🌺🌺🌺
Silya dan Dilya berpelukan senang. Mereka berdua sangat tidak menyangka jikalau takdir mempertemukan mereka kembali. Belasan tahun berpisah, kini keduanya dapat saling tatap. Rupanya jarak bukan sebuah halangan untuk keduanya saling menemukan.
"Kak Sisil kok bisa ada di sini? Kak Sisil kan jadi artis terkenal?" tanya Dilya.
"Oke. Gue bakal jelasin, tapi nggak di sini. Kalau ada orang yang lihat gue, bisa heboh," sahut Silya.
"Bener, Kak. Terus kita mau ke mana?" tanya Dilya.
"Kita masuk ke taksi aja dulu."
Dian berpindah duduk ke depan. Sementara sopir taksi berada di luar tak jauh dari mereka, sebab Silya yang menyuruhnya menjauh agar tak mendengar percakapan mereka. Sementara Silya dan Dilya duduk bersebelahan. Keadaan desa yang sepi, tak mengusik mereka yang kini saling bicara serius.
"Kak Sisil kabur ke sini?" tanya Dilya tak percaya.
"Iya. Lo pasti tau kasus gue sama Viona. Gue banyak banget mengalami tekanan luar dalam. Gue penat dan mau rehat sebentar. Gue mau menikmati dunia dengan bebas, terlepas dari status gue sebagai seorang selebriti."
"Wah, kalau Ilya sih pasti nggak pernah bosen jadi artis. Ilya pengin banget kayak Kak Sisil bisa akting, nyanyi, tampil di TV. Wahh ...." Dilya berdecak kagum dengan hayalannya sendiri.
"Lo mau jadi terkenal juga?" tanya Silya.
"Mau banget, Kak. Ilya dari dulu pengin jadi artis. Tapi apalah daya Ilya tinggal di desa. Mana ada yang ngelirik Ilya jadi artis," sahut Dilya cemberut.
Silya tampak berpikir, lalu tersenyum pada Dilya ketika mendapatkan sebuah ide cemerlang.
"Dil, lo beneran mau jadi terkenal?" tanya Silya penuh arti."
Dilya lekas mengangguk. "Emang bisa, Kak?"
"Bisa dong. Bisa banget," sahut Silya tersenyum lebar.
"Gimana? Gimana caranya?"
"Tukar peran," sahut Silya cepat.
Dian langsung melotot sambil menoleh ke belakang. "Nona!"
"Diam deh lo. Ini urusan gue!" ketus Silya.
"Tapi Nona, nanti masalahnya tambah runyam. Manager Dito pasti narah besar saat ini."
"Gue udah siapin alasan, lo tenang aja. Tolong jangan sela pembicaraan gue sama Dilya. Oke," tegas Silya.
Dian menghela napas pasrah. "Oke."
Dilya masih menatap Silya penuh tanya. Silya mengerti bahwa saudara kembarnya amat menunggu ucapan selanjutnya darinya.
"Iya, tukar peran. Lo jadi gue dan gue jadi elo. Kita kan kembar, cuma beda tahi lalat di pelipis doang. Gue bisa gambar tahi lalat lo dan lo tutupin tahi lalat itu. Gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE CELEBRITY [COMPLETED]
RomanceSilya dan Dilya adalah anak kembar yang diadopsi oleh orang yang berbeda semasa ia kecil. Silya diadopsi oleh seorang model ternama dan Dilya diadopasi oleh sepasang suami istri yang bekerja sebagai petani di sebuah desa. Benar-benar kehidupan yang...