09

775 99 12
                                    


Jimin sebenarnya masih sangat malas untuk kembali ke kampus namun berhubung kampus bukan punya bapaknya ya dia harus mau tidak mau masuk meskipun harus pasang topeng sok tidak peduli meskipun jantungnya terus-terusan berdetak begitu kencang apalag...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin sebenarnya masih sangat malas untuk kembali ke kampus namun berhubung kampus bukan punya bapaknya ya dia harus mau tidak mau masuk meskipun harus pasang topeng sok tidak peduli meskipun jantungnya terus-terusan berdetak begitu kencang apalagi ketika melewati tangga yang dipenuhi oleh kakak tingkat yang memandangnya super sinis.



Jungkook sebenarnya ingin mengabaikan tapi melihat tubuh Jimin yang terlihat semakin kecil apalagi ketika pria itu memegang erat tasnya seperti orang bodoh yang terbulikan Jungkook menggeram dan akhirnya merangkul Jimin untuk berjalan bersama.





"Sok kuat lagi lo, bangsat."





"Apaan si lo. Nggk butuh gua di rangkul kaya gini."





Jungkook membuang muka, kalau dia tidak mengerti kepribadian Jimin yang memang agak sampah ini dia pasti sudah meninggalkan sahabatnya ini dari lama. Tapi dia paham kenapa Jimin pergi waktu itu, dia pikir dibenci sendirian itu enak apa, 





"Udah kapok kan lo?"





Jimin mengangguk pelan. Jungkook rasanya ingin mendorong kepala si batu ini sampai terlempar dari koridor. 





"Tapi sia-sia juga, lo udah ditandain sama Yoongi."







"Jadi, yang nyebarin video itu beneran Yoongi?"





Jungkook mendadak bungkam. Dia yakin seratus persen tapi untuk main tuduh juga rasanya kurang etis. Ilana yang katanya ingin  berbicara langsung dengan Yoongi juga tidak memberikan kabar apa-apa, tapi mustahil juga sih kalau bukan Yoongi.





"Kira-kira Namjoon tau nggk?"





Jungkook melepaskan rangkulannya dari Jimin rasanya sangat aneh untuk melihat raut serba kecewa dari wajah mungil itu. Sangat aneh malahan, jadi temannya yang satu ini benar-benar tertarik pada Namjoon? 





"Udah gila ya lo?"





Jimin menyikut perut Jimin dengan decak sebal, "Apasih anjing. Gua cuman nanya."





Jeon anti basa-basi Jungkook, tidak akan membiarkan pembicaraan ini lewat begitu saja. Dia tidak butuh detil apa dan sampai mana tahap yang mereka sudah lalui, tapi yang jelas sesuatu memang terjadi di antara mereka dan Jungkook tidak akan membiarkan temannya ini terjerumus ke dalam sesuatu tanpa tau pasti apa yang sedang dihadapinya.





"Cuman karena ini keliatan gampang buat Namjoon bukan berarti hal yang sama bakal berlaku buat lo."





"Lo ngomong apasih, Jeon."





"Dia tajir melintir, he's smart af a freaking genius malahan. Gampang buat masyarakat nerima dia apa adanya, tapi buat lo? gua nggk berani jamin apa-apa. On top of that, lo yakin Namjoon beneran senaksir itu sama lo sampai lo mau mempertaruhkan masa depan lo buat dia?"





[M] Kiss and Make Up || RM • JMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang