04

846 102 8
                                    

Ilana tidak perlu mengerti, ia hanya perlu ada di sana ketika Jimin membutuhkan seseorang untuk membereskan kekacauan yang Jimin lakukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilana tidak perlu mengerti, ia hanya perlu ada di sana ketika Jimin membutuhkan seseorang untuk membereskan kekacauan yang Jimin lakukan. Karena terkadang temannya itu mendadak kehilangan fungsi otak jika sudah dihadapi dengan hal yang dia benci.





Seperti Jimin yang lebih memilih untuk nyaris loncat dari lantai dua saat melihat Jungkook yang berdandan seperti banci di hari kelulusan SMA mereka. Semua orang tertawa melihat Jungkook dengan kelakuannya dan hanya Jungkook yang benjol ketika Jimin berhasil mendapatkan kesadarannya kembali.





Hubungan mereka adalah sederhana namun tidak pernah remeh.





Karena itu ilana di sini, menghadapi suasana canggung setengah mati di kamar Jimin karena Namjoon ada di sana, pria itu bersikap sangat baik dengan tidak menunjukkan jika dia senang Jimin terluka. Jujur saja, jika ilana berada di sepatu Namjoon dia mungkin akan tertawa paling keras sekarang.





"Joon, I have to go"





"How about you, ilana? Nggk ada kelas?"





Di balik tubuh tinggi Eden, Namjoon bertanya, cukup aneh karena pria itu terdengar seolah dia akan bertanggung jawab untuk mengurus kekacauan alias Jimin yang sedang sakit,





"Gue nggk tau kapan Jimin bakal bangun dan cuman Tuhan yang tau apa yang tukang rusuh ini bakal lakuin kalau dibangun."





"Tapi dia keseleo dan luka-luka, I don't think he can do anything tho..."





"Be nice somewhere else Namjoon, this is Jimin we are talking about."





Oh?





Butuh tiga detik setelah ilana menyadari apa yang barusan dia katakan dan kenapa Eden justru tersenyum tipis dengan pandangan menggoda ke arah adiknya. Mereka baru bertemu dengan jarak sedekat ini hari ini tapi ilana rasa ada koneksi yang kuat ketika dia dan Eden sama-sama setuju untuk meninggalkan Namjoon dan Jimin yang sedang tertidur.

Because this is Jimin.... He has been looking at....

.

.

.

Namjoon mengunci ponselnya ketika Aireen memutuskan panggilan. Adik kecilnya itu terus mengamuk karena mengira Namjoon menyita Eden terlalu lama. Entah apa yang Eden lakukan setelah keluar dari kamarnya tapi Namjoon berharap itu bukan masalah besar atau hal yang setidaknya penting karena mengingkari janji nonton film bersama Aireen adalah sebuah dosa.





Tapi jika dipikir-pikir, sumber masalahnya ada di sini...





Sedang tertidur dengan begitu tenang.





[M] Kiss and Make Up || RM • JMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang