🌪️Boboiboy Taufan🌪️

733 88 7
                                    

Boboiboy, milik MONSTA
.
.
.

Because We're Family, milik saya MiChan99
Murni milik saya, hasil pemikiran saya yang terinspirasi dari berbagai cerita yang saya baca.
.
.
.
Element siblings, alien dan robot saya jadikan manusia,

.
.
.
Warning:
Typo dimana-mana, tulisan berantakan, dan

Yang lebih penting silahkan tinggalkan tulisan ini jika kalian tidak suka, jangan dipaksakan nanti kalian sakit hati.
.
.
.
.
.
.
.
.

Saya sudah memperingatkan kalian lho, jadi tanggung masing-masing yah.
Saya tidak bertanggung jawab atas apa yang akan terjadi dengan kalian.
.
.
.
.

----------------
-------------------
Walaupun angin tidak pernah menampakkan wujudnya, kita pasti akan selalu bisa merasakan kehadirannya.
Angin mungkin tidak terlihat, namun dia bisa memberi kita kesejukan.

Angin adalah sumber pokok dari kehidupan makhluk yang ada di bumi. Berbagai siklus kehidupan berjalan dengan bantuan angin.

Namun kita tetap harus berhati-hati, karena angin bisa berhembus dengan kencangnya merobohkan semua yang menghalanginya.

___________________________________________________________________

CEKLEK

Taufan terdiam begitu membuka pintu kamar, sesaat iris birunya bertatapan dengan mata merah tajam milik sang kakak Halilintar.

Tangan kanan Taufan sedikit mengepal, ketika Halilintar melewatinya begitu saja tanpa bersuara seperti biasa.

Sungguh Taufan sangat kesal pada dirinya sendiri, kenapa dia masih ragu padahal dia sudah membulatkan tekad.

Tapi tetap saja ia masih tidak mampu menyapa saudaranya,

"Kenapa mulutku gak mau bicara sih?!" Gerutunya.

.................................................................

Kalian tahu perkataan yang jujur itu datangnya dari hati.

Dan

Batasan yang mengekang kita itu
Datang dari diri kita sendiri.
.................................................................


Tak ada yang berubah.

Seperti biasanya sikap ke-enam saudara kembar itu masih saling diam. Tok Abah yang sedang sarapan itu menghelang nafas, orang tua itu merasa apa yang dilakukannya ini masih belum cukup untuk mengubah sikap ke-enam cucu kembar nya itu.

"Ah, selamat pagi" sapa suara yang baru bergabung dengan mereka.

"Gempa, tumben telat bangun? Biasanya bangunnya paling awal?" Tanya tok Abah ketika melihat Gempa yang baru turun. Sungguh aneh biasanya Gempa yang paling awal turun untuk menyiapkan sarapan, tapi hari ini dia menjadi yang terakhir turun.

"Maaf yah tok, tadi saat bangun kepala Gempa agak pusing jadi-"

Kreett

Grap

"Gempa sakit? Apa sudah minum obat?" Tanya Taufan khawatir, hal ini tentu saja menimbulkan tanda tanya di benak sang kakek dan ke-lima saudaranya.

Yah, gimana tidak bingung pasalnya Taufan bertindak tidak seperti biasa, dan tindakan itu ia tunjukkan kepada Gempa. Orang yang ia benci.

Because We're FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang