07

934 118 23
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Kakak, Namjoon bilang ke bunda minta tolong anterin laptopnya ke kampus."

Eden meletakkan ipadnya, "Joon minta tolong ke bunda?"




Nyonya Kim menuang kopi ke gelas Eden, wanita paruh baya itu menggeleng kecil, "Minta tolong ke kamu. Emang adek kenapa kok buru-buru banget balik ke asrama sampai kelupaan laptop."




Ah....




Dari bagian mana Eden harus mulai menjelaskan? dari kacamatanya si adik tentu punya rasa, ia tertarik dengan teman sekamarnya dan sepertinya ada jarak besar di antara mereka. Eden tidak ingin mengambil kesimpulan terburuk tapi kita perlu mengakui apa yang perlu diakui. Membiarkan dirinya tertarik pada seorang homophobic, Namjoon memang si idiot di sini.





"Bunda tanya Joon aja, Eden nggk begitu paham keadaannya."



"Kak, Bunda nggk masalah adek mau sama siapa aja tapi boleh bunda minta tolong kakak buat jagain adek? Bunda nggk sanggup kalau kejadian kemarin terulang lagi. Jagaian adek ya biar dia nggk patah hati lagi."




Eden bisa mengerti latar belakang ke khawatiran ibundanya kali ini. Tidak satupun dari anggota keluarga mereka ingin melihat hal itu lagi, Namjoon yang kembali ke rumah dengan mata sembab dan senyum paksa namun pria itu runtuh ketika bunda bertanya ada apa. Hubungan Namjoon dan Eric yang kandas menorehkan luka yang teramat dalam hingga Namjoon seolah kehilangan arah tujuan ketika Eric memutuskan untuk melepaskan tautan tangan mereka.





Dan sampai sekarang pun Eden tidak bisa berhenti untuk menyalahkan diri, "Eden selalu jagain Joon. Tapi kita nggk bisa ikut campur untuk urusan hati."





"Aireen katanya naksir kakak kelasnya."



"HAH? SIAPA? ANAK MANA? BUNDA BOLEHIN? JANGAN DONG BUNDA, AIREEN MASIH KECIL."





Nyonya Kim mencubit pinggang Eden kentara gemas, "Katanya nggk boleh ikut campur. Kakak nih ya nggk konsisten."



"Beda bunda. Aireen sama Namjoon beda."



"Kamu tuh ya emang dasar posesif sama si bungsu. Yaudah buruan anterin laptop adek."





Eden mengemas ipadnya, beruntung kampus Namjoon masih searah dengan kantor utama sehingga dia tidak perlu membuang banyak waktu di jalan tapi mengingat kemacetan yang mungkin terjadi, Eden sepertinya tetap harus mengkonfirmasi untuk pengunduran rapat bulananㅡ

[M] Kiss and Make Up || RM • JMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang