Alis Arkia mengerut ketika membaca pesan dalam surat itu, yah Arkia menerima surat dari Denon Veldigoad, dalam surat itu Denon berkata bahwa ia akan datang ke Bloodhound Academy dan menyamar menjadi guru, dan dia juga meminta untuk menjadi guru pendamping untuk keempat iblis di kelas khusus yang akan bergabung menjadi sebuah tim.
Arkia segera menulis surat balasan untuk rekannya, setelah usai, Arkia menggulung kertas surat dan mengikat surat itu di kaki burung hantu pengantar pesan, setelah surat telah terikat di kaki burung hantu pengantar pesan, burung hantu pengantar pesan terbang dan mendarat di lengan kanan Arkia.
Arkia berjalan menuju jendela dan mengayunkan lengannya keatas dan bersamaan burung hantu pengantar pesan terbang ke tempat Denon Veldigoad berada untuk mengantarkan surat balasan untuk Denon Veldigoad.
"Aku tidak menyangka iblis seperti Denon juga tertarik pada gadis iblis bernama Nuzan itu, aku yakin setelah melihat hasil pertandingan itu, Denon juga merasakan kekuatan besar dalam diri gadis itu, nah Denon rencana apa yang akan kau lakukan pada gadis itu?"
****
Kini di ruang perawatan terlihat Nuzan duduk di sebelah kasur Athanasia Veldigoad, disamping Nuzan terlihat Almira yang berdiri dengan raut wajah datarnya, lalu Almiro yang berada di depan jendela ruang perawatan karena Almiro tak ingin melihat dan dekat dengan Athanasia Veldigoad, tujuannya ke ruang perawatan hanya untuk mengantar Nuzan, begitupula Almira, walaupun dendamnya tak sebesar kakaknya namun dirinya juga memiliki dendam dengan keluarga Veldigoad yang telah menghancurkan desanya.
"Bagaimana keadaanmu? Apa anda sudah merasa baikan?" Tanya Nuzan melenyapkan suasana yang hening dan canggung di dalam ruang kesehatan, tentu saja Nuzan berbicara formal karena bagaimana pun Athanasia adalah iblis keluarga kerajaan.
"Anda tidak seharusnya bersikap sopan kepada budak anda sendiri, sikap anda yang seperti itu bisa membuat harga diri anda tercoreng" Ujar Athanasia dengan kepala menunduk karena bagaimana pun Nuzan adalah tuannya dan memandang wajah tuannya dianggap sebagai sikap kurang sopan.
"Hahahaha, tak apa kok, aku sendiri tidak mempermasalahkan hal itu, dan juga bisakah kau menatap wajahku disaat kita berbincang?" Pinta Nuzan dengan raut wajah kikuk, Nuzan merasa Athanasia terlalu kaku berbincang dengannya padahal Nuzan hanya ingin membentuk hubungan pertemanan dengan Athanasia.
"Maafkan saya nona, namun memandang wajah nona adalah hal kurang sopan, sudah sepatutnya budak seperti saya menundukkan kepala di hadapan anda" jawab Athanasia dengan nada sopan dan kepala yang terus saja menunduk.
Melihat itu Nuzan menghela nafas panjang, tujuan Nuzan melakukan semua ini itu dikarenakan Nuzan ingin menjalin pertemanan dengan Athanasia dan menyatukan Athanasia dan Almiro, tapi melihat sikap Athanasia membuat Nuzan berpikir rencananya tidak akan berjalan dengan mudah.
"Maafkan saya nona atas sikap kurang sopan saya, namun saya ingin bertanya, persiapan kelas yang akan ditempati nona belajar apakah sudah siap?" Tanya Athanasia membuat Nuzan tersadar dari lamunannya.
"Persiapannya sudah selesai, dan mungkin besok pembelajaran sudah dimulai" jawab Nuzan, mendengar itu Athanasia turun dari kasurnya membuat Nuzan terkejut.
"Apa yang kau lakukan? Keadaanmu belum pulih, lebih baik kau ber..."
"Maafkan saya nona, namun kemanapun nona pergi saya harus selalu berada di sisi nona untuk melindungi nona, sebagai budak dan ketua organisasi Iremia Diablo sudah tugasku untuk membuat seluruh siswa di academy ini dapat menikmati seluruh fasilitas academy agar mereka bisa belajar dengan nyaman " ujar Athanasia membuat Nuzan menghela nafas.
"Baiklah jika kau memaksa, tapi kau harus ingat satu hal, kau belum pulih sepenuhnya, jika kau merasa tidak enak badan, beristirahatlah, kau mengerti?" ujar Nuzan dan Athanasia membungkukkan badannya di hadapan Nuzan.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Athasila
FantasyDi dunia bawah yang dipenuhi kekacauan akibat kosongnya tahta raja iblis karena kematian raja iblis di peperangan 3 ras yaitu ras iblis, Manusia, dan juga ras dewa, tak lama di tengah-tengah kekacauan sebuah ramalan menyebar di seluruh dunia bawah b...