Almira menghampiri Nuzan, Almira menarik Nuzan dengan kasar dan Almira dan Nuzan saling tatap cukup dekat, terlihat tatapan penuh dendam dari sorokan mata Almira.
"Aku yakin kau tidak akan suka dengan apa yang kukatakan, namun aku harap kau tidak melibatkan kami dengan Athanasia, aku selama ini diam hanya untuk menghargaimu, namun kali ini kau sudah keterlaluan Nuzan, bahkan aku berharap kau sebagai tuan dari Athanasia meminta Athanasia pergi dari mansion ini sebelum aku akan membawamu dan kakak secara paksa pergi dari akademi ini" Ancam Almira, Almira melepaskan tangannya dari Nuzan dan berjalan pergi meninggalkan Nuzan seorang diri.
"Huh sepertinya akan sulit untuk membuat Almiro dan Athanasia bisa dekat, sepertinya aku harus menyingkirkan penghalang yang menghalangi tujuanku, sepertinya aku harus membuat Athanasia bisa diterima oleh Almira"
****
Kini Almiro dan Athanasia terlihat berada di kota, tentu saja mereka memenuhi permintaan Nuzan untuk membeli kue kesukaannya, tak ada yang memulai pembicaraan antara Almiro dan Athanasia, mereka hanya terdiam dalam lamunan mereka masing-masing, akhirnya mereka tiba di toko kue langganan Nuzan, namun mereka terlihat kebingungan ketika melihat toko tersebut sepi, Almiro membuka pintu toko dan benar saja tak ada pelanggan, seorang gadis datang menghampiri Almiro dan Athanasia.
"Ah, tuan Almiro, kau disini?" Sambut gadis itu yang tentu saja mengenal Almiro karena Almiro dan Almira sering menemani Nuzan membeli kue di toko tersebut.
"Calisa, apa yang terjadi? Tidak biasanya toko mu sepi seperti ini, apa toko kalian tidak buka?" Tanya Almiro, mendengar pertanyaan Almiro, terlihat ekspresi sedih Calisa.
"Toko kami tutup, ayah sedang sakit seminggu yang lalu, di toko kami hanya ayah yang biasa membuat kue, dan hanya ayah yang tahu resep kue nya, untuk itu kami sudah tidak berjualan selama satu minggu" jelas Calisa, Athanasia dan Almiro saling menatap satu sama lain.
"Apa tidak ada kue yang tersisa? Kami kemari karena permintaan nona Nuzan untuk membelikannya kue kesukaan nona Nuzan" jelas Athanasia.
"Dia siapa tuan Almiro? Apa dia kekasihmu?" Tanya Calisa dengan raut wajah bingung, mendengar pertanyaan Calisa membuat Almiro dan Athanasia salah tingkah dan pipi mereka berdua memerah.
"Ap-apa yang kau katakan? Kami ha-nya berteman" jawab Almiro dengan terbata-bata dan Athanasia mengangguk membenarkan perkataan Almiro, mendengar jawaban Almiro, Calisa mengangguk paham.
"Bagaimana ini? Apa kita kembali saja dan memberi tahu nona Nuzan kalau toko nya sedang tutup?" Tanya Athanasia.
"Tidak, jika kita pulang dengan tangan kosong, nanti Nuzan akan sedih, kau tidak tahu sesuka apa Nuzan dengan kue itu, apalagi aku rasa akhir-akhir ini Nuzan sedang stress karena pelatihan tuan Alicus sangat ketat dan berat, setidaknya Nuzan akan senang jika kita membawakan kue nya" jelas Almiro.
"Lalu kita harus apa? Apa nona Nuzan tidak punya toko langganan lain?" Tanya Athanasia, Almiro menggelengkan kepalanya. Athanasia terdiam sejenak, ia memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa memberikan Nuzan kue kesukaannya.
"Calisa, kalau kau tidak keberatan, bolehkah aku menemui ayahmu? Mungkin aku bisa menyembuhkan ayahmu" pinta Athanasia, Calisa mengiyakan permintaan Athanasia dan mengantarkan Athanasia dan Almiro untuk bertemu dengan ayahnya.
Setibanya di kamar ayah Calisa, terlihat tubuh kurus dan pucat ayah Calisa yang terbaring lemah diatas ranjang, Calisa bercerita karena membayar pengobatan ayahnya dan lamanya toko tutp membuat Calisa sudah tidak memiliki tabungan lagi, sehingga membuat Calisa sudah tidak melanjutkan pengobatan ayahnya.
Athanasia menghampiri ayah Calisa dan memeriksa ayah Calisa menggunakan sihir Pheonix milik keluarganya, melihat itu Calisa terkejut, ekspresi terkejut Calisa berubah menjadi senyuman lebar, setelah memeriksa dan mengobati ayah Calisa, secara perlahan ayah Calisa membuka matanya, Calisa segera menghampiri ayahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Athasila
FantasiDi dunia bawah yang dipenuhi kekacauan akibat kosongnya tahta raja iblis karena kematian raja iblis di peperangan 3 ras yaitu ras iblis, Manusia, dan juga ras dewa, tak lama di tengah-tengah kekacauan sebuah ramalan menyebar di seluruh dunia bawah b...