Tay bangun lebih awal. Ia tidak sedang di kantornya. Karena sekarang ia berada di sebuah kantor pengacara New. Seorang perempuan dengan papan nama Namtarn di atas mejanya. Ia memiliki bahu yang lebar, berbadan tinggi dan rambut bergelombang cantik. Tay pikir ia akan menemukan ruangan yang mewah, tapi ini adalah hakikat dari seorang penggemar minimalis.
Tay dipersilakan untuk duduk. Sang pengacara, Namtarn, mengambil kursi di belakang meja dan menatap Tay dari balik kacamatanya.
"Bukankah... kita sudah membahas tentang surat wasiat New Thitipoom?"
"Benar. Kali ini saya berkunjung bukan untuk urusan surat wasiat."
"Lalu?"
"New Thitipoom. Saya ingin mengetahui tentang New Thitipoom."
Namtarn menatap tanda pengenal Tay yang tergantung di leher, cukup lama. Dan untuk sesaat Tay pikir mungkin Namtarn berusaha menutupi sesuatu.
"New Thitipoom datang padaku dua tahun lalu. Mengatakan bahwa ia membutuhkan pembuatan surat wasiat secara cepat. Satu-satunya klien yang menemuiku dengan suasana yang... tidak bisa ku ungkapkan."
"Bukankah itu adalah keadaan seseorang dalam masalah?"
"Ya, Anda sebagai pengacara pasti mengerti betul dengan hal-hal semacam ini." Tay menatap Namtarn untuk waktu yang lama.
"Apakah ia mengatakan tentang sesuatu yang mungkin saja merujuk pada suatu tempat?"
"Tidak ada. Kami hanya membahas tentang surat wasiat. Tidak ada yang lain Tuan Tay Tawan."
Tay bergerak menuju pintu keluar.
Dua tahun lalu.
Apa yang diharapkan dari ingatan dua tahun lalu?
Tay menghela nafas lelah, apa yang ia lakukan belumlah cukup. Dia sudah membongkar barang milik New, membuka setiap sketsa yang ada, menyelami akan sosok New dalam fotonya.
Lalu apa yang ia dapat sekarang?
Tidak ada.
Tay mengerang saat perutnya menuntut jam makan siang.
.
.
.
Di hari Senin, Tay mengunjungi Pluem. Dia menyambut kedatangannya sedikit bingung.
Tanpa membuang waktu Tay langsung menuju dapur Pluem. Ia bisa mencium wangi masakan milik Pluem.
Ia berhenti pada sebuah figura sedang di sana. Sketsa milik New tentang kucing yang menatap pantai. Entah kenapa rasanya seperti bertemu dengan teman lama. Dia tersenyum samar dan meluruskan tangannya di atas kaca yang mulus.
"Kamu memiliki ekspresi yang sama seperti New." kata Pluem mengamati.
Tay tidak meresponnya. Awalnya. Namun begitu ia duduk di atas kursi tinggi itu, Tay mengarahkan pandangannya pada Pluem. "Kurasa kamu bertanya-tanya kenapa aku datang begitu mendadak pagi ini."
"Sedikit, tapi ku pikir mungkin kamu menemukan sesuatu, dan ingin... bertanya?" dia tidak menatap Tay, sebaliknya ia menatap sketsa yang ia gantung di dinding putihnya. Tidak tahu mengapa ia rasa perlu.
"Sebelumnya aku akan bertanya, apakah kamu tahu jika New diadopsi Krist?" kata Tay, perlu sedikit keberanian untuk mengatakannya.
Tapi dia terkejut ketika Pluem menganggukkan kepalanya.
"Aku menemukan surat adopsi itu pada amplop milik New. jadi sebenarnya New bukan anak Krist?"
"Benar. Aku pertama kali bertemu dengan New saat ia berusia sepuluh tahun. Ia baru saja pindah dari Hat Yai ke Chiangmai bersama paman Krist. Tepat saat nenek meninggal." Pluem mengangkat pandangannya pada pantai buatan New.
"Jadi, New pernah tinggal di Chiangmai?" Tanya Tay pelan, hati-hati supaya terdengar kalem.
"Ya. Ia pindah ke Chiangmai untuk menempati rumah itu ketika Nenek sudah tidak ada. Bahkan sampai saat ini rumah itu kosong karena aku dan ayahku lebih sering tinggal di Bangkok. Sepuluh tahun masa remajanya ia habiskan di Chiangmai bersama paman Krist, sebelum akhirnya paman Krist sakit dan harus di rawat inap di rumah sakit Bangkok."
"Kalau begitu, Pluem," dia melirik Tay.
"bolehkah kita pergi ke sana? Aku ingin mengenal New lebih dalam."
"Rasanya aneh." Ujar Pluem, setiap katanya dipenuhi ketenangan yang dipaksakan. "terkadang, kamu terlihat ingin menemukan New dengan tulus."
"Benar. Aku ingin menemukan New. apapun alasannya itu."
Pluem diam lama, kemudian ia tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Bout You
FanficTay Tawan bekerja sebagai pengacara di sebuah firma hukum Bangkok, Thailand. kliennya kali ini mewariskan hartanya pada seorang pemuda bernama New Thitipoom. Tapi ini 'situasi khusus' karena New Thitipoom dinyatakan sebagai orang hilang sejak dua ta...