Hai? Makasi udah nyempetin baca, inget tinggalin jejak ya
Voment aku tungguu
.
.
.
Happy Reading!!
Chenle menghela nafas di balkon pagar depan kelasnya. Menghadap kebawah, melihat banyak anggota osis yang hilir mudik, sibuk mengurusi acara HUT sekolah besok. "Hoi, lu nggak mau ngapa nyamperin dia? Mau sampai kapan lu disini heh?" kata Sungchan, teman dekatnya.
Sungchan geregetan. Seorang Chenle yang dikagumi oleh banyak perempuan, menjadi begitu gelisah karena rasa terpendam nya pada salah satu anggota osis.
"Ah, frustasi gue, chan. Kalau samperin, takut dibilang sksd. Kalau gue nggak samperin malah makin menjadi jadi perasaan gue."
Tuhan, sabarkan Sungchan menghadapi oknum bermarga Zhong.
"ELU KALAU MAU SAMPERIN, YA UDAH SONO ANJIR. MAU DI EMBAT SAMA YANG LAIN DOI LO, HAH?!" Chenle tersentak kaget. Benar kata Sungchan. Penyesalan akan selalu datang terlambat, apa salahnya mencoba?
"Enggak sih" jawab Chenle pada akhirnya.
Sungchan menepuk jidat paripurnanya, lalu beralih menggeplak kepala belakang Chenle yang sontak membuat ringisan kecil meluncur dari mulut si pemuda Zhong. "Lu mau bikin kepala gue benjol hah?!"
"Justru niat gue itu buat benerin isi kepala lo. Apa sih yang lo takutin? Ck, dasar plin plan"
Chenle mendecak kesal. "Apasih ah? Niat ceramah nggak sih lo?"
"Taruhan. Tapi syaratnya lo kenalan dulu. Kalau lo dibilang sksd, gue bakal traktir lo seminggu penuh di kantin. Tapi kalau dia terima kenalan lo, lo harus traktir gue seminggu penuh di kantin. Deal?" final Sungchan.
"Deal." sungchan tersenyum puas.
****
Ah, panasnya. Jam berapa sih ini? Eh, udah hampir jam makan siang hahaha. Aku memasukkan beberapa dekorasi panggung yang tak terpakai ke dalam satu kardus. Kata si Somi, taruh di kopsis barang barangnya. Tapi beneran di kopsis nih? Eh kok kopsis sih, gudang. Aih, bodo nya aku.
Setelah selesai, aku pun mengangkat kardus nya yang terasa... waw agak berat dari dugaan ku. Yah, masa aku sendiri sih yang bawa ini. Belum lagi yang satunya. Aku kemudian mengedarkan pandanganku mencari anggota osis yang bebas diminta tolongi.
"Kyaa! Itu Zhong Chenle!!"
"Tuhan, ganteng banget ciptaan Mu"
"IHH, DIA LEWAT DI DEPAN GUE!!"
"Jemput jodohmu ini, kapanpun engkau mau Chenle!"
Satu kata yang terlintas di benakku tentang mereka, norak. "Ck, dasar lebay. Norak sekali" kataku. Eum.. Zhong Chenle katanya? Ah, si kapten basket itu kan? Terserahlah, bukan urusanku. Yang penting, sekarang mari selesaikan ini kemudian makan siang.
"Anu. Permisi" panggil seseorang yang membuatku menoleh.
"Ya?"
"Lo terlihat butuh bantuan, boleh gue bantuin?" tanya nya. Aku mengedarkan pandangan ke sekeliling, kalau kalau bukan aku yang ditawari bantuan. "Gue?"
Dia mengangguk. "A-Ah, iya. Tolong bantu gue bawa kardus yang itu ke gudang. Barengan sini" kataku. Orang itu mengangguk, kemudian mengangkat kardus itu lalu berjalan beriringan denganku.
"Kita belum kenalan. Nama lo siapa?" tanyaku
"Zhong Chenle" katanya. Ah, dia ternyata. "Lo?"
" (Nama lengkapmu). Ngomong ngomong makasih ya, udah mau bantu gue" ucap ku tulus. Kemudian tersenyum tipis.
Chenle juga tersenyum manis. Manis sekali. Eh? Astaga, ada apa dengan diriku? "Kenapa lo geleng geleng?"
"Enggak kok, gue emang suka gini. Self Talk, pernah dengarkan? Kebanyakan orang beranggapan kalau self talk itu kayak orang gila. Tapi untuk gue, itu rasanya kayak gue lagi ngomong sama seseorang yang bener bener paham tentang gue. Bukannya bagus kan? Itu langkah awal cara untuk cinta diri sendiri" jelasku.
Tak terasa kami sudah berada di depan gudang sebelah kopsis. Setelah menaruh barang barang di dalam gudang, seseorang menghampiri kami kemudian berkata sesuatu yang membuatku terkejut. "Le, taruhannya jangan lupa. Lo juga ya Kak, nanti gue mampir kerumah lo. Bwahahaha!"
Dan tak tahu malunya, Sungchan melarikan diri dari hadapan kami. Aku dan Chenle saling berpandangan, lantas tertawa spontan. Sungchan, adik sepupuku, sepertinya mengajukan diri menjadi mak comblang di antara kami lalu sengaja membuat pertaruhan dengan aku dan membuat suatu pertaruhan juga mungkin dengan Chenle.
Tau kenapa? Aku bertaruh kalau ada orang terkenal yang rela berbicara dengan orang yang lumayan introvert seperti diriku selama kurang lebih 2 minggu, aku akan memberi uang saku sebanyak 50.000 rupiah. Dasar tak tahu malu. Main lari saja, tapi... terimakasih
-o0o-
Otte?
Panjang kah? maklum yaw, ini cerita oneshoot pov pertamaku hehe. Oke skarang...
Request ->
Yash, ini temen plinplan sungchan wkwk. Tuan Muda era boom emang paling hot sih menurutku, kalau kalian? Eh tapi, kalau era black hair juga ga kalah kan? wkwkwk dasar aku
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
Random Pov
Fiksi PenggemarRandom Pov Pair with Bias "Gue.. suka sama lo" "DIA MANIS SEKALI" "Sudah saatnya ya untuk melepaskan?" "Let's get it, darl" "Aku .. harus bagaimana?" "Gue kabulin dan dengan syarat lo harus ..." "Apa bener... you have a crush on me?" Voment dibutuhk...