00 ; 00

2.3K 161 46
                                    


Semua tidak selalu seperti ini pada awalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua tidak selalu seperti ini pada awalnya.



"NAMJOON ANJING!"



Desah tidak mengerti itu dikeluarkan secara bersamaan oleh mereka yang duduk bersama di meja kantin kecil di dekat lapangan bola. Mendengar seorang Park Jimin mengumpati teman sekamarnya bukan lagi hal baru, tapi bukan berarti telinga mereka akan senantiasa terbiasa.



ilana mengepalkan tangan bersiap menumpahkan teh gelasnya di kepala Jimin kalau saja Jungkook tidak menahan, 



"Lana, dia nggk worth it untuk teh gelas tiga ribu lo terbuang sia-sia. Eh, Seruling bambu mending lo duduk! Second hand embarrassment is a thing you know!"



"Gue murka Jeon."



"Percayalah Jim, gua nggk ada sedikitpun rasa peduli."



ilana melayangkan sepakan keras di kepala Jungkook atas kalimat tidak tahu diri yang baru saja kawannya itu keluarkan. Jika ada yang bisa disalahkan dari semua kekacauan ini itu adalah Si bajingan mulut ember, Jeon bacot Jungkook. 



"Kalau lo nggk bilang ke Jimin soal itu! dia! nggk! bakal! kesetanan! kek! sekarang!"



Jimin mendudukkan diri dengan ingatan pada hari itu, ketika dirinya kembali ke ruang ganti setelah selesai latihan sepak bola. Itu hanya Jungkook yang berlari menghampirinya dengan napas yang terengah, Jimin tidak ambil pusing karena yang akan membuat teman dari SMAnya itu heboh hanya seputar makanan gratis atau wanita berdada besar.



Sampai Jimin mendengar nama teman sekamarnya di sebut di sana, 



"hhaa.. Jim...jangan marah... Namjoon...temen sekamar lo...hhaa"


"Apasi njing! bicara yang jelas!"


"Dia...."


"Jeon  kalau ini tentang Namjoon punya koleksi porno gua sumpah bakal sumpal mulut lo pakai sempㅡ"


"Namjoon gay. Teman sekamar lo, gay."

Namjoon sedang berada di dalam dunia kecilnya, mencoba tenggelam di alunan musik sembari tangannya bergerak bebas di atas kertas menyusun rangkaian kata yang mengalir dengan jernih dalam kepalanya membuat jantungnya berdetak kencang, musik itu ter...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namjoon sedang berada di dalam dunia kecilnya, mencoba tenggelam di alunan musik sembari tangannya bergerak bebas di atas kertas menyusun rangkaian kata yang mengalir dengan jernih dalam kepalanya membuat jantungnya berdetak kencang, musik itu terasa hidup, ia menikmati setiap gores tinta hingga bibirnya menggumamkan kalimat indah yang ia susun,



'you know i got that heat let me show you cause talk is cheapㅡ



"NAMJOON KIM, DI MANA LO!?"



Suara itu menembus earphone menabrak gendang telinga. Namjoon memperhatikan pulpennya mendarat bebas ke lantai dan ketika tangannya terjulur untuk mengambil tubuh Jimin sudah berada di depannya, berdiri meskipun tidak cukup tinggi dengan kilat marah,



"Having a bad day, huh?"


"NGGK USAH BASA-BASI. BEDIRI LO! LIAT GUA!"



Namjoon mencoba menerka apa yang membuat Jimin terlibat seperti cherry bom di plant vs Zombie tapi sepertinya itu akan memakan terlalu lama karena itu dia meletakkan bukunya di nakas dan menurut untuk berdiri,



Sial, tinggi mereka terpaut begitu jauh ternyata. 



Jimin menahan bahu Namjoon, "Nggk usah! lo duduk aja!"


"Lama juga ya buat dengar alasan lo tiba-tiba ngamuk."


"INI KARENA LO! GUA ENEK BANGET. KARENA ITU GUA MINTA LO, SECARA BAIK-BAIK UNTUK MINGGAT DARI KAMAR INI!"



oke, pertama-tama gendang telinga Namjoon yang nyaris pecah jelas tidak menunjukkan kalau ini cara yang baik dan kedua, dia tidak mengerti kenapa dirinya mendadak dapat perlakuan seperti ini ketika mereka sudah tinggal di kamar yang sama selama sebulan tanpa masalah apapun.



Namjoon terlalu sibuk dengan band dan studynya untuk bahkan berbicara panjang dengan Jimin, mereka tidak sedekat itu  untuk punya alasan untuk membenci karena setau Namjoon, dia perlu tau sesuatu sebelum memutuskan untuk membenci.



Dengan Jimin, itu hanya orang asing yang menempati kamar yang sama. 



"Mungkin kalau lo bicara dengan lebih masuk akal gua nggk perlu buang-buang waktu lebih lama mikirin salah gua apa. Don't you think, Park?"


"KURANG JELAS APASIH? GUA MAU LO PINDAH, ENYAH, JAUH-JAUH DARI SINI!"


"Demi pita suara lo, kenapa gua harus pindah?"


"KARENA LO GAY! AND  I. HATE. GAYS!"



***
©Blueberryjam1996🫐


[M] Kiss and Make Up || RM • JMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang