[M] Kiss and Make Up || RM • JM

11

"Namjoon anjing"

kita kembali dengan panggilan sayang satu itu. 

Namjoon yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk menghampiri Jimin yang sedang tidur di kasur dengan raut kentara jengkel. Pria itu menunduk untuk sebuah kecupan di kening.

Namun tangan Jimin sudah lebih dulu menabok mulutnya.

"Pinggang gua sakit karena lo bajingan. Mana gua ada latihan bola hari ini, asu."

"Kalau gua sedekah tiap kali lo ngomong kasar, udah dijamin surga gua sekarang."

"Lawak lo, anak iblis mana diterima di surga."

"yaudah kita sampai neraka bareng ya."

"JELEK BANGET DOA LU ANJING!"

Namjoon mencuri sebauh kecupan di bibir sebelum beranjak ke arah lemarinya. Dia masih ada rapat untuk kegiatan simponi, mendengarkan Jimin mengeluh pasca kegiatan panas mereka memang menyenangkan tapi ada tanggung jawab yang harus dijalankan.

"Rapi banget mau ke mana?"

"Nada suara lo jangan gemes-gemes gitu, Jimin."

"Jooniee mau kemanaaa"

"Ya Tuhan mati muda gua."

Disaat Jimin tertawa jahil di situ Namjoon merasakan ada dorongan untuk membungkam pria itu dengan cara yang sama. 

"Mau rapat, sayang. Simponi ada agenda bulan ini, nanti selesainya sekitar jam makan siang. Kamu mau aku bawain apa, hm?"

"Bangsat."

Namjoon tertawa merasa menang, ia kembali ke dekat ranjang untuk mencuri sebuah ciuman yang sempat batal dan sekarang Jimin dengan senang hati membalas kecupannya. 

siapa yang menyangka mereka akan menjadi seperti ini. Bukannya sumpah serapah tapi malah bertukar ciuman manis di pagi sebelum memulai hari, agak konyol kalau dilihat-lihat tapi Jimin bisa merasakan jika semuanya berjalan dengan baik, well meskipun dirinya sendiri kesulitan berjalan sekarang.

lawak.

Sepanjang permainan berlangsung di lapangan Jimin harus puas dengan dirinya yang hanya bisa duduk menonton ditambah tatapan kurang mengenakkan dari Jungkook yang terlihat sudah siap untuk meledakkan kepalanya dengan berbagai macam pertanyaan. Latihan selesai setelah anak baru membagikan air mineral dan Jungkook tanpa basa-basi menarik Jimin dari kerumunan.