08

722 105 28
                                    


Matanya perlahan tertutup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matanya perlahan tertutup. 



Kilas balik kejadian itu kembali terngiang dalam kepala Jimin, bukan hal yang ingin ia ingat namun tentunya tidak dapat dia lupakan semudah tangannya terjatuh di atas dada Namjoon dan kepalanya bersandar nyaman di ceruk leher pria itu. Wangi Namjoon seperti musim semi, hangat dan sulit untuk dilupakan.



"Ada yang mau lo omongin, Jim?"





"Nggk usah sok akrab. Panggil gua yang bener, It's Jimin for you."





Namjoon kembali pada layar ponselnya, malas untuk menanggapi namun tangan lain ia gunakan untuk merangkul Jimin agar lebih dekat di dadanya, padahal jarak memang tidak pernah ada di sana, 





"Gue boleh nanya sesuatu nggk, Namjoon?"





Tidak dengan suara lemah lembut begitu. Bahaya.







"Go on"





"Lo kok bisa tau kalau lo gay?"





Kurang frontal apalagi, bahkan orang tuanya tidak pernah bertanya hal seperti ini tapi sekali lagi apa yang sebenarnya Namjoon harapkan dari si Park Jimin yang seperti tidak pernah tau apa itu basa-basi.





Tidak ingin membuat percakapan ini menjadi hal yang berat, Namjoon tetap memfokuskan pandangan pada layar ponsel matanya bergulir membaca artikel tentang Eden, kemudian ingatan tentang masa lalu hinggap di sana, ketika Namjoon mengelus tangan Jimin tanpa sadar,





"Waktu smp kak Eden bawa temennya ke rumah. Mereka udah kelas tiga waktu itu and somehow I just knew."





"That you liked him?"





"That I loved him. Sebodoh apapun kedengarannya, gua tau kalau itu cinta pada pandangan pertama. Gua nggk pernah ngerasain itu sebelumnya, rasa di mana mata gua cuman mau liat dia, gua kayak orang gila waktu dia senyum dan gua nggk rela waktu dia pulang."





Alis Jimin bertaut, ia bangkit dari dada Namjoon, mendudukkan dirinya di kasur, "Anjir itu lo masih SMP yakin banget nyebut cinta?"





Namjoon terkekeh tidak mencoba membawa Jimin kembali ke pelukannya, pria itu ikut mendudukkan diri, "Justru karena gua yakin makanya gua sebut itu cinta. Gua jatuh sedalam itu, waktu dia nunjukkin tanda-tanda kalau dia nggk nolak keberadaan gua, gua langsung coming out ke kak Eden kalau gua suka cowok."





Mata Jimin terbuka lebar, "Kakak lo apa nggk serangan jantung? Mana lo naksir temennya lagi, udah nggk waras."





Namjoon tertawa pelan, setuju, reaksi Eden yang langung mengajaknya bertemu Eric serta tidak ragu melayangkan tinju pada Eric waktu itu masih terekam jelas di kepalanya. Namjoon jatuh cinta pada Eric bukan hal yang salah di mata Eden tapi bukan berarti dia bisa menerima itu dengan mudah. 



[M] Kiss and Make Up || RM • JMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang