Hai? Makasih udah nyempetin baca, inget tinggalin jejak ya
Vomentt vomenttt, biar aku semangat
.
.
.
Happy Reading!
-o0o-
"Ih, Sicheng-ah... jangan bertingkah imut begini. Gue nyulik lo lama lama ye" kataku. Winwin semakin terbahak mendengarnya. "Coba aja kalau bisa, wle. Bahkan kamu yang cewek aja ngaku kalah iya kan?"
Aku tersenyum. Ah, bayi cupuku sudah bisa tertawa. Aku mengelus rambutnya dengan pelan. "Lo udah bisa ketawa ya. Aih, bayik gue yang cupu ututu. Bahkan bulan depan udah resmi jadi tunangan gue ya"kata ku sambil menowel nowel pucuk hidungnya.
Kepala Winwin yang tadinya mengadah dalam pangkuanku, menoleh ke kiri dan memeluk ku. Mendusel sayang di perutku. "Aku bersyukur karena Baba memilihmu. Baba melihat sendiri ketulusan mu"katanya
"Benar tidak apa apa? Gue terbilang cukup psychotic." Winwin menggeleng. "Tidak. Aku tahu kamu ngga mungkin nyakitin orang bersalah. Kamu tampilin sisi psikopat mu untuk melindungi diri bahkan melindungi orang lain. Jadi tak perlu merasa tidak enak"
Terharu. Mendefinisikan pandangan ku saat ini. Jika saja. Jika saja, waktu itu aku tidak mencap Winwin itu milikku. Atau tidak menyelamatkannya dari kasus pembullyan guru dulu. Mungkin kisah kami tidak akan pernah ada.
"Kenapa melamun hmm?" Tanya Winwin. Aku menatap manik matanya, sementara tangan Winwin terangkat mengusap wajahku.
"Hanya mengingat kejadian itu. Jika saja Neva tak memanggil gue ke kopsis dengan jahilnya, mungkin guru itu akan terus memalak dan membully murid. Gue tuh nggak ingin nama tante gue tercoreng sebagai Kepsek yang disiplin. Dan bukan guru itu saja, kisah gue sama lo bahkan ngga pernah ada nantinya." Winwin tersenyum samar.
Kami diam beberapa saat. Jika Winwin sibuk dengan pemikirannya, maka aku sibuk bernostalgia saat pertama kalinya aku bertemu Winwin.
***
Flashback
"Mana Neva?" tanyaku begitu masuk ruang Kopsis. Cyntia yang ada disana menunjuk kearah Neva yang sedang asyik bermain game. "Gue masuk ngga apa apa ya?" tanyaku sopan.
"Masuk aja kali, lo temennya Neva berarti temen osis juga" kata Cyntia dan aku terkekeh. Aku masuk dan menghampiri Neva. "Woi, saipudin. Ape? Kenapa manggil gue edan? Kalau ngga penting, gue kelu—" tiba tiba Neva mengeluarkan sebuah lollipop dari sakunya ke depan wajahku.
"Buat gue?!" pekik ku. Hey, aku ini suka sekali dengan lollipop. Neva mengangguk dengan mata yang masih tertuju pada game. "Makasih!" kata ku. "Udah sana keluar. Gue disini ngadem" katanya tak tahu malu.
Ck, dasar. Aku keluar dari kopsis sambil membuka plastic lollipopku. Kalau aja dia bukan temen ku, sudah kutendang dia keluar dari sekolah. Aish, dasar. Aku memasukan lollipop ku kedama mulut dan mengemutnya.
Ah, jalan jalan dulu lewat taman dekat lab ipa aja. Udah lama nggak ngadem.
Aku melangkahkan kaki ku dengan ringan. Cukup sepi walau sekarang jam istirahat. Brugh! Bagh! Apa itu? Refleks meoleh keasal suara, karena bunyi yang ditimbulkan cukup keras. Karena aku terlalu penasaran, aku membranikan diri menuju asal suara.
Terimakasih untuk rasa penasaranku yang tinggi, karena aku berhasil melihat pemalakan— dan juga pembullyan yang dilakukan oleh seorang guru terhadap siswanya. Yeay, tugas baru haha. Atau.. permainan baru?
Menelpon guru BK sebagai backing an ku dan juga tanteku yang menjadi kepsek disekolah serta kedua bodyguard andalanku.
Sip, lengkap udah. Sha, mau tukeran badan hmm? Nih ada mangsa. Anyway, Shasha itu aku yang lagi satu. Sisi yang lebih Psychotic, tenang tenang. Dia dan aku udah saling kompromi. Gue bakal gentian sama Shasha kalau udah ada mangsa yang pas.
Sepertinya aku udah ketularan Shasha, becanda. Jadi?
"Gue suka yang ini. Thank you to lo karena udah bener bener kasih mangsa yang super duper menghibur" katanya. "Anytime for you, darl. Mangsa ini worth it buat lo deh."
Hai, gue Shasha. Aih, senengnya bisa tuker badan. Gue melakukan pemanasan badan sebelum beraksi. Toh (nama mu) memang sudah mengijinkan. Gue mengambil pisau lipat yang selalu disimpan oleh (nama mu) di dalam kantong rok yang dibawanya tadi pagi.
Firasat psikopat milik Shasha bukan maen. Pagitadi gue udah berfirasat bahwa akan ada mangsahari ini. Dan bener aja, bakal puas ini mah sekarang. "Nona, ini topeng yanganda minta. Sesuai yang anda pilih dari banyaknya topeng yang anda punya," Tibatiba saja salah satu bodyguard gue – nyerempet asisten –memberikan sebuahtopeng sesuai permintaan (nama mu) tadi. Baik lah, saat nya berseru seru.
TBC
Hai, apkab nih? ciaaaa ku ghosting hampir 1 bulan.
Ku suka dengan karakter badas + psychotic kek yang diatas hmm, kalian kaya gimana?
plus plus:
"Tolong aku..."
Ganteng hiksrot, susah nemu in foto dia yang kek cupu-culun gtu. dari segimana aja dya itgu cogan bangeeeetttt. ga ngotak huhu
Request->
-o0o-
Voment juseyoo
klo ad voment, aku lbih semangat buatnyaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Random Pov
FanfictionRandom Pov Pair with Bias "Gue.. suka sama lo" "DIA MANIS SEKALI" "Sudah saatnya ya untuk melepaskan?" "Let's get it, darl" "Aku .. harus bagaimana?" "Gue kabulin dan dengan syarat lo harus ..." "Apa bener... you have a crush on me?" Voment dibutuhk...