Boboiboy, milik MONSTA
.
.
.Because We're Family, milik saya MiChan99
Murni milik saya, hasil pemikiran saya yang terinspirasi dari berbagai cerita yang saya baca.
.
.
.
Element siblings, alien dan robot saya jadikan manusia,.
.
.
Warning:
Typo dimana-mana, tulisan berantakan, danYang lebih penting silahkan tinggalkan tulisan ini jika kalian tidak suka, jangan dipaksakan nanti kalian sakit hati.
.
.
.
.
.
.
.
.Saya sudah memperingatkan kalian lho, jadi tanggung masing-masing yah.
Saya tidak bertanggung jawab atas apa yang akan terjadi dengan kalian.
.
.
.
.-----------------
-------------------
Angin bertiup kemanapun mereka ingin pergi.Bebas
Ya...
Mereka bebas pergi kemana saja, tidak peduli dengan rintangan yang akan menghadang mereka.
Karena angin akan selalu dinantikan oleh siapa saja.
Termasuk kau dan aku.....
Dan
Mereka.
_________________________________________________
"Sampai jumpa besok, Taufan!"
Tangan yang melambai adalah jawaban yang diberikan Taufan dan jangan lupakan senyuman palsunya. Dengan kepala tertunduk ia berjalan menuju ke arah tempat tinggalnya yang entah harus ia anggap 'rumah' atau tidak.
"Kak Taufan!"
Taufan tersentak ketika sebuah tangan merangkul lengan kanannya dengan erat
"Karena disini sepi jadi Gempa sudah boleh dong manggil kak Taufan dengan sebutan kakak!"
Seru Gempa dengan penampilan yang berbeda dengan penampilan tadi disekolah, ah Taufan baru ingat bahwa ia dan para saudaranya yang lain membuat sebuah perjanjian dengan Gempa. Jika ia ingin sekolah di tempat yang sama dengan mereka maka Gempa harus berpura-pura tidak mengenal dan diusahakan untuk tidak berpapasan dan bertatap muka dengan mereka berenam.
"Le.. pas kan tanganku" risih Taufan berusaha menarik tangannya yang dirangkul oleh Gempa.
"Kalau Gempa nggak mau lepas gimana? Bukankah dulu kita biasa begini. Kita semua selalu pulang bersama dan saling merangkul" ujar Gempa dengan wajah sendu yang dengan cepat diganti dengan wajah cerianya.
"Itu dulu, tidak untuk sekarang dan bisakah kau berhenti bersikap sok akrab denganku"
"Tidak bisa karena kita saudara"
"Saudara? Jangan membuatku tertawa. Persaudaraan itu sudah lama musnah karena DIRIMU!!" teriak Taufan yang mulai muak dengan semua yang terjadi hari ini.
"Ikatan persaudaraan itu seperti benang merah yang mengikat takdir. Meskipun ada yang mencoba untuk memutuskannya, Gempa yakin suatu saat nanti semua itu pasti bisa dilewati. walaupun nyawa Gempa menjadi taruhannya itu tidak masalah yang penting keenam saudara Gempa bisa kembali seperti dulu lagi."
Tes tes tes
Rintikan air hujan mulai membasahi Taufan dan Gempa secara perlahan.
"Yah hujan ayo kak, kita harus cepat pulang sebelum hujannya semakin deras" seru Gempa yang dengan cepat berlari meninggalkan Taufan sendirian termenung dengan ungkapan Gempa tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because We're Family
Teen FictionManusia itu unik, hanya karena kehilangan seseorang yang sangat dicintai membuat mata mereka gelap. Mereka tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Semua dianggap bersalah, bahkan saudara sendiri pun dijadikan alasan atas kehilanga...