TRUE CELEBRITY 35 - BERHASIL

199 18 0
                                    

Gue tau mencintai dua orang sekaligus itu adalah hal yang paling egois. Tapi gue malah berada di posisi itu

-SILYA MP-

🌹🌹🌹

Ronald menelisik seluruh penjuru kamar Bu Dewi. Tetapi belum juga menemukan ponsel Fresti. Di nakas, laci, lemari, hingga bawah kasur pun tak ada. Ronald hampir menyerah karena saking gugupnya jikalau dipergoki oleh Bu Dewi. Hingga suara pemuda mengagetkan Ronald.

"Siapa lo?"

Ronald sontak menoleh, mendapati Arman yang menatapnya waspada dan terlihat sedikit panik.

"Saya orang yang akan membeli rumah ini."

"Apaan. Lo maling 'kan pasti? Mana ada rumah ini dijual. Nggak mungkin. Bu! Ibu ada maling!" teriak Arman.

Bu Dewi baru saja datang membawa minuman untuk Ronald. Arman langsung berdiri di samping ibunya sambil menujuk ke arah Ronald.

"Bu, dia mau malingin rumah kita!"

"Bukan. Kami salah paham," ucap Ronald.

"Ih, kamu tuh sembarangan. Beliau ini pengusaha yang mau beli rumah kita dengan harga satu miliar," ujar Bu Desi.

Arman membulatkan matanya. Lalu menoleh lagi pada Ronald.

"Satu miliar?"

"Ya 1M. Bagaimana? Kamu masih belum setuju?" tanya Ronald.

"T-tapi ini kan rumah kita satu-satunya, Bu?"

"Kita bisa beli rumah di tempat lain. Bahkan lebih besar dari ini."

"Ekhem ... y-ya kalau ditambah jadi 1.5 M saya setuju," ucap Arman.

"Heh," tegur Bu Desi.

"Oke, 1.5 M. Kamu setuju?" sahut Ronald cepat.

"Setuju!" sahut Arman senang. "Tuh, Bu. 500 juta jadi milik Arman," imbuhnya pada Bu Dewi.

"Kalau gitu, ajak saya melihat kamar satunya. Saya mau melihat-lihat lagi," ujar Ronald.

"Saya yang antar, Om," ucap Arman.

"Baiklah."

"Eh, Mas Ronald. Ini minumannya," ujar Bu Dewi.

"Taruh di depan aja, Bu. Nanti saya kembali lagi ke ruang tengah."

"Oh, iya."

Ronald pun beralih ke kamar Arman. Arman turut mengikuti setiap langkah Ronald. Mata Ronald menelisik sekitar, sambil sesekali melirik pada Arman. Dari awal Ronald masuk kamar itu, hatinya sangat kesal. Bagaimana tidak, banyak poster seksi Silya terpajang di kamar itu.

"Kamu suka sam Silya MP? Artis terkenal itu, kan?"

"Iya dong, Om. Bahkan saya mau menikah dengan dia. Ya ... tinggal tunggu waktu doang," ujar Arman angkuh. Ia tak sadar Ronald menatapnya tajam.

"Ah, halu kamu ketinggian. Kecuali kamu jadi aktor atau penyanyi, baru ada sedikit kemungkinan kalian dekat."

"Om aja yang nggak tau kalau saya punya kemungkinan terbesar bisa menikah sama Silya."

"Kasihan kamu, halu. Mending jadi penyanyi aja, suara kamu bagus, nggak?"

"Bagus dong. Jangan diragukan."

"Gimana caranya? Susah kali, apalagi jalur audisi. Saya udah pernah coba dan gagal."

"Adik saya punya agensi. Kalau kamu mau, saya bisa ajukan kamu ke agensi itu," ujar Ronald sambil terus menelisik. Kalau-kalau ponsel Fresti ada di dalam kamar itu.

TRUE CELEBRITY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang