Angin yang kembali berhembus

688 86 5
                                    

Boboiboy, milik MONSTA
.
.
.

Because We're Family, milik saya MiChan99
Murni milik saya, hasil pemikiran saya yang terinspirasi dari berbagai cerita yang saya baca.
.
.
.
Element siblings, alien dan robot saya jadikan manusia,

.
.
.
Warning:
Typo dimana-mana, tulisan berantakan, dan

Yang lebih penting silahkan tinggalkan tulisan ini jika kalian tidak suka, jangan dipaksakan nanti kalian sakit hati.
.
.
.
.
.
.
.
.

Saya sudah memperingatkan kalian lho, jadi tanggung masing-masing yah.
Saya tidak bertanggung jawab atas apa yang akan terjadi dengan kalian.
.
.
.
.

-----------------
-------------------
Saat sang angin telah berlalu bukan berarti ia tidak kembali
Karena angin akan selalu berhembus kembali....

Sama dengan senyuman, setelah hilang dari wajahmu.
Ingatan tentang senyuman itu akan terus teringat di hati setiap orang yang menyayangimu.

Jadi jangan takut untuk kembali, karena kami akan selalu menantikan kembalinya senyuman itu..

Karena itu kembalilah kak, jadilah seperti angin yang akan selalu membuat siapapun tersenyum.


By Gempa.,
_________________________________________________

"Yah kak Taufan benar, mungkin akan lebih mudah jika Gempa menyerah saja. Tapi  sayangnya Gempa bukan kak Taufan yang memilih menyerah dan hidup seperti boneka"

"Bukankah Gempa pernah mengatakannya jika tidak ingin tersenyum, jangan lakukan. Karena kita yang mengatur hidup kita bukan orang lain."

"Jujurlah pada diri sendiri, ikutilah langkah hati, karena hati tidak mungkin berbohong"

Ta....

Tau.....

Taufan......

"TAUFAAAAN!!!!"

"Eh? I..ya ada apa?" Tanya Taufan kepada teman-temannya

"Ada apa? Kau bilang? Dari tadi kami memanggilmu lho?" Seru salah seorang temannya bernama Adudu,

"Iya, Lo kenapa?"

"Enggak apa-apa kok, cuma lagi fokus sama pertandingan basketnya saja."

Semua temannya mengejapkan matanya, "Fan pertandingannya udah lama selesai, makanya kita panggil Lo tadi"

Taufan terdiam untuk beberapa saat sebelum ia menengok kearah lapangan basket dan kursi duduk penonton yang mulai agak sepi.

'ah sepertinya aku melamun lagi'

Pikir Taufan, akhir-akhir ini ia sering kedapatan melamun entah itu di rumah atau disekolah.

Lagi-lagi perkataan Gempa menghantui pikirannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di dalam bus Taufan duduk didekat jendela dengan tangan kanan yang menumpang dagunya, suara bising dalam bus diabaikannya pikirannya melayang entah kemana membuat perasaan jadi tak menentu.

Perasaannya terasa hampa, bukankah harusnya dia merasa senang karena bisa jalan-jalan dengan teman-temannya? Bukan kehampaan seperti ini yang ia rasakan.

Because We're FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang