13

958 82 1
                                    

Seperti berjalan di gurun pasir, tak ada air atau makanan, semuanya tandus. Hanya ada Fatamorgana, Begitu pula Bintang saat ini. Selama ini semuanya seperti fatamorgana, hanya halusinasi. Bagaimana bisa ia begitu dalam mencintai Angkasa, yang jelas saat ini ia kecewa. Pandangannya kosong, Bintang masih mencerna semua perkataan Angkasa.

" Harusnya ia mendengarkan dulu penjelasan Angkasa. Harusnya ia tak pergi dan menghindar, bagaimanapun mungkin Angkasa punya tujuan. Tapi ini sangat menyakitkan hikss..."

Saat ini ia berada di rooftop, menenangkan segala beban fikirannya. Mencoba kembali kuat dan menghadapinya seperti semula, namun Bintang tetap saja manusia biasa yang bisa merasakan kecewa, sedih dan terluka.

"  Asa disaat hidup gue itu elo, disaat gue bertahan dan bangkit itu semua karena lo. Tapi kenapa akhirnya seperti ini, kenapa Lo selalu mengingkari janji manis yang di ucap."

" Gue kira lo itu orangnya tegar, nyatanya Lo Rapuh "

Bintang menengok ke sumber suara, disana Galaksi tengah bersandar, kedua tangannya masuk ke dalam saku celana. Angin menerpa rambut dan silau cahaya matahari menyorot mereka berdua.

Bintang enggan menanggapi karena dirinya benar benar terluka, Galaksi mendekat dan duduk disamping Bintang. Menyodorkan tisu namun Bintang diam saja, dadanya begitu sesak.

Galaksi mengusap air mata Bintang dengan tisu, tapi justru tangisan Bintang semakin menjadi. Entah kenapa rasanya Bintang lelah, Bintang menyerah. Hidupnya hancur, bahkan rasa ingin bertahanpun sudah tak ada.

Galaksi tak suka melihat Bintang seperti ini, ia juga merasa tersiksa. Harusnya Bintang itu melepaskan Angkasa dari dulu, ia tau permasalahan Bintang karena tadi saat dia mrencari keberadaan Bintang, ia tak sengaja mendengar semuanya.

Satu hal yang harus diingat, Galaksi bersumpah akan memukul Angkasa tanpa Ampun. Tapi bukan hari ini, ada urusan yang lebih penting yaitu menemani Bintang. Dia tidak modus sama sekali, ia juga merasakan apa yang Bintang rasakan.

" Kenapa nggak dari dulu lo lepasin Angkasa. Bukannya dari dulu ia selalu semena mena sama lo ? "

" Lo nggak tau apa apa Kak. "

" Tapi lo juga nggak boleh nyerah, Lepaskan Jika itu membuat Lo terluka. Dan pertahankan jika lo ingin terus berada dalam rasa sakit. Karena bagaimanapun, Angkasa nggak pernah menganggap lo ada, dia menganggap lo sebagai Senja bukan Bintang "

" Kenapa lo tau ?"

" Gue tadi denger juga percakapan mereka, dan gue tau satu hal tentang masa lalu Angkasa. "

" Apa itu ? Apa ada hubungannya dengan Senja ? Siapa senja ?"

" Gue nggak berhak membongkar itu semua, biarkan Angkasa yang menjelaskannya. "

" Yang gue tau, Senja itu mirip banget sama Lo bukan hanya muka dan tubuhnya saja. Tapi perilakunya juga sama persis. Senja itu orang baik yang harus mati secara tragis."

" Kenapa dengan Senja ?"

" Ck ! Itu bukan urusan gue. Gue pergi ya, yang harusnya jelasin itu bukan gue tapi Dia "

Galaksi menunjuk Angkasa yang sudah berdiri disana. Galaksi pergi meninggalkan mereka berdua. Angkasa menghampiri Bintang meski Bintang berusaha menjauh tapi Angkasa berhasil memegangnya.

" Bi, Maafin Gue..."

" Lepas..."

" Bi dengerin dulu penjelasan gue "

" Lepas ANJING !!! "

" Bi, Gue mohon "

Bintang lemah jika Angkasa sudah seperti ini. Bintang kemudian mau mendengarkan penjelasan Angkasa.

"Ok, gue disini minta maaf karena mengecewakan Lo. Gue bingung harus dari mana jelasinnya..."

" Maaf Lo terlalu Basi Sa. "

" Maaf, emang bener semua yang lo dengar itu. Gue selalu terbayang bayang masa lalu, gue selalu dihantui masa lalu. Dulu, Gue punya pacar namanya Senja kami berhubungan sudah dua tahun lamanya. Suatu hari kedua orang tua gue dan senja mengetahui hubungan kami kemudian mereka menentangnya. Jelas kami nggak mau pisah,  gue berniat kabur dengan ngajak Senja untuk hidup bersama. Tapi sayangnya takdir berkata lain. Gue justru kehilangan senja untuk selamanya, kami kecelakaan dan pada akhirnya Senja tidak bisa diselamatkan. Gue sedih Bi, gue prustasi. Orang yang gue cinta harus pergi ninggalin gue, gue terpuruk bahkan semua orang menyalahkan gue. Hingga akhirnya gue bertemu Lo saat pertama kali masuk sekolah ini. Disana gue mulai mencari informasi tentang lo..."

"Karena Saat gue pertama kali liat lo, yang ada dalam benak gue itu Senja. Sejak saat itu gue selalu ngejar lo dan akhirnya lo jadi pacar gue. Alasan gue sering berubah sikap, gue selaly berkelahi dengan diri sendiri Bi. Disatu sisi gue nggak mau seperti ini tapi disisi lain Gue selalu menganggap lo sebagai Senja. Intinya Lo itu Senja Bi, bagi gue. "

" Lo tau, lo itu Iblis Sa. Seenaknya lo giniin gue. Lo tau disaat lo mainin gue, gue nganggep lo itu malaikat. Lo yang selalu ada dissamping gue, lo yang selalu menjadi penghangat gue. Ceria lo, janji lo, senyum lo. Semuanya obat bagi gue tapi nyatanya semua itu palsu. GUE SADAR, NGGAK ADA YANG BENER BENER TULUS SAYANG SAMA GUE. SEMUA SAMA AJA, "

" Gue janji Bi, gue akan berubah "

" haha..Gue bosen dengernya Sa, berapa ratus janji yang Lo ucap. Nyatanya nggak pernah lo tepati, mulai sekarang gue yakin. Mulai sekarang gue sadar, gue harus melepaskan Lo. Gue nggak mau terus terusan sakit, gue nggak mau harus menahan cemburu terus. Asa mulai sekarang Lo bebas, Lo Lepas. Mulai sekarang kita Usai. "

" Maksudnya ?"

" Kita berakhir disini, kita Usai sampai di sini. Kita sama sama sakit Sa. Kita sama sama terluka "

" Gue nggak mau, beri gue kesempatan Bi. Gue akan berubah gue janji. Hiks "

" Sa, Lo nggak boleh terus terusan terbayang sama masa lalu lo. Lo harus ikhlas, Lo harus move on. Bintang nggak bisa bersama lagi, karena Bintang tau jika bertahan maka kita akan sama sama terluka. Fikirin dulu baik baik semua yang terjadi. "

" GUE NGGAK MAU BI, LO HARUS JADI MILIK GUE !!! "

Angkasa menarik paksa hingga keduanya sudah sampai di tepi rooftop, di bawah sana sudah ada lantai sedikit saja mereka bergerak maka akan kehilangan keseimbangan. Mereka akan terjatuh.

" Asa lo ngapain ? Hiks...Gue takut "

" Kalau gue nggak bisa dapetin lo, KITA SAMA SAMA MATI. Siapapun nggak boleh dapetin Bintang. Lo harus jadi Senja gue Bi. "

" GUE NGGAK MAU SA, LEPASINNN !!! TO..long hikss..."

" Bilang selamat tinggal pada dunia Bi, HAHAHAHA..."

1












2













3















WUSHHH.....
















BRUKKK.....












Harusnya mereka berdua sudah terjun ke bawah, sebelum Galaksi menyelamatkan mereka berdua. Akh lebih tepatnya, menyelamatkan Bintang. Bintang jatuh dalam dekapan Galaksi, sedangkan Angkasa ia jatuh di lantai rooftop. Keduanya sama sama kehilangan kesadaran.

" Saat Lo sadar, gue habisin Lo ANJING !!! " Batin Galaksi

Remember Me ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang