TRUE CELEBRITY 14 - SIKAP ASLI RONALD

341 30 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



🌼🌼🌼

Dilya merasa sangat lelah. Hampir seharian syuting dan selalu dapat komentar buruk dari sutradara. Bahkan para pemain lain tak henti menyindirnya. Dilya merasa hampa, ia merasa aktris adalah profesi yang tak cocok untuknya. Dilya yang sempat berpikir jikalau akting itu mudah, kini mengangkat tangannya dengan sukarela sambil melambaikan bendera putih.

"Nona, apa mau ke kafe dulu?" tanya Dian yang telah mengangkut barang-barang Dilya di pundak dan kedua tangannya.

"Nggak. Gue mau langsung pulang aja. Capek banget dan laper juga," sahut Dilya dengan wajah lelah.

"Kalau gitu kita langsung ke mobil aja."

"Iya cepet."

Dian menaruh barang-barang Dilya di kursi bagian belakang. Sementara Dilya masuk ke dalam mobil ketika manager Dito membukakan pintu. Dilya baru saja mendudukkan dirinya di kursi mobil, terkejut melihat sosok pria memakai hoodie berwarna hitam tengah tertidur sambil menunduk.

"I-ini siapa?" tanya Dilya takut.

"Kekasihmu," sahut manager Dito ringan.

"R-Ronald?"

"Iya. Tadi dia bersikeras buat menunggu kamu di dalam mobil ini. Saya sudah coba tahan dia. Tapi dia nggak mau. Katanya kamu yang meminta," sahut manager Dito yang duduk di samping kursi kemudi.

"Perasaan nggak pernah minta deh," gumam Dilya.

Dian masuk ke dalam mobil menempati kursi kemudi. Menoleh ke belakang melihat ada orang asing berada di sana.

"Siapa, Nona?"

"Ronald. Bangunin nggak, ya? Masa kita bawa dia sih. Gimana kalau disangka penculikan artis? Kita bisa masuk penjara. Ilya takut ih," sahut Dilya bergidik ngeri.

"Bangunin aja, Nona. Biasanya Nona juga gitu. Takutnya dia nggak mau ikut dan cuma mau tungguin Nona pulang," ujar Dian memberi saran.

Dilya meraih kupluk hoodie yang menutupi kepala Ronald. Menurunkannya perlahan hingga mendapati wajah Ronald yang tertidur damai.

"Yah, tidur."

"Jadi gimana? Nggak mungkin kita bawa dia," tanya Dian.

"Bawa aja gue. Gapapa," sahut Ronald tiba-tiba mendongkak sambil tersenyum.

"Ronald! Kamu nggak tidur?" tanya Dilya.

"Enggak. Kan nungguin kamu."

"Ngapain? Emang seharian ini kamu nggak ada jadwal apa?"

"Ada. Cuma nanti malam. Mumpung masih sore, aku mau ajak kamu makan bersama di kafe Berlin. Di sana ada tempat khusus buat kita biar nggak ketahuan publik," sahut Ronald.

TRUE CELEBRITY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang