36. Last, but Not The End

262 39 33
                                    

Awan hitam tersingkap, menampilkan kilau puncak kemegahan sang surya, langit biru bebercak awan putih menaungi apartemen tempat Ace dan Amora berada.

"Haruskah hari ini? Tidak bisa besok saja?" tanya lelaki itu dengan bibir yang maju beberapa senti, ini adalah hari yang cerah, seharusnya, tetapi semua berubah menjadi suram ketika Amora mengatakan bahwa dia akan menghabiskan akhir pekan bersama Alice, menggunakan mobil Ace, tentu saja.

Secara harfiah, menggunakan mobil Ace berarti mengharuskan lelaki itu untuk memakai alternatif lain jika ingin berpergian, dan dia memiliki sebuah rencana rahasia bersama teman-temannya sore nanti.

Itu hampir terdengar menyebalkan jika harus menggunakan taksi atau bahkan angkutan umum, gelar everyone's badboy crush-nya yang selama ini dia banggakan akan terancam punah tanpa mobil mahal yang mengimbangi itu, sial!

"Kita akan kembali ke Kalifornia," kata Amora seraya mengamati pantulan bayangannya di cermin. Dia menambahkan rona merah muda di pipi sebelum berbalik untuk menatap Ace yang tengkurap di atas ranjang.

"Ya, jadi?"

"Aku akan jalan-jalan untuk terakhir kalinya di sini."

Lelaki itu spontan bangkit dan mendekat pada Amora, matanya menyipit dengan ekspresi sinis terpasang sempurna di wajah. "Apa maksud anda wahai Baginda Ratu? Apa kita tidak akan pernah kembali ke sini setelah tiba di Kalifornia? Meninggalkan teman-temanku selamanya?"

"Tidak," desah Amora lelah. Adiknya termasuk ke dalam salah satu daftar hal-hal berlebihan dan dramatis di dunia, jadi dia tidak akan terkejut dengan ledakan itu. "Kita akan kembali tahun depan, musim panas, kau benci salju, 'kan?"

Helaan napas yang tidak disengaja meluncur dari celah bibir tebal Ace, seolah dia baru saja selamat dari berita palsu tentang kiamat 2012. "Itu waktu yang lama, dan aku sedikit terkesan dengan kalimat terakhir, kau memperhatikan adikmu dengan baik, 'kan? Uh, kakak," balas Ace dengan senyum yang terlihat seperti anak alay di tangga perpustakaan dalam misi menggoda adik kelas.

"Ew." Gadis itu memasang ekspresi muntah. "Lupakan, kau bahkan bisa kembali sendiri jika aku ternyata tidak bisa menemani."

"Kau akan ke mana? Kenapa aku harus sendiri?"

Amora bangkit dan mengambil tas yang berada di dalam rak kaca. "Kau tau?" tanyanya seraya mengangkat tas dengan ujung jari dan tangan satunya berada di pinggang, lengkap dengan pinggul yang sedikit maju juga menjatuhkan ekspresi sombong ketika menatap Ace. "Aku mungkin saja akan menjadi sangat sibuk setelah selesai kuliah, membangun kembali bisnis kita dengan nama yang baru dan tentu saja menjadi rich women, thank you very much."

"Uh huh," kata Ace, tampak terkesan dengan ucapan kakaknya. Dia tahu bahwa gadis itu sedang menahan emosi untuk tetap stabil ketika menyenggol tentang apa yang telah terjadi, agak menjatuhkan mental untuk dibicarakan kembali.

"Aku akan melindungimu, memastikan kau tumbuh dan hidup dengan baik, tidak peduli sehancur apa masa lalu ki-" Amora menghentikan ucapannya, belati terasa menusuk tenggorokan dan membuat suara kembali tertelan, dia melepaskan sebuah senyum, yang jika dilihat lebih dekat, kedua netranya tampak kosong dan muram. "Semua orang berhak mendapatkan masa depan yang cerah, kita hanya perlu menata semua dengan benar, dan sebaiknya kau tidak menghamili putri orang setelah semua hal yang kulakukan untukmu." Lelucon itu membuat suasana yang tadinya hampir gelap, menjadi lebih cerah dan hidup.

"Aku orang yang ta'at, kakak," aku Ace dengan tangan memeluk dada, kerutan di keningnya menimbulkan kesan sedih yang amat disengaja, hampir terasa berlebihan. "Tapi, kak. Aku yang akan melindungimu, memusnahkan hal-hal negatif dengan jarak 1000 meter darimu, kau hanya perlu memastikan bahwa aku makan dengan baik, dan selalu memasak makanan bergizi." Dia bangkit tiba-tiba dan berdiri di depan kakaknya dengan wajah yang serius. "Tolong untuk mengganti menu sarapan, aku tidak menemukan alasan yang tepat agar bisa menjadikan nasi goreng sebagai santapan setiap pagi."

Ma Cotton Candy || Mark ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang