08

919 90 4
                                    

Saat Bintang beranjak menuju kelas, ia melewati lapangan dimana teman teman Bintang sedang bermain bola karena ini masih jam pelajaran.

Dukk....

Lemparan bola yang keras mengenai Bintang ia langsung terduduk karena merasa pusing sekaligus kaget. Yang lain hanya diam mengamati Bintang kemudian Langit mendekat. Ia mencoba membantu Bintang berdiri saat Bintang mencoba bantuan Langit, tiba tiba saja Langit jatuh dan kemudian ia pingsan.

" BIII, LO APAIN LANGIT HAHH !!! " Angkasa datang, ia mengira jika Bintang berulah.

"A..asa, bintang nggak ngapa ngapain Langit, dia pingsan "

" BOHONG KAK ! Langit di dorong Bintang. Gue tadi liat. " ujar teman Langit

" Gue....nggak ngedorong Langit Sa, dia pingsan sendiri. "

Angkasa tak mengindahkan ucapan Bintang ia membopong Langit mengantar ke UKS, Angkasa terlihat begitu hawatir. Padahal seharusnya Angkass hawatir dengan keadaan pacarnya. Saat Bintang berdiri dan akan pergi ke kelas karena ia malu saat semua menatap dirinya.

Brukkk..

Bintang juga ikut pingsan, rasa pusing akibat benturan bola masih terasa. Hingga Bintang benar benar kehilangan kesadarannya, namun untungnya ia tidak jatuh ke lantai. Seseorang lebih dulu menahannya karena sedari tadi melihat gerak gerik Bintang yang terlihat linglung.

" Gue semakin yakin, Angkasa bukan pacar yang baik. Gue akan ngegantiin posisi itu, lihat saja "

Galaksi langsung membawa tubuh Bintang yang mungil dan membawanya pergi ke markas bukan ke UKS. Galaksi membaringkan tubuh Bintang di ranjang kemudian ia segera mengambil p3k, mengoleskan kayu putih di depan hidungnya kemudian menunggunya hingga sadar.

" Dia kenapa Ga ?" ujar ian

" Kebentur Bola. "

" Ga, emang pacarnya nggak nolongin gitu. Kenapa lu harus repot repot ngurusin Bintang " ujar Bara yang bersender di tubuh Bastian. Memang ketika di dalam markas atau basecamp mereka selalu bucin parah, hanya Galaksi yang sendirian karena ia tidak punya kekasih.

" Kalian bisa nggak sehari aja pada nggak bucin ?"

" NGGAK " Ujar keempat temannya.

Mereka nggak kesian apa liat Galaksi yang selalu menjomblo, membuat Galaksi iri dengan tingkah laku temannya. Galaksi bukan gak laku tapi ia masih belum bisa serius karena mereka yang mendekat hanya sebatas have fun atau mencari keuntungan, bukan benar benar cinta.

Eunghhh...

Galaksi menatap Bintang, ternyata bintang sudah mulai sadar. Ia menatap ruangan yang sedikit asing baginya, kemudian Bintang duduk. Ternyata dirinya berada di markas king evils.

" Lo nggak papa ?"

" Udah mendingan ko kak, eumm makasih ,"

" ekhh Bintang, pacar lo kok nggak peduli yaa sama lo ?" ujar Samudra. Emang dasar mulut Samudra yang lemes, sama dengan Bastian. Emang uke seperti itu yaa.

Bintang hanya diam tak menanggapi, ia lebih memilih turun dari ranjang. Kemudian ia terduduk kembali karena rasa pusingnya masih ada.

" Kita ke dokter ya, takutnya kenapa napa "

" Nggak usah kak, gue ke kelas aja. Sekali lagi makasih. "

" Lo harus ke dokter, ikut gue "

Galaksi menarik pelan Bintang keduanya pergi menuju rumah sakit. Galaksi hawatir jika Bintang tidak baik baik saja. Sedangkan Bara, Bastian, Samudra dan Magma sedikit memikirkan Galaksi yang berubah sikapnya.

Dia tidak pernah peduli dengan siapapun kecuali sahabatnya, dia merasa bodo amat dan cuek tapi dengan Bintang dia sepeduli itu. Mereka salut sama Bintang yang bisa menghangatkan es kutub itu.

🐙🐙🐙🐙


Angkasa sedang menunggu Langit yang masih belum sadar, ia menunggunya dengan sabar. Kemudian Langit sadar, Angkasa langsung memeluk Langit, ia sangat khawatir.

" Lo nggak papakan ? Kita ke rumah sakit aja ya"

" Nggak usah Sa, gue baik baik aja. Makasih yaa " Angkasa masih memeluk Langit. Ia tidak tahu jika Langit memang baik baik saja, ia tidak tahu jika dirinya dibohongi. Angkasa lo harus segera sadar.

" Maafin Langit sa, udah di bohongin karena dengan cara ini. Angkasa akan membenci Bintang, karena sampai kapanpun Langit nggak akan pernah rela melihat hubungan kalian "

Tiba tiba pintu uks terbuka, ternyata ada siswa lain yang masuk. Mereka dua orang, mereka teenyata Anggota UKS.

" Ekhh, bintang kesian yaa. Kayaknya bolanya terlalu keras membentur Bintang deh, soalnya dia sampai pingsan gitu "

" Iya bener kasian banget Bintang, untung ada Galaksi yang nolongin "

Angkasa yang mendengar itu segera menghentikan pelukannya. Kemudian ia bertanya.

" Bintang yang lo maksud itu Yassar Bintang Diputra Heriyanto ?"

" Iya, Bintang yang itu. Di sekolah kita kan nggak ada nama bintang lagi "

Angkasa terdiam, lagi lagi dirinya lebih mementingkan Langit ketimbang bintang. Ia gagal menjadi pacar yang baik. Angkasa pergi namun ditahan oleh Langit. Angkasa menghela nafas, ia tak tau apa yang harus dilakukannya saat ini.

Angkasa marah pada diri sendiri apalagi saat mendengar pacarnya ditolong Galaksi. Lelaki lain aja peduli dengan Bintang. Harusnya ia bisa mengatur tempramentalnya, harusnya dia bisa berfikir jernih.

🐙🐙🐙🐙🐙

" Tidak ada luka dalam ataupun luar, Bintang hanya mengalami efek dari benturan itu."

"Syukurlah. Gue takut lo kenapa napa, sorry gue berlebihan "

Kenapa Galaksi peduli padanya, kenapa Bukan Angkasa. Lagi lagi dirinya membandingkan Galaksi dan Angkasa, lagu lagu dirinya merasakan sakit. Kenapa Angkasa lebih mementingkan Bintang, mana janjinya yang mau berubah.

" Asa, lo keliru " gumam Bintang.

" Kalau begitu ayo kita pulang ke Asrama. "

Mereka pulang ke asrama dengan menggunakan mobil Galaksi, diperjalanan Bintang hanya diam, kepalanya dipenuhi fikiran tentang Angkasa. Apa ini saatnya dia menyerah ? Tidak, Bintang kuat. Ia akan terus bertahan dalam hubungan ini, sampai Angkasa kembali seperti dulu, sampai Angkasa sadar dengan kesalahannya. Iya harus menunggu dan bersabar.

"Makasih kak. "

" Sama sama, perlu gue anter ke kamar lo ?"

" Nggak usah kak, Bintang bisa sendiri. Sekali lagi terimakasih banyak"

Galaksi kembali ke kamarnya, hatinya selalu menghangat ketika bersama Bintang, Khawatirnya kuat, bahkan rasa peduli pada Bintang sangat besar. Ia juga tidak tau, ada apa dengan dirinya. Suatu saat ia akan menemukan jawaban.

Bahkan Galaksi tau jika Bintang selalu sakit hati dengan perlakuan Angkasa. Ia terenyuh tapi Galaksi masih tau diri, Bintang itu pacar orang. Ia nggak akan pernah merebutnya setidaknya untuk saat ini, karena mungkin suatu saat Galaksi bisa saja merebut Bintang dari Angkasa.

" Angkasa Aldenta Pratama, nikmatin semua waktu lo dengan bintang, sebelum Lo benar benar kehilangannya. "

Remember Me ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang