Kepolosan Dalam kepalsuan

714 98 8
                                    

Boboiboy, milik MONSTA
.
.
.

Because We're Family, milik saya MiChan99
Murni milik saya, hasil pemikiran saya yang terinspirasi dari berbagai cerita yang saya baca.
.
.
.
Element siblings, alien dan robot saya jadikan manusia,

.
.
.
Warning:
Typo dimana-mana, tulisan berantakan, dan

Yang lebih penting silahkan tinggalkan tulisan ini jika kalian tidak suka, jangan dipaksakan nanti kalian sakit hati.
.
.
.
.
.
.
.
.

Saya sudah memperingatkan kalian lho, jadi tanggung masing-masing yah.
Saya tidak bertanggung jawab atas apa yang akan terjadi dengan kalian.
.
.
.
.
.
.
.

-----------------
-------------------
Tanaman itu indah, memanjakan mata siapa saja yang melihatnya, dan yang paling penting tanaman itu dapat memperindah suatu tempat.

Tapi apakah kalian tahu kalau Tananam memiliki sisi lain yang mungkin sebagian orang tidak mengetahui atau lebih tepatnya mengabaikannya.
Yaitu manfaatnya, kadang kita mengganggap remeh sesuatu padahal sesuatu itu bisa jadi memiliki manfaat untuk manusia itu sendiri.
Begitu pun dengan dirimu, orang-orang mungkin memandang remeh dirimu, tapi aku tahu kalau kau itu kuat, baik luar atau dalam.

_________________________________________________

"Hahahaha, si Thorn itu sangat polos yah"

"Iya mau-mau aja kita bohongin"

"Salah satu alasan ku masuk klub berkebun karena ia"

"Semua urusan klub di kerjakan oleh nya, kita hanya perlu bersantai saja"

"Dia itu polos atau bod*h sih"

"Dua-duanya, hahahaha".

Di balik sebuah dinding terlihat Thorn yang dari tadi berdiri sendirian. Matanya melirik sedikit ke arah sekumpulan siswa-siswi yang sedang asik membicarakan tentang dirinya.

Yah dari tadi ia mendengar semua pembicaraan mereka. Tapi Thorn hanya bisa diam, sedetik kemudian ia melangkah kakinya menjauh dari sana.

Nyatanya apa yang ia harapkan tidak akan menjadi kenyataan, nasibnya tidak akan pernah bisa berubah seperti nasib kedua kakak kembarnya itu.

"Menyedihkan" gumamnya seraya menunduk berjalan di koridor sekolah tanpa memperhatikan jalan didepannya, hingga pemuda itu tidak sengaja bertabrakan dengan seorang siswa yang berjalan menuju arah berlawanan.

"Ah, maaf..." Ujar Thorn pelan,

"Heh...kau bilang tadi?" Sahut siswa yang di tabrak Thorn.

"Hah?" Thorn menatap bingung ke arah siswa bertubuh cukup tinggi tersebut.

"Kau...tahu kata maaf belum cukup untuk menyelesaikan kesalahanmu itu" pemuda berseragam berantakan tersebut menjentikkan jarinya, kemudian beberapa orang siswa bertubuh besar dengan tampang garang mulai mengelilinginya.

"Enaknya kita apain yah"

"Hajar"

"Pengen gue tampar tuh pipi"

"Kita habisi saja" ucap siswa yang ditabrak oleh Thorn tadi sambil membunyikan buku jarinya.

Sedangkan yang lainnya mulai memasang pose siap menyerang.

Because We're FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang