Boboiboy, milik MONSTA
.
.
.Because We're Family, milik saya MiChan99
Murni milik saya, hasil pemikiran saya yang terinspirasi dari berbagai cerita yang saya baca.
.
.
.
Element siblings, alien dan robot saya jadikan manusia,.
.
.
Warning:
Typo dimana-mana, tulisan berantakan, danYang lebih penting silahkan tinggalkan tulisan ini jika kalian tidak suka, jangan dipaksakan nanti kalian sakit hati.
.
.
.
.
.
.
.
.Saya sudah memperingatkan kalian lho, jadi tanggung masing-masing yah.
Saya tidak bertanggung jawab atas apa yang akan terjadi dengan kalian.
.
.
.
.-----------------
-------------------
Angin,
Berhembus kesegala arah tidak peduli dengan halangan apapun. Mereka akan terus berhembus dengan bebasnya mengelilingi dunia.Dalam filosofi Jepang,
angin dilambangkan sebagai sesuatu yang tumbuh, menyebar, dan senang akan kebebasan.Jadi seperti
halnya angin, yang berhembus kemana mereka ingin berhembus.Aku ingin kau pun seperti angin,
Yang memilih jalan hidupnya sendiri. Bukan karena pilihan orang lain.Aku ingin kau kembali seperti dulu, yang selalu menyebarkan senyuman kebahagiaan dan canda tawa. Meski bukan untukku, tapi lakukanlah untuk dirimu dan orang- orang yang kau sayangi dan menyayangi mu.
_________________________________________________
"Target pertama Boboiboy Taufan"
Taufan POV
Hari ini seperti biasa bangun pagi, mandi, sarapan, lalu-
"Ah kak Taufan selamat pagi"
Ah sepertinya aku melupakannya, orang yang namanya tidak ingin ku sebut dan tidak ingin kulihat.
"Kak Taufan mau makan apa? Ada nasi goreng buatan Gempa dan ro-"
"Aku ingin roti saja" ujar ku seraya menarik kursi untuk ku duduki.
"Baik lah biar Gempa ambilkan rotinya" untuk sesaat aku dapat melihat wajah kecewanya saat aku menolak makan masakan buatannya yang entah sudah beberapa kali.
Tapi, Hay jangan anggap aku jahat.
Karena bukan cuma aku saja bahkan yang lain pun melakukan hal yang sama, walaupun dengan cara yang berbeda-beda, mungkin cuma Tok Aba yang mau memakan masakannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because We're Family
Teen FictionManusia itu unik, hanya karena kehilangan seseorang yang sangat dicintai membuat mata mereka gelap. Mereka tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Semua dianggap bersalah, bahkan saudara sendiri pun dijadikan alasan atas kehilanga...