05

1K 95 0
                                    

Angkasa duduk termenung. Termenung dengan segala kesalahan yang ia perbuat, ia juga tidak tahu kenapa menjadi seperti ini. Ia juga sakit Melihat Bintang kekasihnya itu selalu di bully, mengapa dirinya tak bisa membantu dan kenapa dirinya selalu mementingkan Langit.

Langit, adalah teman dari kecil. Baginya Langit sudah menjadi seperti adiknya, Langit selalu mendapat perlakuan kasar dari kedua orang tuanya. Makanya Angkasa selalu mengutamakan Langit, lalu bagaimana dengan bintang. Angkasa jelas sadar apa yang dilakukannya saat ini adalah sebuah kesalahan karena Bintang akan semakin terluka.

" Bi, maafin Gue. Gue sayang sama lo, Bi gue pengecut Ya " Batin Angkasa.

Ia menggenggam gelang yang merupakan pemberian Bintang. Menggenggamnya erat, gelang dengan gantungan bintang berwarna hitam. Gelang Couple dengan dua warna, Bintang dengan warna putih dan Angkasa hitam.

Gelang itu kemudian Angkasa simpan dalam nakas, dan ia kembali melihat hpnya yang bergetar. Ternyata dari Langit, ia mengangkat nya.

" Kenapa ?"

" Anter ke Fhoto Copyian, gue mau ngambil fhoto copyian. "

" Oke, gue tunggu di bawah. "

" Makasih Asa "

Lagi lagi Angkasa tak mampu menolak ajakan Langit, ia akhirnya pergi. Bintang melihat Angkasa yang pergi dengan Langit, mana langit memeluk erat Angkasa. Ia sedang berada di rooftof, duduk seorang diri.

Ada rasa yang begitu kuat...

Ada hati yang terbelenggu...

Bahagianya sirna terganti sendu...

Harapannya terkikis keadaan...

Sekuat apapun gue, tetap saja sangat sesak...

Kenapa Gue nggak bisa lepas dari Angkasa, kenapa selalu tertuju padanya...

Sampai dimana yang berjuang hanya diri sendiri, bertahan dalam keadaan apapun..

Mencoba tak memikirkan, tapi selalu terlintas dalam ingatan...

Bintang bermonolog sendiri. Ia bingung harus mencurahkan bebannya pada siapa, ia hanya mengucap pada angin yang menerpa. Semenit kemudian Bintang terperangah, ia lupa jika hari ini ia harus mengajar Galaksi.

Bintang langsung turun ke bawah, ia harus pergi ke kamar Galaksi. Tak lupa ia juga ke kamar terlebih dahulu ke kamarnya dan membawa keperluannya. Saat sampai di depan kamar Galaksi ia segera mengetuk pintu.

" Permisi Kak..."

" Masukk.,,,"

Bintang masuk dan disana Galaksi baru saja selesai mandi hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya.


Degg...

Dada bidang yang putih, serta putting pink membuat Bintang salah tingkah apalagi tubuh Galaksi masih basah, Galaksi hanya menaikkan sebelah alisnya. Ada apa dengan Bintang, kenapa dia terus memandang Galaksi.

Brukkkk....

Handuk kecil yang khusus untuk mengeringkan Rambut Galaksi lemparkan ke arah Bintang hingga Bintang terperanjat Kaget.

" Bengong, Jangan Nafsu sama Gue. Gue tau gue Nafsuin "

Bintang bersemu merah, ia salah tingkah dan malu karena ketahuan. Huh bagaimanapun Bintang hanya manusia biasa yang mempunyai Nafsu.

" Duduk "

Bintang duduk di meja belajar sedangkan Galaksi tanpa risih sedikitpun ia berpakaian di depan Bintang, apalagi ia membuka Handuk yang melilit dan ternyata dia hanya menggunakan Celana dalam Hitam..membuat darah Bintang semakin berdesir.

Remember Me ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang