun hanya teman sekelas tapi Radeya sudah tahu betul seperti apa sikap Ben sesungguhnya.

"Kalo tentang gosip yang simpang siur itu? Gimana?" Gosip yang dimaksud Bangkit adalah tentang nakalnya Benjamin sewaktu SMP dan tentang pemuda itu yang seorang perokok aktif.

"Kalo nakal dia emang nakal, bener waktu SMP bebalnya ampun! Tapi kalo soal perokok aktif gue ngga begitu tahu, dan juga gue ngga pernah ngeliat dia ngerokok, ya ngga tau juga yah kalo diluar sekolah." Saat Radeya bertanya tentang gosip itu Ben memang mengiyakan soal dirinya yang nakal tapi jika masalah rokok pemuda itu bungkam.

Bangkit mendengarkan dengan seksama sembari memandang lurus pemuda yang memiliki postur begitu bagus tengah menjawab pertanyaan pembina, entahlah otaknya seolah terus-terusan berpikiran tentang pemuda itu.

"Suit, yok?" Ajak Radeya tiba-tiba memang dia anaknya begitu random tak terduga. "Suit apaan? Nanti lo pasti aneh-aneh." Bangkit sudah kenyang akan kejahilan temannya yang tiba-tiba menjebaknya.

"Biasa nanti yang kalah harus ngelakuin satu hal yang disuruh pemenang." Mau tak mau Bangkit menyetujui, biarlah sekali-kali menyenangkan pemuda disampingnya, Radeya menghitung mundur lalu keluarlah jari telunjuk Bangkit melawan jempol pemuda itu membuat Radeya berseru senang karna menang.

"Nanti waktu sesi tanya jawab sama siswa lo harus tanya ke mereka semua udah punya pacar atau belom." Ide yang gila, bagaimana bisa ia menanyakan hal pribadi saat topiknya saja tentang kesiswaan, mau ditaruh dimana wajah tampan Bangkit???

"Gila lo?!!! Ngga mau!" Serunya yang tentu saja menolak keras. "Jangan cemen dong! Perjanjian tetap perjanjian, lo harus ngelakuin apa yang gue bilang tadi, titik!" Keukeuh Radeya tetap tak mau kalah.

"Emang kenapa, sih? Lo ngincer si anak kelas 10-nya apa? Lumayan cantik sih De." Memang dari keempat calon ada satu calon perempuan dari kelas 10, badannya mungil dengan wajah manis tentu saja karna mayoritas siswa anak putra pasti saat melihat wajah manis langsung menggebu-nggebu menggoda.

"Enggalah! Gue kepo sama Benjamin sebenarnya, dia udah punya pacar atau belum, dan juga dikelas lo ngga ada yang lagi deket sama Benjamin, soalnya kemarin dia kelakuannya aneh banget, anjir!" Keingintahuan tentang apa atau siapa yang sebenarnya menjadi alasan Benjamin mengalah.

Orbit (BTS) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang