13

656 102 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mungkin karena rasa bersalah. Temaram lampu pada bar tempat band Namjoon tampil terasa lebih suram kali ini, ilana bukan cenayang tapi tidak perlu dianugrahi bakat magis untuk bisa membaca situasi yang mungkin Namjoon sedang alami. Ilana sudah mendengar dari Jungkook jika Jimin sedang dalam mood untuk mendapatkan teman kencan.




Mereka terlalu tua untuk buta dalam situasi seperti ini, ilana tidak perlu banyak penjelasan, sungguh. 




"Gue mau minta maaf."






"Karena ngatain gua sakit atau karena lo ngomong sama Jimin tentang orang-orang yang pernah tidur bareng gua?"




See. Apapun yang ilana rasakan, Namjoon tentu sudah lebih dulu mengetahuinya karena memang untuk membaca suasana Namjoon adalah juaranya. Terkadang menakutkan bagaimana pria itu terlihat begitu berbeda hanya karena sorot mata yang lebih tajam atau ketika raut datarnya mendominasi tanpa senyum sehangat biasanya.






"Gue salah. Gue nggk mau nyari pembenaran, gue nggk harusnya lancang ngomong tentang lo ke Jimin."




"Bukan masalah. Gua bakal ngelakuin hal yang sama kalau  jadi lo. Jimin anak baik, wajar lo protektif ke dia."






Dan sekarang Namjoon semakin membuat ilana merasa bersalah. Pria itu menggoyangkan gelas beer dengan pelan. ilana tau wajah itu, raut lelah yang mungkin selalu ia tunjukkan ketika ayahnya masuk penjara. Raut bingung dan putus asa namun keadaan tidak memberikan kesempatan untuk mencerna apapun, keadaan hanya menyuruhnya untuk bangkit dengan paksa.






Waktu itu ilana menghadapi semuanya sendirian jadi bagaimana bisa dia menghiraukan pria ini begitu saja ketika mungkin saja Namjoon berada di posisi yang sama.






"Gue tarik kata-kata gue."




"Hm?"




"Gue bilang lo nggk akan ngerti rasanya jadi powerless. Gue tarik itu karena kalau dipikir-pikir, lo nggk pernah punya kontrol apapun atas Mr. Sebastian Ledric."




Ingin marah tapi Namjoon justru tersenyum miris. "Terlalu kentara ya?"




"Gue udah sering denger tentang lo sama Mr. Sebastian dari SMP. To be fair lingkaran wealthy family emang sempit toh isinya itu-itu aja. Apalagi sistem perjodohan masih kenceng. Semua orang punya tujuan yang sama, kalau nggk kak Eden ya lo."




Ingatan ilana kembali pada masa itu, ketika teman-temannya tak henti-henti mengelu-elukan Kim bersaudara namun sayangnya si putra tengah yang tak punya selisih usia dengan mereka justru begitu tertutup dan sangat jarang muncul di pertemuan keluarga atau acara-acara pembukaan cabang baru dari bisnis orang-orang ternama.




[M] Kiss and Make Up || RM • JMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang